Semenjak Rara menjadi anggota OSIS, banyak kegiatan yang menjadi rutinitasnya. Seperti saat itu, Jum'at santunan. Dimana Rara dan teman-teman nya bersedia berkeliling di seluruh kelas untuk memungut sumbangan sukarela yang nantinya akan di bagikan ke siswa yang berkah menerimanya.
Kebetulan hari Jum'at ini giliran Rara dan Ana yang kebagian tugas.
Dengan membawa satu kardus bekas masing-masing, mereka akan memasuki kelas-kelas.Rara dan Ana melangkah gontai menuju kelas paling pojok dekat kantin.
Kelas XI IPA-1
Setelah mengetuk pintu tanda izin untuk minta waktu sedikit pada guru yang mengajar kelas itu, Rara masuk dengan santai dan berdiri di depan papan tulis.
"Assalamualaikum, maaf mengganggu waktunya. Kita disini meminta sumbangannya sukarela untuk para siswa kurang beruntung di sekolah" Rara mulai berbicara. Sontak semua mata tertuju padanya.
Ada satu orang yang membuat Rara cukup tersentak.Masih ingat dengan sosok yang diteriaki Rara saat di lapangan basket, kakaknya Andra teman sekelas Rara, ternyata dia di kelas ini.
Hal itu membuat Rara sedikit salah tingkah mengingat kejadian itu.
Saat Rara melewati bangku cowok itu, Rara pura-pura ngga tau. Seolah-olah tak terjadi apa-apa.
"Ehh loe Rara kan ya? Yang dulu teriakin kita di lapangan basket. Mana teman loe yang suka teman gue" ucap teman cowok itu dengan senyum lebar dan menunjuk cowok itu persis duduk di sebelahnya.
Sontak Rara menjadi canggung.
"Hmm,dia di kelas ka. bukan anggota OSIS" jawab Rara berusaha untuk selalu tersenyum."Ishh, kenapa ngga loe aja sih" teman cowok itu berujar di ikuti sorakan seisi kelas. Yang membuat Rara semakin canggung dan malu. Rara bergegas berlalu dari bangku itu. Berusaha untuk segera keluar dari kelas itu.
Dengan muka yang menahan malu, Rara mengucap terimakasih pada guru dan keluar tanpa menoleh ke kelas itu lagi. 😳😳.Tanpa sepengetahuan Rara, cowok itu lebih tepatnya Adit,ya namanya Adit memperhatikan gerak gerik Rara dengan senyum tipis.
"Ciyee, senyum dia"
---
"Ra, itu kakaknya Andra kan ya, yang Wida naksir katanya ya, baru tau gue manusia aneh kayak Andra punya kakak" celetuk Ana saat menyusuri lorong sekolah menuju kelas lainnya.
"Iya, berbanding terbalik ya sama ade nya" Rara menyahut di iringi tawa dari mereka berdua.
🏵️🏵️🏵️
Sejak saat itu, Rara sering di minta tolong mengider kelas-kelas untuk Jumat santunan. Dan bagi Rara itu adalah kesempatan untuk tidak belajar😆😆. Ruang dong si Rara kalo di minta tolong berkeliling sekolah lagi.
Dan itu otomatis bakalan ketemu dan bertatap muka lagi dengan Adit.
Rara biasa aja dengan Adit, tak memiliki perasaan apa-apa, sekedar ingin menambah teman saja.Tapi itu akan berbeda setelah Adit tanpa sungkan meminta nomor hape Rara. Dan dengan senang hati pun Rara memberikan nomor hape nya.
Sontak seisi kelas Adit bersorak atas kejadian itu, mengolok-olok sikap Adit pada junior nya🙄😆. Apalagi teman Adit yang belakangan tau namanya Riza, yang kebetulan juga anggota OSIS 😁😁 pun tak kalah heboh.
---Kantin pojok itu adalan punya Bik Imah wanita paruh baya yang berperawakan ngga tinggi untuk ukuran seorang ibu-ibu. Ruangannya cukup luas dengan meja-meja panjang dan bangku panjang yang tersusun rapi memenuhi ruangan kantin.
Di ujung ruangan ada meja besar dan sebuah etalase cukup besar yang di isi dengan berbagai rasa mie instan yang tersusun. Dan tak lupa mangkok besar yang berisi puluhan telor rebus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu
Novela JuvenilApa yang membuat masa putih abu adalah yang tergokil di antara masa sekolah lainnya?? tentu saja karena masa SMA,kita sudah bucin-bucin an(istilah sekarang gitu,😅), terus nih punya genk ala-ala an yang punya karakter masing-masing 😆😆. Pix zaman S...