"Buat lu" Joengyeon menyodorkan sepucuk surat pada pria yang sedang mendengarkan lagu dari ipod nya. Chaeyoung mengernyit, sejenak ia berpikir namun tetap menerima surat tersebut. Tanpa ada kata 'terimakasih' atau apapun, Chaeyoung mengambil dan membaca surat tersebut.
Ia menggaruk lehernya yang tidak gatal, itu adalah sebuah gesture jika ia kesal. Chaeyoung lalu berdiri menatap Jeongyeon.
"12 IPS 3" Ujar Jeongyeon yang mengerti dengan tatapan itu.
Segera Chaeyoung keluar kelas untuk bertemu dengan pengirim suratnya.
=====
Kedatangan Chaeyoung membuat suasana ricuhpun seketika hening. Ia membenci suasana seperti itu. Biarkan saja ramai, walaupun ia tidak suka dengan kebisingan namun jika sunyi tercipta dan itu di sebabkan olehnya, maka biarkanlah gaduh.
Semua mata memandang ke arahnya termasuk 5 orang siswi yang nampak terkejut, namun Mina berusaha untuk menyembunyikan ekspresi keterkejutannya.
Chaeyoung melangkahkan kakinya dan mengampiri gadis tersebut.
"Bisa bicara sebentar?" Ke empat gadis itu menatap ke arah Mina tanpa merespon Chaeyoung
"Oh, gabisa? Yaudah" Chaeyoung melangkahkan kakinya untuk meninggalkan kelas tersebut dengan cepat Mina mengikuti Chaeyoung dari belakang.
Setelah mereka keluar dari kelas, Mina menarik tangan Chaeyoung agar menghentikan langkahnya.
Chaeyoung bergantian memandang tangan mereka yang bersentuhan dan wajah Mina, alisnya hampir bertautan dan tentu saja itu membuat Mina malu karena di tatap aneh seperti itu.
"Mau kamu apa?" Tanya Chaeyoung sedikit emosi, Mina menyeringai mendengar suara Chaeyoung yang meninggi. Mina puas melihat Chaeyoung kesal. Ia pasti sudah membaca suratnya.
Isi surat itu hanya penjabaran dari lukisan yang Chaeyoung buat. Pria itu kesal, bagaimana ada yang bisa mengerti makna dari lukisannya yang abstrak itu. Terlebih point penting dari surat tersebut mengatakan jika semua orang benci pada sifat menyebalkan Chaeyoung. Juga tentang kemarahan di dalam lukisan tersebut. Kemarahannya terhadap orang lain karena ulah dirinya sendiri.
Chaeyoung kesal, Mina berani sekali menghakimi dirinya, padahal Mina tidak begitu dekat dengannya.
"Lu udah baca?" Chaeyoung kembali menautkan alisnya, kini ia merasa di permainkan oleh wanita yang baru dikenal beberapa hari lalu itu.
"Apa? Interview? Ayo, sekarang?" Mina tersenyum miring mendengar penuturan Chaeyoung
"BASI! GUE UDAH FOTO LUKISAN LU BUAT FEEDS!" Mina berbohong, namun ia puas melihat wajah Chaeyoung yang kesal. Chaeyoung menatap Mina geram lalu pergi meninggalkan Mina.
Sebelum Chaeyoung melangkah jauh, sebuah benda jatuh darinya. Mina yang melihat itu segera mengambil benda tersebut.
"Masih ada orang yang pake ipod nano?" Gumam Mina
"Min!" Nayeon, Sana, Momo dan Jihyo menghampiri Mina.
Segera Mina memasukan ipod tersebut ke sakunya.
"Gimana?" Tanya Nayeon
"Gatau, gimana nanti aja" Mina berjalan meninggalkan ke empat sahabatnya yang sedang kebingungan dengan kalimat Mina.
Ini bukan Mina pikir mereka, sebab Mina sangat ambisius jika sudah membahas konten untuk feeds instagram sekolah.
=====
Chaeyoung mengobrak abrik tasnya, ia begitu resah. Ia sampai mencari ke tempat sampah, siapa tau ada yang tidak sengaja membuang benda kecil yang biasa menemaninya tersebut.
"Lu engga liat ipod gue?" Tanya Chaeyoung begitu panik.
"Mana gue tau, itu benda kan gapernah lepas dari lu" ujar siswa yang berada di sebelahnya.
