5

71 11 24
                                    

Cinta yang ditinggalkan oleh Nadia pun buru-buru mengejar.

"Kok buru-buru sih Nad, mubazir loh makanannya masih belom habis, mana masih dimakan sedikit lagi," ujar Cinta dengan suara yang keras sambil berlari menyusul Nadia.

"Lagian kakak sama Aldo, nyebelin banget sih."

"Terus kita mau kemana nih?"

"Pulang aja deh yuk kak, biar nasi gorengnya nanti Nanad beliin lagi," ujar Nadia dengan ekspresi wajahnya yang masih tampak kesal.

Cinta membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam, begitu pun dengan Nadia.

"Yaudah yuk pulang aja kita," Cinta pun menjalankan mobilnya untuk kembali pulang ke rumah.

20 menit di perjalanan kini mereka sudah masuk ke dalam perumahan.

Disana terpampang tulisan perumahan sublimis deliciae bagi tamu harap lapor 24/7.

"Kakak sekarang kalau di rumah masih tetep sering sendirian atau orang tua kakak sudah mulai sering pulang ke rumah?" tanya Nadia, karena melihat rumah Cinta dari jauh itu masih tetap kosong.

"Maaf kak," ucap Nadia kemudian karena merasa tak enak menyanyakan itu dan juga ia tak kunjung mendapat jawaban dari Cinta.

"Mereka udah agak sering pulang kok," ujar Cinta lalu tersenyum.

"Di sebelah rumah Nanad kok rame banget sih tuh," ujar Nadia sambil menunjuk rumah yang dimaksud.

"Mungkin udah ada yang mau nempatin kali. Syukur deh, sayang banget rumah sebagus itu dibuat kosong," jawab Cinta.

"Iya sih, lama ga ditempatin jadi kayak rumah kosong yang berhantu di film-film gitu."

Kini mereka sudah sampai di depan rumah, Nadia turun di depan pagar karena sudah terbiasa berjalan untuk ke dalam rumah.

"Misi, ini beneran Nadia," ujar seseorang yang tiba-tiba saja muncul di sebelah Nadia.

Nadia kaget bukan main, ya iyalah orang lagi sendiri tiba-tiba main muncul aja.

"Ehh ternyata beneran, gue sekarang jadi percaya kalau gue tuh anak sholeh, doa gue diterima sama tuhan soalnya."

Ya, dia adalah Kevin. Seseorang yang tadi pagi di srkolahnya bilang kepada Nadia bahwa dia akan pindah ke perumahan ini. Bodohnya Nadia bisa sampai lupa dan betapa sialnya cowok berisik ini tinggal di sebelah rumahnya sesuai dengan apa yang tadi ada di pikirannya.

"Semoga kita bisa jadi tetangga yang rukun dan tentram ya," ujar Kevin.

"Semoga," kata Nadia lalu segera masuk ke dalam rumahnya.

Kevin yang mendengar itu tersenyum,"Fiks doa gue nanti pasti terkabul lagi. Nanti kita bisa jadi tetangga yang rukun, tentram, sakinah, mawaddah dan warohmah."

******
"Assalamualaikum," ujar Nadia agak teriak setelah memasuki rumah.

"Waalaikumsalam, tumben cuma bentaran jalannya sama Cinta," tanya Bunda.

"Tadi Nanad sama Kak Cinta ketemu setan di jalan," ujar Nadia lalu duduk di sofa bersama bunda.

Bunda yang mendengar itu hanya tersenyum, pasti anaknya ini lagi badmood ga mungkin ketemu setan beneran.

"Nanti makan malam bunda mau masak apa ya?" ucap bunda menanyakan pendapat Nadia, mengalihkan ttopik agar Nadia tidak cemberut lagi.

"Nanad kan ga tau masak bun, kenapa nanya ke Nanad."

"Yaudah kapan-kapan kita belajar masak ya, biar nanti kalau kamu udah nikah bisa masak sendiri."

Nadia menoleh ke arah bunda,"Masih lama kali bun, ga usah dipikirin sekarang."

My Chatty Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang