Part 25 || Konflik

1.3K 134 3
                                    

"Auch" Ringis Lisa saat seseorang mendorongnya ke dinding dengan sentakan kuat.

"Sunbae?"

"Ups. Aku tidak melihatmu" Jawabnya tanpa rasa bersalah dan segera berlalu. Namun Lisa segera meraih lengannya sebelum perempuan itu berlalu pergi.

"Apa maksud sunbae?"

"HEH. Lisa-ssi, aku sudah memperingatkanmu puluhan kali untuk menjauhi kekasihku. Tapi apa? Kau malah semakin sering bertemu dengannya. APA MAUMU SEBENARNYA?"

"Sunbae, kau salah paham. Aku dan Hanbin oppa sering bertemu untuk membahas pekerjaan, tidak lebih"

"Kau pikir aku percaya?" Hayi menghempaskan tangan Lisa dari lengannya dan mendorongnya hingga terdengar suara benturan keras dan suara tulang yang retak.

"Sshh" Ringis Lisa. Ia merasakan sakit di bahu dan pundaknya, sepertinya ia mengalami cedera.

Koridor apartemen terbilang sepi karena hari masih sangat pagi saat Lisa keluar untuk menuju agensi. Ia tidak menyangka bahwa ia akan bertemu Hayi.

"Lisa?" Tanya pria itu heran saat Lisa terduduk diam di lantai.

"Ji oppa?"

"Kau kenapa? Siapa yang membuatmu seperti ini?" Tanya Jiyong khawatir sembari membantu Lisa bangkit.

"Tidak apa-apa oppa. Hanya saja, tadi ada orang yang tiba-tiba mendorongku"

"Yasudah, ngomong-ngomong kau mau ke agensi?"

"Ne oppa"

"Bersama? Oppa juga kebetulan mau ke agensi" Ajak Jiyong. Tentu saja Lisa menyetujui. Hehhe.. lumayan, tumpangan gratis.

Lisa dan Jiyong kini berada di mobil yang disetir sendiri oleh Jiyong.

"Lisa-ya? Boleh oppa mengobrol denganmu sebentar?"

"Bukankan oppa sedang berbicara sekarang? Hehe"

"Ck" Jiyong berdecak kesal.

"Peace? Tentang apa sih oppa? Jennie unnie?"

"Bukan.."

"Lalu apa?"

"Ck. Bisakah kau diam dulu?" Kesal Jiyong. Lisa terkekeh sebentar sebelum mengunci rapat mulutnya.

"Apa kau masih marah?"

"Waeyo? Kenapa aku harus marah?" Tanya Lisa.

"Berhenti berpura-pura tidak tahu. Kau tahu dengan baik apa yang oppa maksud Lisa-ya" Tutur Jiyong serius. Ia bahkan menepikan mobil agar bisa berbincang serius dengan gadis ini.

Lisa berdehem untuk menetralkan gejolak dalam hatinya. Ia menarik napas dalam sebelum menghadap Jiyong.

"Oppa.. yang berlalu biarlah berlalu. Hidup terus berjalan dan kita tidak bisa terus hidup di masa lalu. Saat itu, jujur.. aku benar-benar marah dan kecewa. Tapi seiring waktu berjalan.. aku sudah mengubur semuanya dalam-dalam"

Sebenarnya, diawal debut dulu.. mereka pernah terlibat dalam hubungan asmara yang singkat. Namun, apa mau dikata.. Lisa yang saat itu yang masih lugu dengan mudahnya dibodohi hingga sang kekasih berpuas diri bermain dibelakang tanpa ia merasa curiga sama sekali.

Hingga takdir pun memihaknya. Hubungan Jiyong dan wanita itu terungkap oleh media. Dan fakta demi fakta pun akhirnya ia temukan. Lelaki itu tidaklah sebaik yang tampak. Lisa menggap semuanya telah berakhir. Ia selalu menganggap periode itu adalah hal paling bodoh yang pernah ia lakukan.

Kemudiam selanjutnya.. ia bersikap seperti layaknya senior-junior kepadanya. Meski butuh waktu untuk menyesuaikan diri dan menata perasaannya kembali, ia sepenuhnya berhasil dengan baik. Sampai akhir-akhir ini, pria itu sepertinya ingin kembali. Tapi.. Lisa seolah menutup mata dan bertindak seolah tidak terjadi apa-apa.

Lalisa ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang