29

34 6 4
                                    

Nadia saat ini sedang bersantai di kamarnya, ditemani Kak Cinta da boneka pemberian Aldo yang sedang berada di dekapannya.

"Itu boneka dari siapa Nad?" tanya Cinta, karena baru melihat boneka itu. Sebelumnya ia memang pernah melihatnya, tapi belum bertanya kepada Nadia.

"Dari Aldo," jawab Nadia singkat sambil tersenyum malu-malu

"Ohh Aldo, cowok yang kata kamu berisik dan ga jelas?" tanya Cinta berusaha menggoda Nadia.

"Iya hehe," jawab Nadia tertawa kecil, malu.

"Gimana? Sekarang sudah pacaran?"

Nadia menggeleng, "Belum."

"Berarti bakalan pacaran dong?"

"Ehh nggak kok nggak, Nanad ga bilang gitu," ujar Nadia sambil melambai-lambaikan tangannya, tak terima dengann perkataan Cinta, walau di  dalam hatinya di terima.

"Iya kakak percaya kok." Cinta tertawa pelan mendengarkan Nadia barusan,  ah jelas-jelas dapat terlihat bahwa adik iparnya itu sedang jatuh cinta, "Gimana Aldo?"

"Gimana apanya?"

"Sikapnya, baik gak? " tanya Cinta lagi.

"Baik kok, baik banget, ya meskipun kadang tetep nyebelin, berisik," ujar Nadia menjawb pertanyaan Cinta.

"Pasti seru ya orangnya? Pas pertama ketemu sama Kakak aja, dia udah kelihatan seru kok." Cinta mengingat lagi waktu ia pertama kali bertemu dengan Aldo.

"Menurut Kakak, Bang Arjun itu seru ga?" tanya Nadia balik.

Cinta mengangguk, "Seru kok, selalu buat Kakak ketawa"

"Ya berarti Aldo seru, kelakuannya hampir sama kayak Abang."

Ting

cowo gajelas : Malam ini jadi jalan-jalan kan? Yuk! Bentar lagi, gue berangkat ke rumah lo ya, see you Nadia!

Nadia membaca  pesan itu perlahan, lalu menepuk dahinya pelan, mengapa ia bisa lupa.

"Kenapa Nad?" tanya Cinta yang melihat Nadia menepuk dahinya sendiri.

"Malam ini Nanad ada janji sama Aldo,mau jalan-jalan," ujar Nadia memberi tahu.

"Ya udah sana mandi biar-"

Belum juga Cinta menyelesaikan kalimatnya, Nadia sudah berlari menuju kamar mandinya. Cinta yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum. Dasar anak SMA, batinnya.

Beberapa menit kemudian, Nadia sudah keluar dari kamar maninya.

"Duhh Nanad mau pake baju apa ya?" tanya Nadia ke arah Cinta yang sedang duduk di kasurnya.

"Pake baju yang biasa aja Nad, biasanya kamu kalau jalan sama Aldo pake baju apa?" Cinta beranjak dari kasurnya, mendekat ke arah Nadia.

"Biasanya Nanad cuma pake kaos sama celana panjang," jawab Nanad.

"Masa Nanad pake style yanggitu lagi sih?"

"Kalau Aldo suka kamu, pasti dia suka ihat kamu pake style yan gtu, harusnya."

"Umm, Oke deh." Nadia mengambil salah satu celana dan kaosnya yang baru saja  bundanya belikan kemarin.

Nadia pun ganti baju dan berjalanke arah cermin full body yang ada di kamarnya, "Kak misal kayak gini cocok ga?"

"Cocok kok, cantik," jawab Cinta jujur.

"Beneran nih?"

"Iya beneran Nanad"

Nadia mengambil hpnya yang ada di kasur, ia mengotak-atik hpnya sambil menunggu notif dari Aldo.

Ting

cowo gajelas : Gue udah ada di bawah bareng Bunda.

Nadia yang membaca itu mematikan hpnya.

"Kak, Nanad berangkat dulu ya, Aldo sudah di bawah." Cinta tersenyum sambil mengangguk sebagai jawaban.

"Aldo," panggil Nadia yang menyebabkan Aldo dan Bundanya  menoleh ke arah Nadia.

"Duh cantik banget anak bunda," puji Bunda yang sedan menatap Nadia.

"Hehe iya dong Bun." Nadia tertawa membanggakan dirinya sendiri, "Nanad mau jalan bareng Aldo dulu ya Bun."

"Iya sana, tadi Aldo juga sudah izin sama Bunda."

Aldo berdiri seteah Nadia sudah ada di sampinnya.

"Aldo sama Nadia, mau berangkat ya Bun," pamit Aldo.

"Iya hati-hati."

Nadia sudha berjalan keluar terlebih dahulu meninggalkan Aldo yang masih berpamitan kepada Bunda.

"Doain Aldo ya Bun," ujar Aldo yang dibalas dengan anggukan dan senyuman dari Bunda.

Aldo segera menyusul Nadia yang sudah ada di luar, di samping sepeda motornya. Aldo segera mengambil helm Nadia, lalu memasangkannya.

"Makasih," ujar Nadia.

"Iya sama-sama,  ayo naik."

Nadia mematuhi perintah Aldo, "Ini kita mau kemana?"

"Biasa, keliling-keliling ga jelas sambil pelukan."

My Chatty Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang