Part 23. You're my best friend

37 7 32
                                    

HOLA!!!!

How are you guys? Aku harap kalian dalam keadaan yang baik-baik saja :)

Oke, aku lagi males basa-basi kayak biasa, gak tau, gak mood basa-basi. So maafkan author kalian ini (TT)

Tanpa memperpanjang lagi, aku harap kalian enjoy reading this part :)

*****

Camila Cabello – Real Friends

*****

Part 23. You are my best friend

*****

"Gue udah sering bikin lo khawatir, tapi kenapa lo kayak gini? Dengan lo yang kayak gini, buat gue jadi khawatir. Jangan sembunyiin apapun dari gue. Karena kayak yang lo bilang, kita sahabat."

*****

Happy reading!!!!

Raka melangkah ke kelasnya, dengan santainya dia berjalan sambil mengenakan earphone. Memutar lagu kesukaannya. Namun, dering teleponnya mengganggunya.

Ia melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Ternyata, panggilan dari Dokter Rara, psikiaternya.

"Hallo?"

"Hallo Raka, nanti bisa cek up ngga? Kita test lagi," ujar Dokter Rara di telpon.

"Nanti dok?"

"Iya nanti, udah lama juga kamu gak cek up. Saya cuma mau liat, bagaimana perkembanganmu. Apakah udah lebih baik, atau masih sama kayak dulu."

"Gimana ya?" ujarnya.

"Ya udah, nanti saya akan usahakan," putus Raka.

"Oke, saya tunggu ya. Terimakasih," ujar Dokter Rara dan langsung menutup telponnya.

Raka mengembalikan ponselnya ke sakunya dan kembali memasangkan earphonenya lalu kembali ke berjalan seperti biasa.

Ia melewati kelas Mita, dan menemukan Mita sedang bersenda gurau dengan Citra. Sepertinya sedang membahas suatu yang bahagia.

Ia tersenyum sedikit melihatnya, lalu ia melanjutkan langkahnya menuju ke kelas. Baru saja lima langkah ia dipanggil oleh seseorang.

"Raka!" celuk orang yang memanggilnya.

Ia membalikan badannya, lalu melihat siapa yang menceluknya. Ternyata, Kiki , si ketua OSIS, seangkatan dengannya.

"Ah, ternyata lo Ki, ada apa?" tanya Raka ramah.

"Iya, jadi kita bakal ngadain prom night. Buat kelulusan kelas 12, ntar rapat dadakan. Jangan bolos," ujar Kiki.

"Lama ngga? Gue ada cek kesehatan. Udah bikin jadwal juga."

"Lo lama gak?" tanya Kiki.

"Engga kok, tapi gue balik dulu. Soalnya dokternya nunggu di rumah."

"Usahain datang rapat ya, soalnya itu agenda tahunan kita."

"Em, oke. Gue usahain," balas Raka.

"Sip, makasih ya. Ya udah, gue mau ngomong ke yang lain," ujar Kiki.

Kiki emang begitu orangnya, lebih suka ngomong secara langsung daripada lewat grup WhatsApp. Padahal udah ada grup WhatsApp.

"Eh, bentar," monolognya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KATA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang