Kisah klasik

8 0 0
                                    

Penghujung tahun ajaran baru terasa begitu cepat datangnya.
Tak terasa sudah mendekati hari ujian nasional.

"Ngga kerasa ya udah akhir semester 2 aja" celetuk Mimi menerawang ke langit yang pagi itu begitu bersih dan cerah.

"Iya, bulan depan sudah memasuki pra UAN" Sila menimpali

Rara tertunduk mengamati cincin perak yang entah sejak kapan melekat di jari telunjuk kanannya.

Ana meraih tangan Rara, dan ikut mengamati cincin perak polos yang baru disadarinya.

"Sejak kapan loe pakai cincin Ra? Perasaan dulu ngga deh" Diana nimbrung sesaat setelah dari kelas mengambil buku tulisnya. Dan duduk bersila di antara mereka.

"Gue lupa juga ehh, sejak kapan ya gue kegenitan pakai cincin gini" jawab Rara melepas cincinnya.

Diana, Ana, Mimi dan Sila ketawa ngakak.

Mereka berlima larut dalam lamunan masing-masing.

Jam pelajaran hari ini sebenarnya olahraga karena siswa mau mau pra ujian, jadi di alihkan belajar bahasa inggris di ruang multimedia. Karena pada zaman itu, ujian kelulusan SMA bahasa Inggris soalnya berupa listening. Jadi perlu dilatih pendengaran tentang soal bahasa Inggris.

Karena memasuki ruang multimedia tak cukup untuk seluruh siswa, jadi bergantian memasuki. Dan kelompok Rara di urutan terakhir.

"Ngga kerasa ya kita udah lulusan aja" Rara tiba-tiba mewek suaranya.

Sohibnya pada ngeliatin perubahan muka Rara yang berubah sedih.

"Ishhh, bisa mewek juga loe Ra, gue kira bisa gila aja loe" Diana berusaha membuat situasi mencair gokil kayak biasa.

"Manusia gue" Rara menyengir.

Ana membuka binder kepunyaan Rara. Membaca satu-satu tulisan di buku yang terdapat foto close up Rara berhijab putih polos.

"Fotogenik kan gue" Rara terkekeh saat Ana memandangi foto close up dirinya.

"Geer loe" sahut Ana membuka lembaran-lembaran kertas di binder itu.

Semua terlarut membaca isi binder Rara.
Entahlah siapa yang tau pikiran masing-masing cewek itu.
Berusaha mengalihkan pikirannya dengan membaca binder Rara.

Bersambung...

RD231020 12.02 BPP

Putih AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang