Setelah beberapa hari di rawat secara intensif, keadaan Jihyo berangsur membaik. Ibunya selalu menemani sang anak. Setiap hari ibu Jihyo terus meminta maaf kepada anaknya tersebut, tak hanya sang ibu namun sahabatnya pun sama, yaitu Mina. Ia setiap hari membesuk Jihyo untuk sekedar menemaninya makan dan tentu meminta maaf.
Jihyo sudah beberapa kali mengatakan jika ia memaafkan Mina namun rasa bersalah terus-terusan menghantui Mina.
Jihyo sudah di perbolehkan pulang esok hari. Perempuan itu terbilang hebat, sebab kesehatannya membaik dalam kurun waktu yang cepat.
Mina, Sana, Momo dan Nayeon sedang berkumpul di ruangan dimana Jihyo di rawat. Rasa canggung masih membelenggu mereka, terlebih Mina yang merasakan ada dinding pembatas antara dirinya dan teman-teman.
"Nayeon, Momo, Sana, Jihyo" Mina mengabsen nama teman-temannya dan membuat para gadis itu menoleh padanya.
Ke empat gadis itu melihat Mina yang sudah berkaca-kaca. Kali ini Sana mencoba lebih tegar walaupun tangannya sedikit bergetar. Sementara Nayeon dan Momo masih kukuh dalam pendiriannya, mereka masih kesal dan marah pada Mina.
"Gue minta maaf banget sama kalian, gue salah. Gue seharusnya prioritasin kalian dari pada perasaan pribadi gue"
Sana kalah, akhirnya gadis itu mulai berderai air mata, begitupun Jihyo. Ia tahu bagaimana perasaan Mina saat ini, sebab setiap hari ia mendengarkan penyesalan Mina atas tindakannya yang mengabaikan para sahabatnya itu.
"Gue salah, maafin gue" suara Mina yang begitu lirih membuat para gadis itu tersentuh hingga meneteskan air mata.
Nayeon tidak sanggup, bagaimanapun ia menyayangi sahabatnya tersebut. Ia segera memeluk Mina dan menariknya mendekati ranjang pasien.
"Maafin kita juga ya Min" ucap Nayeon, Momo akan ikut apapun yang Nayeon katakan, jika Nayeon memaafkan maka ia pun pasti sama.
Nayeon sering di tegur oleh Jihyo karena sifatnya yang keras kepala.
Kelima gadis itu kini berpelukan. Jangan lupakan Sana yang sudah banjir air mata, membuat ke empat sahabatnya terkekeh karena sejujurnya mereka terhibur jika Sana sudah menangis. Gadis itu menggemaskan.
=====
Chaeyoung turun dari mobilnya tentu dengan seragam yang sudah rapih. Hari ini dia di antar kakanya ke sekolah.
Chaeyoung harus mempersiakan mental sebab ia akan menjadi sorotan, terlebih sang kakak akan menemui Jinyoung, guru TU.
Benar prediksi Chaeyoung, sesaat setelah ia berjalan di koridor sekolah bersama Yugyeom, banyak siswi yang melirik padanya, lebih tepatnya melihat kakaknya yang bertubuh tinggi dengan wajah khas bule.
Namun di tengah perjalanannya menuju ruang TU, Chaeyoung tidak sengaja berpapasan dengan Mina dan kawan-kawannya, tentunya tanpa Jihyo karena ia belum masuk sekolah. Mina menatap ke arah Chaeyoung namun pria itu mengacuhkan Mina. Raut wajah sedih tentu tidak bisa Mina sembunyikan.
Momo bisa melihat raut wajah sedih Mina namun pikirnya karena Mina belum sarapan sebab dari tadi gadis itu mengeluh lapar. Beda lagi dengan Nayeon, ia merasakan ada sesuatu yang janggal antara Mina dan Chaeyoung.
"Bror, Ayo!" sahut Yugyeom saat Chaeyoung menghentikan langkahnya. Jujur saja kaki Chaeyoung seketika gemetar dan melemas saat berpapasan dengan Mina.
Seorang siswi melirik ke arah Yugyeom lalu berjalan kembali.
=====
"Yaudah, kamu take care nanti disana" ucap Jinyoung kepada Chaeyoung yang masih diam mendengar percakapan dua orang dewasa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maverick
Fanfiction(COMPLETED) Inspired by Ada Apa Dengan Cinta. "When you know why you like someone, it's a crush. When you have no reason or explanation, it's love." Ketika kau mencintai seseorang, tidak akan ada kata yang bisa menjabarkan tentang apa yang kau rasak...