15

53 5 2
                                    

"Kalau Cika?" tanya Nadia yang membuat Aldo diam tak menjawab.

"Yaudah," ujar Nadia lagi, merasa bahwa Aldo memang tidak mau menjawab pertanyaannya tadi.

"Kenapa nanya Cika sih?"

Nadia diam, ia tidak mau dibilang kepo atau apalah itu.

"Dia mantan gue," jawab Aldo akhirnya.

"Katanya ga ada waktu buat sama cewek lain," ujar Nadia.

"Lo cemburu?"

Nadia cepat-cepat menggelengkan kepalanya. Betapa bodohnya dia, menjawab dengan kalimat seperti itu.

"Pas hampir SMA ini gue sempet nyerah sama lo, pas kelas 9."

"Nyerah?"

"Lo-nya sih gaada respon apapun selama ada gue," jelas Aldo. "Tapi gue cuma satu bulan gitu pacaran sama dia, dia selingkuh dari gue."

"Cih masih bocah, sok selingkuh."

Umpatan dari mulut Nadia mengundang tawa Aldo.

"Kenapa ketawa?" heran Nadia.

"Lo kalau marah gitu lucu banget."

"Orang marah, malah lucu," ujar Nadia.

Kecepatan milik motor Aldo perlahan menurun, menandakan bahwa motor ini akan segera berhenti.

"Kok berhenti?"

"Udah nyampek, turun Nad. Betah banget duduk berdua sama gue sampe ga mau lepas."

Nadia segera turun, di hadapannya ada sebuah mall cukup besar yang lumayan terkenal.

"Ngapain kesini?"

"Beli-beli lah, yuk cepet jalannya," Aldo menggandeng tangan Nadia masuk ke dalam toko.

"Lo kok ga bilang sih, gue pake baju gini, ga cocok banget buat ke mall."

Bagaimana tidak, saat ini Nadia sedang menggunakan style ternyamannya, celana panjang dan kaos oversize berwarna hitam.

Bagaimana tidak, saat ini Nadia sedang menggunakan style ternyamannya, celana panjang dan kaos oversize berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetep cantik kok, lagian nanti juga banyak yang pake kayak lo gini," ujar Aldo.

Aldo dan Nadia masuk ke dalam mall, tepatnya berkeliling di dalam mall. Entah apa yang mereka cari, yang penting jalan berdua.

"Banyak yang kesini buat pacaran ya," ujar Nadia karena melihat orang-orang di sekitarnya banyak yang jalan berdua sama pacar atau gebetannya, entahlah.

"Iya, kan kita juga pacaran," ucap Aldo mengangkat alisnya untuk menggoda Nadia.

"Lagi halu ya mas?" sindir Nadia.

"Cie panggil mas, udah kayak panggil suami aja," ujar Aldo.

"Huhh, gue capek ngomong sama lo."

Aldo tertawa mendengar omelan Nadia yang menurutnya, ekspresi Nadia itu sangatlah lucu.

"Ke sana yuk," tunjuk Aldo ke arah salah satu toko yang ramai pemgunjung.

Nadia ikut mengalihkan pandangannya menuju toko yang ditunjuk oleh Aldo, "Ngapain kesana?"

"Ya beli-beli lah," ulang Aldo seperti kata-katanya beberapa menit yang lalu sambil menggandeng tangan Nadia.

"Lo mau beli apa?" tanya Aldo

"Ga beli apa-apa, gue ga perlu apa-apa," jelas Nadia.

"Yaudah, yuk temenin gue keliling," Aldo kembali menarik tangan Nadia agar bisa mengikutinya.

"Boneka ini bagus gak Nad?" tanya Aldo sambil memperlihatkan boneka pinguin yang baru saja diambilnya.

"Boneka ini bagus gak Nad?" tanya Aldo sambil memperlihatkan boneka pinguin yang baru saja diambilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadia tersenyum melihat boneka pinguin yang menurutnya lucu itu, "Bagus banget, lucu."

"Oke, gue beli ini satu." Aldo membawa boneka itu dan kemudian ia berjalan menuju kasir.

"Lo cuma beli itu? Ga ada lagi?" tanya Nadia.

"Ga ada, lo tunggu di luar aja deh. Gue mau bayar dulu," ujar Aldo yang mendapat anggukan kecil Nadia.

Nadia patuh dan segera keluar dari toko itu.

"Buat apa coba beli boneka gitu, ya tapi emang bagus sih," monolog Nadia di luar toko.

"Nih pegang bonekanya," Aldo menjulurkan kantong plastik berukuran agak besar yang berisi boneka pinguin itu ke arah Nadia.

"Pegang sendiri lah."

"Ini punya lo, gue beliin buat lo," ujar Aldo menjelaskan.

"Buat gue?"

"Iya buat lo, emang lo pikir buat siapa lagi? Gue ga punya saudara perempuan."

"Kok buat gue? Apa alasannya? Gue ga lagi ulang tahun tau."

"Jangan banyak ngomong, ambil aja. Muka lo kayak pinguin sih, jadi gue beliin deh."

Nadia menerima pemberian Aldo, meskipun dirinya masih agak kesal dengan ucapan Aldo.

"Bilang dulu, makasih Aldo ganteng calon pacar Nadia."

"Nih gue balikin, ga mau gue bilang kayak gitu," Nadia memberikan kantong plastik tersebut ke arah Aldo lagi.

"Becanda Nad, ga bilang gitu juga gapapa kok," ucap Aldo.

Nadia mengambil kembali kantong plastik itu, "Makasih buat bonekanya.".

"Sama-sama, calon pacar," ujar Aldo lalu mengacak pelan rambut Nadia.

Nadia terdiam, entah kenapa dirinya merasa ada yang aneh dalam dirinya.

"Mau kemana lagi nih kita? Mau makan gak?" tanya Aldo sambil menatap Nadia.

"Terserah lo aja sih."

"Yaudah yuk makan, mau nasi goreng atau mie goreng?" tanya Aldo, tetap menggandeng Nadia.

"Mie goreng aja deh kalau ada," jawab Nadia.

"Okey sip, ayo kita cari mie goreng dulu," Aldo merangkul bahu Nadia sambil berjalan. Sedangkan Nadia? Ya, kalian tahu lah ya perasaan Nadia saat ini bagaimana, haha.

My Chatty Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang