Haiiiiiiiiii!!!!!!!
Ah lama banget gak up :v
Iya tau, udah Desember :)
Gak kerasa bentar lagi ganti tahun kawand :v
UDAH YA BUND, JANGAN MINTA AUTHOR CURHAT TENTANG APA YANG DILAKUIN DI 2020 :*
JANGAN LUPA VOMENT DAN SHARE YAAAAAA :V
LOVE KALIAN :>
*****
Play mulmed
Why don't we - Mad at you
*****
Part 19. Retak
•••••
"Gak ada yang manis tanpa melalui yang pahit dulu. Semua yang manis emang enak, tapi kalo over? berbahaya juga. Sedangkan yang pahit emang gak enak, tapi kalo lo makan sesuatu yang manis abis itu, dan berakhir manis? Siapa yang tau?"
*****
Happy reading!!!!!
"Citra, do you want to be my girlfriend?" ujar Toni lembut menatapnya.
Sedetik, dua detik, tiga detik. Citra tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Gue tau, lo gak bakal kasih gue jawaban sekarang. Gue bakal nunggu, sampai lo kasih jawabannya."
Citra menatap Toni diam, tersirat sesuatu di mata Toni.
"Maaf kak, gue belum bisa kasih jawaban sekarang."
Telat. Satu kata yang tepat untuk menggambarkan Citra dalam kondisi kali ini. Toni sudah menjawab pertanyaannya yang belum ia nyatakan jawaban dari pertanyaan tersebut, dan ia baru menjawab pertanyaan tersebut setelah Toni memberikannya jawaban atas pertanyaannya.
"Iya, gapapa kok. Gue bakal tunggu waktu itu tiba. Ya udah, mau balik sekarang?" Tawar Toni.
Citra membalasnya dengan anggukan kecil. Ia merasa tak enak di posisi seperti ini. Rasanya seperti ia salah jika dipantau dari segala sisi.
Toni sudah berjalan mendahuluinya. Dan bahkan saat ia masih berjarak 15 meter dari motor Toni, sang pemilik motor telah mengenakan helmnya dan sedang memarkirkan motornya untuk berbalik.
"Yuk, naik." Ujar Toni
Citra berada di depan motor Toni saat Toni mengatakan hal tersebut. Toni seolah tak masalah atas kejadian beberapa menit yang lalu.
"Kak." Ujar Citra pelan.
"Ya? Apa? Pengin sesuatu?" tanya Toni.
Citra menggeleng lemah, "Kak, jangan gini. Gue gak suka. Gue gak suka lo berpura-pura bahagia. Gue tau lo kecewa dan sedih tapi tolong kak, jangan sembunyiin itu. Gue lebih suka orang yang jujur akan apa yang dialaminya, daripada orang yang bohong. Gue ngerasa serba salah disini. Gue gak enak sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
KATA [ HIATUS ]
Teen FictionKetika ku sendiri, dan kau menemaniku dalam kelamnya hidupku. Tak banyak kata yang perlu kita ucapkan saat bersama. Tapi, hanya suara hatilah yang mengatakan dan mengungkapkan apa yang kita rasakan. Biarkan semua mengalir bagaikan air seperti kisah...