Part 21 || Manager Oppa

1.3K 125 4
                                    

Jennie, Jisoo dan Rosè menatap punggung maknae mereka yang berada dalam pelukan ibunya. Kini mereka semua sedang berada di YG building untuk membahas mengenai permasalahan yang terkait dengan Lisa dan manager.

Agensi sudah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap manager Blackpink tersebut setelah Lalisa secara pribadi menyampaikan hal tersebut kepada Hwang Bo Kyung selaku direktur YGE dua hari yang lalu.

Kedua orang tua Lisa yang mengetahui kabar tersebut, segera terbang ke Korea disusul oleh Devano menggunakan Jet pribadi untuk menghindari perhatian publik.

"Biarkan dia dengan mommynya dulu" Ucap Devano kepada member Blackpink lainnya.

"Kami keluar dulu dad" Pamit lelaki itu.

Lelaki paruh baya yang berprofesi sebagai chef tersebut mengangguk sekilas. Pandangannya kembali beralih menatap putri semata wayangnya yang kini tampak rapuh dalam pelukan istrinya sebelum melangkah keluar dari ruangan tersebut.

Jennie, Jisoo dan Rosè sejak tadi terdiam. Mereka sangat mengkhawatirkan keadaaan Lisa. Para gadis itu menyalahkan diri karena tidak becus menjaga adik mereka hingga kecolongan seperti ini. Bagaimana bisa mereka tidak menyadari perubahan Lisa akhir-akhir ini? Mereka yang tidak peka atau Lisa yang terlalu pandai menyembunyika masalah tersebut?

Salah satu staff kemudian datang dan meminta mereka untuk masuk ke ruangan Hwang Bo Kyung. Tanpa penundaan lagi, mereka semua kecuali Lisa dan ibunya bergegas ke ruangan sajangnim berada.

"Saya sampai sekarang tidak menyangka orang-orang di negara ini memiliki mindset sepicik itu" Ucap Marco saat direktur YG tersebut mempersilahkan mereka berbicara.

"Maaf tuan atas kelalaian kami dalam menjaga artis kami" Jawab Hwang Bo Kyung.

"Hhh. Ini bukan yang pertama kali. Beberapa kali putriku harus menderita rasisme dari warga kalian dan sekarang.. bahkan managernya??"

"Saya selaku direktur YG meminta maaf sebesar-besarnya karena masalah ini"

"Saat kalian sendiri yang menjadi pihak yang mengetahui dan mengawasi transaksi tersebut?" Cerca Marco lagi.

"Maaf sekali lagi Mr.Marco, tapi soal itu.. manager tersebut sama sekali tidak melaporkan transaksi tersebut kepada pihak agensi"

"Sudahlah.. aku sudah muak. Sebenarnya apa yang perusahaanmu lakukan? Kalian selalu berjanji akan melindungi artis kalian. Tapi apa?? Dan kenapa selalu putriku? Apa karena dia bukan dari korea?"

"Bukan i-" Jawab Jiyong yang juga berada dalam ruangan tersebut.

"Lisa akan pulang ke Thailand bersama kami dan Saya akan mengakhiri kontraknya dengan perusahaan ini. Saya tidak peduli seberapapun besar kompensasi yang harus saya tebus" Putus Marco.

Jiyong memijat pelipianya pelan. Sementara ketiga gadis itu semakin menunduk menahan tangis. Bagaimana mungkin mereka rela melepas Lalisa?

"Tenang dulu dad.." Kata Devano berusaha menenangkan lelaki tersebut. Jiyong menatap pria itu penuh tanya. Ia baru memperhatikan keberadaan pria itu.

"Tidak nak, seharusnya sejak awal.. aku tidak mengizinkan putriku ke negara ini. Lebih baik ia belajar di Australia daripada harus menderita seperti ini"

"Dad.. kita sama-sama tahu, bukan ini yang Lisa mau"

Dalam hati, ketiga gadis tersebut bersyukur dengan keberadaan pria itu di tengah mereka.

"Dad" Panggilan lembut terdengar dari arah pintu ruangan. Lisa berdiri dengan sang ibu sembari tersenyum lebar.

"Aku ingin tetap disini dad.." kata Lisa saat gadis itu duduk di sebelah daddynya.

Lalisa ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang