12

49 6 7
                                    

Hembusan angin malam yang agak kencang menemani Kevin dan juga Nadia yang sedang duduk berdua di rooftop rumah Kevin.

"Gue udah lama nggak duduk di Rooftop gini," ujar Nadia memberi tahu.

"Emangnya lo jarang ke rooftop rumah lo?"

"Jarang banget, kayaknya terakhir itu pas gue masih SD."

"Kenapa? padahal duduk di rooftop gini tuh seru."

"Abang gue selalu bilang kalau rooftop itu tempat main buat setan."

"Haha, terus lo percaya Nad?"

"Iya lah, kan dulu gue masih kecil, percaya-percaya aja."

"Gue suka banget sama rooftop. Rooftop tuh tempat favorit gue."

"Suka banget sama rooftop?"

"Iya, suka banget. Setiap hari gue pasti ke Rooftop, biasanya sih malem sambil liatin langit."

Nadia mengangguk sambil mendengarkan penjelasan Kevin.

"Gue suka sama lo yang gini Nad."

"Yang gini? maksudnya?" tanya Nadia.

"Yang banyak ngomong, nggak cuek terus nggak galak juga. Beneran nih ya, lo kalau gini cantiknya nambah."

"Lo modus apa beneran muji nih?" Nadia tertawa mendengar perkataan Kevin.

Kevin menatap Nadia dengan seksama sehingga membuat Nadia berhenti tertawa.

"Kenapa?" tanya Nadia merasa ada yang salah dengan dirinya.

"Lo barusan ketawa?"

"Kirain kenapa, ya gue ketawa lah, buta lo."

"Gue pertama kali liat lo ketawa, jadi agak gimana gitu."

"Lebay lo."

"Kok lo di sekolah jarang ngomong gitu sih Nad, cuek banget lagi," ujar Kevin. Ia bingung kenapa Nadia yang berada di depannya saat ini berbeda dengan Nadia yang sering ia ganggu di sekolah.

"Nggak apa-apa, males aja ngomong sama orang-orang yang gak terlalu kenal, takutnya dibilang sok asik."

"Sok asik? gue dong," ucap Kevin menunjuk diriya sendiri.

"Iya lo sok asik."

"Nad bisa nggak kalau bareng gue jangan cuek, tetap gini terus ya."

Nadia mengangkat bahunya sejenak, "Iya kalau lo-nya nggak ngeselin gue sih mau-mau aja."

"Emang gue pernah ngeselin?"

"Ga ngaca sih lo," ucap Nadia,"Kok lo mau temenan sama gue sih?"

"Emangnya gak boleh temenan sama lo?"

"Boleh sih tapi gue mah jarang banget punya temen. Soalnya gue dibilang sombong gitu dari dulu, padahal kalau akrab gue biasa aja orangnya."

"Lagian lo galak banget, kek singa tau gak."

Nadia memukul lengan Kevin agak keras,"Lo ngeselinnya kumat lagi."

"Haha, malah karena lo jarang ngomong dan sombong, gue jadi pengen temenan sama lo. Lo yang sombong dan jarang ngomong ngebuat gue tambah pengen temenan sama lo."

"Oh gitu."

"Btw, Lo mau dengerin cerita gue gak Nad?"

"Cerita tentang apa?"

"Tentang keluarga gue, bokap gue. Lo pasti kepo kan?"

"Gue ga kepo," jawab Nadia.

"Ya udahlah meskipun lo ga kepo gue tetep mau cerita."

My Chatty Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang