Rara sekarang sibuk menjadi anggota pengibaran bendera di sekolahnya.
Setiap hari sepulang sekolah pasti dia mengikuti latihan, karena pengibaran bendera tinggal beberapa hari lagi.
Dan itu mengharuskannya membawa bekal dari rumah daripada harus beli makan diluar."Ra, loe bawa bekal?" celetuk Lia, cewek hitam manis yang duduk tepat di belakang Rara.
"Iya nih, kan hari ini gue latihan paskib lagi" sahut Rara sambil memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.
"Ciyeee, latihan lagi ya. Ketemu donk" Ria ikut nimbrung
Rara mesem-mesem mendengar celoteh Ria. Ana yang daritadi diam pun ikut cengengesan.
"Ketemu sama siapa sih" Rara pura-pura ngga tau maksud perkataan Ria tadi.
"Itu aa Rio" Ana tersenyum lebar.
Rara salah tingkah, saat nama Rio di sebutkan.
Rio adalah senior Rara di paskib. Dan kebetukan banget dulu pernah satu sekolah dengannya sewaktu SMP.
Tapi Rara ngga tau. Dia baru kenal saat di SMA, tepatnya waktu MOS. Dan saat paskib ehh ketemu lagi.Rara tau kan orangnya gimana. Mudah baper an zaman sekarang tu namanya😆😆.
Dia merasa tersanjung kalo ada cowok yang baik sama dia.
Padahal mungkin wajar ya, ada yang baik gitu sama orang.Nah, itu bermula dari keseringannya Rara nebeng pulang latihan paskib sama Rio.
Kebetulan lagi juga, rumah Rio searah dengan rumah Rara.
Kesempatan dong si cewek ini, nebeng😆😆.Dari situ, Rara merasa akrab dengan Rio, bukan hanya di paskib aja tapi diluar daripada itu.
Saat selesai latihan paskib.
"Besok menjelang gladi resih H-2, latihan libur dulu. Biar kalian semua fit badannya" ujar Juna, pelatih paskib di sekolah Rara, yang kebetulan adalah mantan senior di sekolah Rara.
"Siap ka..."
"Oke, silakan kalian istirahat, nanti 5 menit lagi, kumpul dulu di lapangan sebelum pulang ya"
Rara beranjak dari duduknya mengambil tas yang diletakkan di sebuah kursi panjang.
"Ra, pulang mau bareng ngga?" Rio menoleh ke arah Rara yang bersiap akan berganti pakaian.
Rara menggangguk tersenyum lebar.
"Duhh, hati-hati lho. Nanti ada yang cinlok lagi" Juna meledek melirik ke arah Rio yang hanya mesem-mesem sambil melempar baju olahraga entah punya siapa, ke arah Juna.
Semua anggota paskib ikutan mengolok.
Rara merasa kikuk dan salah tingkah.
Antara malu dan merasa senang 😆😆. Entahlah...
---Rara merasa marah bercampur jengkel saat Dena teman paskib nya membaca surat itu di depan teman-teman sekelasnya saat istirahat.
Surat itu adalah surat pengungkapan hatinya untuk Rio. Tapi entah kenapa kok bisa di tangan Dena, yang memang suka usil.
'sialan ini si Dena' umpat Rara dalam hati.
"Ciyee, suratan niyee.."
"Ngga nyangka ya, si Rara"
Rio yang saat itu tak bisa berbuat apa-apa. Hanya diam dengan senyum ditahan.
Sementara Rara menjadi bahan olokan satu kelasnya."Cukup ya, puas ya kalian.." Rara merebut kertas dari tangan Dena dengan marah dan berlalu ke kelas dengan perasaan kesal.
'gue ngga mau nangis, gila aja, nangis' Rara merutuki diri. Tapi tetap saja dia mulai berkaca-kaca.
"Ngga usah di tahan Ra, ngalir aja" ucap Ria tiba-tiba berdiri di depan Rara
"OOH, lampiasin aja Ra, nyesek lho nanti" Lia menambahkan sambil mengelus kepala Rara
Ana menjadi ikutan sedih,menatap Rara dengan menggenggam tangan Rara untuk menguatkan.
Pecahlah tangis Rara. Untung waktu itu jam istirahat, ada 2-3 orang aja di kelas, selebihnya di luar kelas.
Semenjak kejadian itu, Rara begitu canggung kalo harus berpapasan dengan Rio.
Untung saja pengibaran bendera sudah usai. Dan Rara mengambil keputusan akan keluar dari ekstrakurikuler paskibra dengan alasan yang absurb.Dan suatu hari, saat jam istirahat.
Rara cukup syok dengan pemandangan tak jauh di depannya Si Rio berduaan dengan Asih teman satu kelasnya yang memang terkesan cukup centil dalam sehari-hari."Ra, melamun aja" Ana membuyarkan Rara
Rara menoleh sesaat lalu mengisyaratkan Ana untuk ikut melihat itu semua.
"Udah tau gue Ra. Si Rio itu pacaran sama Asih"
Rara berpikir keras, mengingat-ngingat sesuatu.
'ahh, gue tau benang merahnya' Rara terpekik dalam hati.
Rara sekarang mengerti. Kenapa Rio dulu begitu kental bertanya tentang Asih padanya. Dan Rara ngga cukup peka, kalo Rio menyukai Asih.
Selama ini Rara begitu salah paham, kenapa Rio mengakrabkan diri dengan dirinya.
Emang kok, gilee benerr...
😆😆😂😂...Rara menarik tangan Ana menuju kantin, yang mengharuskan mereka melewati jalan tempat Rio dan Asih berduaan duduk.
"Hai Ra" Asih menyapa Rara dengan muka centilnya
Rara menoleh sesaat ke arah Rio dan beralih ke Asih.
"Hai Sih," Rara menjawab dengan riang dengan muka sumringah.
Ana memandang Rara heran.
Begitupun Rio.'enak aja gue sedih-sedih an', ke geer an kan gue jadinya selama ini' batin Rara.
😆😆😆🏫🏫🏫
*Maafkan udah lama ngga update kisah😂😂.
Terimakasih yang sudah membaca..
Masih berlanjut keseruan Rara ya...
🤗🤗🤗RD311020 6.24 BPP
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu
Genç KurguApa yang membuat masa putih abu adalah yang tergokil di antara masa sekolah lainnya?? tentu saja karena masa SMA,kita sudah bucin-bucin an(istilah sekarang gitu,😅), terus nih punya genk ala-ala an yang punya karakter masing-masing 😆😆. Pix zaman S...