Senin pagi,
Para siswa yang awalnya berbaris rapih kini mulai berbaur dengan teman-temannya yang lain. Upacara memang sudah selesai namun akan ada pengumuman tambahan. Keadaan mulai riuh, seperti itulah ketika kumpulan anak muda di satukan dengan orang-orang yang satu frekuensi, walaupun mereka berkubu-kubu.
Seperti Mina dan ke empat temannya. Nayeon, Jihyo, Sana dan Momo. Ke lima gadis populer yang juga merangkap sebagai admin akun social media sekolah tersebut memang sudah di kenal oleh para siswa, terlebih Mina.
Amoura Mina Kusuma. 17 tahun yang lalu pada tanggal 24 Maret ia lahir secara normal, di sebuah rumah sakit besar di Amerika. Ayahnya asli Indonesia dan bekerja di Amerika. Memiliki wajah oriental, berkulit putih bersih khas orang Jepang dan itu dari ibunya. Mina pantas menjadi primadona sekolah.
"Lu ngapain sih disini?" Seorang perempuan mendorong pria yang nampak tersenyum manis padanya. Badan atletisnya tentu bisa mendorong pria itu sampai terjatuh karena pria itu nampak letoy.
"Mo, ya ampun kasian ih haha" Mina mengasihani temannya yang terjatuh namun ia pun mentertawainya, begitulah teman. Tangannya di julurkan untuk membantu siswa itu berdiri.
"Makasih Mina" ucap pria itu dengan membersihkan pakaiannya yang kotor karena debu.
"Emang cuma Mina yang baik di antara kalian" ujar siswa itu membuat ke tiga siswi lainnya mengacungkan bogemnya. Ketiga siswi itu Nayeon, Sana dan tentunya si atlet Momo
"Hehe becanda" Dahyun mundur satu langkah, ngeri juga jika ia di keroyok oleh tiga perempuan sekaligus.
"Perhatian anak-anak, sekarang kita akan mengumumkan juara lomba melukis antar kelas" ujar seorang guru di balik mic
"I love you pak Mark!!" teriak Sana membuat semua siswa diam sejenak lalu tertawa
"Iya iya Sana, i love you too" Sana tersenyum kegirangan ketika namanya di sebut oleh guru idolanya.
Mina dan Momo hanya tertawa, sementara Nayeon sibuk membenahi bandananya. Nayeon lalu merogoh saku seragamnya dan mengambil kaca.
"Ini ko miring ya. Bantuin dong Hyo, gue mau ketemu Joengyeon udah upacara" Nayeon menghadap ke arah Jihyo namun nampaknya gadis itu sedang melamun.
"Hyo, lu okey?" Tanya Nayeon dengan menggoyangkan tubuh Jihyo, hingga ia tersadar dari lamunannya.
Melihat itu Mina, Momo dan Sana jelas khawatir. Mereka tahu jika ada yang tidak beres dengan Jihyo.
"Dan setelah juri, yaitu saya sendiri. Juri menimang dan memutuskan perlombaan melukis ini di menangkan oleh......" Sebuah amplop mulai di buka oleh guru tersebut.
Jantung Mina berdegup kencang, walaupun percaya diri jika ia akan memenangkan perlombaan ini. Terlebih para siswa bersorak menyebutkan namanya, membuat senyuman mengembang di wajahnya. Mina memang pandai melukis, semua orang tahu itu.
"Chaeyoung Ananda Pandu" Para siswa berseru kecewa ketika nama tersebut di sebutkan.
Perlahan senyum Mina memudar, ia kecewa ketika ia tidak memenangkan perlombaan. Jiwa kompetitifnya seketika bergemuruh.
'Tidak bisa! Mina tidak boleh kalah!' Pikirnya, namun hatinya berkata jika ia harus ikhlas.
Mina juga penasaran, siapa siswa yang sudah mengalahkannya tersebut. Lama menunggu dan gurupun sudah beberapa kali menyebutkan nama pemenang untuk menerima hadiahnya, namun tak ada satupun siswa yang naik ke podium.
=====
Di sisi lain seorang siswa berambut hampir menyentuh alis itu sedang terlelap di alam mimpinya dengan headset putih menempel di telinganya. Lantunan lagu dari Ipod Nano jadulnya, mengantar ia untuk tidur lebih nyenyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maverick
Fanfiction(COMPLETED) Inspired by Ada Apa Dengan Cinta. "When you know why you like someone, it's a crush. When you have no reason or explanation, it's love." Ketika kau mencintai seseorang, tidak akan ada kata yang bisa menjabarkan tentang apa yang kau rasak...