"Wah bahaya!" Chaeyoung sangat frustasi kehilangan benda kecil itu, sebab itu adalah warisan dari orangtuanya.
"Ipod doang padahal ya? Gue beliin nanti" Ucap Tzuyu si siswa tajir yang juga kekasih Jihyo, Chaeyoung mendelik menatap sinis ke arahnya.
Bukan tentang barangnya, namun file nya.
=====
Semalaman Mina mendengarkan lagu-lagu di ipod milik Chaeyoung, jujur saja ia terkejut. Isi dari ipod tersebut hanya ratusan musik klasik intsrumental.
Perlahan ia mulai meraih kertas dan mencorat-coret kertas tersebut dengan pensil, sebelum akhirnya ia terlalap dengan pensil masih menempel di tangannya.
Sementara di sisi lain, Chaeyoung begitu resah. Ia tidak bisa tidur, memikirkan dimana benda kesayangnya itu jatuh. Mungkin pengantar tidurnya malam ini bisa di dengar dari ponsel, namun rasanya tidak sempurna jika ia tidak mendengarkan dari ipodnya. Lebih beratnya, Ibu Chaeyoung sudah mengamanatkan untuk menjaga benda tersebut.
=====
Beberapa hari ke belakang Mina tidak ikut ke kantin bersama teman-temannya, sebab Mina lebih memilih menggambar di kelas dengan mendengarkan lagu dari ipod Chaeyoung. Namun sepertinya kali ini berbeda, Mina tidak sarapan dan perut keroncongan sudah terasa sewaktu jam pelajaran berlangsung.
Momo, Sana dan Nayeon sibuk membahas lagu 'galau' yang sedang booming saat ini.
"Gue nangis pas denger Lose nya Niki! Udah paling juara sih sakitnya" Ujar Nayeon mendeklarasikan jika lagu galaunya adalah yang terbaik.
"Lebih sedih High Hope ga sih? Gue selalu nyesek denger lagu itu, instrumen pianonya pas di awal aduh!" sergah Momo karena menurutnya lagu favorit ia adalah paling sedih.
"Ih gue ga ngerti kalian ngomongin apaan?" Tanya Sana dengan wajah kebingungan
"Kalian harus denger Chopin - Ballade No.1 in G Minor! Gue sampe nangis, pengen marah dan ah kacau! Permainan pianonya smooth tapi powerful juga, gue sampe terbawa suasana kalo denger lagu itu! Kalian harus denger!" Ketiga temannya hanya melongo mendengar penuturan Mina lalu tersenyum kaku.
"Ahh... Iya nanti gue dengerin" ujar Nayeon tertawa kecil dan sedikit di paksakan.
Jihyo menatap temannya itu, ia tahu kenapa Mina menjadi aneh. Jihyo bahkan tahu jika Mina menyimpan benda yang jatuh dan pasti itu milik Chaeyoung. Sebelum Nayeon, Sana dan Momo menghampiri Mina, Jihyo yang lebih dulu keluar kelas dan tentu melihat kejadian itu.
"Wajib! Itu kalian wajib denger banget! Parah sih!" Mina begitu menggebu-gebu.
"Min, lu bukannya laper ya?" Tanya Momo, mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya! Gue beli bakso dulu deh" Mina berdiri dari kursi
Setelah Mina pergi meninggalkan teman-temannya. Mereka langsung tertawa kaku.
"Mina tadi ngomong apa sih? Smooth, chopin, G minor. Dia ngomongin minuman?" Tanya Sana kepada teman-temannya, dengan wajah bertanya-tanya.
Nayeon dan Momo hanya mengangkat kedua bahunya karena mereka pun bingung, sementara Jihyo hanya diam.
Sepertinya urusan Mina dan Chaeyoung bukan tentang konten lagi, pikir Jihyo. Ia ingat dengan peraturan persahabatan mereka.
Mina udah kayak Thrice yang bilang "lagu twice itu jelek blablabla". Eh pas denger lagu Fancy atau cheerup malah ikut joget
Jangan terlalu benci ke orang, sadar ga sadar nanti ke doktrin sama dia HA
KAMU SEDANG MEMBACA
Maverick
Fanfiction(COMPLETED) Inspired by Ada Apa Dengan Cinta. "When you know why you like someone, it's a crush. When you have no reason or explanation, it's love." Ketika kau mencintai seseorang, tidak akan ada kata yang bisa menjabarkan tentang apa yang kau rasak...