Rara masih duduk di depan gerbang sekolah, dan kini beralih duduk di pangkalan ojek yang memang tepat di depan sekolahnya.
Ia bolak-balik melihat angka jam di hape jadulnya.
'ya ampun sudah jam 4 sore' batin Rara sesekali mengusap peluh di keningnya.
'mana gue laper lagi, ya ampun gini amat deh' Rara memegang perutnya yang keroncongan, maklum sekarang sudah sorean padahal jam pulang sekolah itu 1.30. bayangin dong nunggu berapa jam dia sendirian di pangkalan ojek.Akhirnya setelah tepat pukul jam 5 sore kurang dikit, Rara beranjak dari bangku pangkalan ojek, menyamperin sebuah motor Yamaha klasik hitam dengan seorang laki-laki berbaju safari biru dongker, baju security, abangnya.
"Lama loe nunggunya, lain kali loe ga usah nunggu gue sorean gini. Naik angkot aja, kan lebih murah" ujar abangnya menyerahkan helm pada Rara.
"Kapok Rara bang, kemarin naek angkot ,ehh malah ga lewat persis jalan depan mall, malah salah rutenya. Jadi aku stop depan rumah sakit sana. Jauh banget bang" keluh Rara sudah duduk di boncengan.
Motor jadul itu melaju pelan.
***
Pagi itu adalah hari pertama Rara berangkat menaiki klotok*(angkutan umum di air seperti perahu bermesin tapi lebih besar karena membawa penumpang).
Karena kita tempat tinggal cewek itu berupa sungai yang mengalir sepanjang jalan, jadi alat transportasi seperti itu sangat familiar.
Dan kebetulan juga sekolah Rara tak jauh letaknya dari dermaga singgah klotok itu, jadi beginilah, pagi ini dia sudah bersiap jam 6 lewat 5. Sarapan mie goreng dan segelas teh panas sudah memenuhi perutnya."Ma, aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum" Rara mencium tangan keriput wanita paruh baya itu, ibunya.
"Loe jadi naik klotok* ke sekolah?"
"Iya ma, jadi, ini pagi begini sudah siap berangkat" sahut Rara menengok lagi dalam tas nya, kali-kali aja ada buku yang ketinggalan.
Aman."Hati-hati ya Ra. Naik klotok* rok di angkat ya, biar enak melangkah ke klotoknya" nasehat ibunya seraya membetulkan jilbab Rara yang kurang rapi.
Rara mengangguk dan segera berlalu menuju pangkalan/dermaga klotok.
Dan perjalanan Rara bersama klotok dimulai.😅😅😅.
***Betul saja klotok yang akan di naiki Rara sudah penuh dengan anak sekolah, dari anak SD sampai SMA.
Mereka memenuhi klotok, ada yang duduk di atap(itu untuk yang cowok) ada yang duduk manis dalam badan klotok, ada juga yang hanya berdiri di bagian belakang klotok yang tak ada atapnya.
'busyet, penuh juga ya' Rara mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian klotok."Ceper naik neng, udah keburu nih" teriak lelaki tua itu yang ternyata sebagai tukang klotoknya.
Rara dulu pernah naik klotok waktu di ajak bertamasya oleh keluarga nya yang kebetulan dari luar kota.
Itu kan rame-rame, hanya melihat suasana subuh dengan klotok. Lah ini kan, naik klotok karena ke sekolah.
Gokil ya😅😁.
Ga kebayang dong kalo tetiba klotok Rara tumpangi miring dan tenggelam ke sungai🙄😅.
'ah jelek amat pikiran gue' batin Rara sudah duduk manis dalam badan klotok.Tepat bel masuk, Rara sudah ngos-ngosan di depan gerbang.
Rara bergegas menuju kelasnya.
Di bangkunya, dengan pasrah, ia melemparkan tasnya.
Badannya bersandar di bangku."Jalan kaki loe Ra" tiba-tiba muka Mimi tepat di depan muka Rara yang sudah berminyak karena keringat.
"Ngga, gue lomba lari ke sekolah" jawab Rara dengan napas masih belum stabil.
Mimi ngakak pelan.
Diana baru sampai depan kelas, dan langsung menyerbu meja Rara."Lomba lari loe, juara berapa?" Diana ngakak lalu tanpa bersalah duduk di meja Rara.
Rara mendengus kesal. Membuka tasnya lalu mengeluarkan sebuah buku tulis bersampul.
"Gue belum selesai ngerjakan fisika nih, nyontek dong"
"Astaga Ra, udah datang hampir telat, peer belum selesai" ujar Diana ketawa dengan muka yang menjengkelkan.
"Iyee..."
"Liat buku Mimi aja, tulisan gue kan ga bisa loe baca"
"Mi, pinjam fisika loe dong"
Mimi merogoh tasnya , mengeluarkan buku yang di maksud. Dan melempar ke meja Rara.
"Eh, Ana belum datang ya," Rara berucap sambil tangannya menyalin peer fisika di bukunya.
"Ehh iya. Telat lagi dong dia" Diana sudah duduk manis di bangkunya yang tepat dibelakang bangku Rara dan Ana.
Selang 5 menit an Ana masuk terburu-buru dengan dasi masih menggelantung belum di rangkai.
Tanpa berkata apa-apa, Ana duduk disebelah Rara. Dengan muka pink memerah😅😅."Na, telat loe" Rara membuka percakapan sesaat sebelum guru mata pelajaran pertama masuk.
"Iya, tadi antarin bokap gue dulu ke kantor, terus ade gue pake acara ga mau naik ojek lagi, pengen gue anterin katanya" Ana menyahut pelan.
Rara mengangguk.
Mereka duduk diam dengan mendengarkan penjelasan guru. Karena ga bisa bisik-bisik atau ngobrol, secara kan Rara dan Ana duduk paling depan persis depan meja guru.
Saat istirahat..
"Dev, ntar gue nebeng pulang ya sama loe""Rumah loe mana sih, ngelewatin ga rumah gue?"
"Iyee, ngelewatin gang rumah gue. Please ya Dev, Rara memelas dengan muka yang sok di iba-iba in.🙄😆.
"Ya sudah, ntar loe tunggu depan gerbang ya pulangan" sahut Devi, cewek berambut sebahu itu. Cewek itu pernah satu kelas dengan Rara waktu di kelas XI.
***
Begitulah Rara, dijulukin Miss nebeng oleh satu sekolah😆😆.
Karena dengan alasan ga ada yang jemput dan kalau naik angkot ga ada rute ke arah rumahnya. Dan muka memelas yang super kereen, akhirnya teman satu sekolahnya ada aja yang mau di tebengin sama Rara.Besoknya lagi dia nyari tumpangan ke kelas lain, sering juga nebeng sama adek kelas dong😆😆.
Begitu seterusnya.Rara si Miss nebeng yang selalu ceria dan tanpa bersalah menodong ade-ade kelas untuk minta duitnya dan dikumpulkan nya hingga banyak.
Kayak preman sekolah ya."Mohon dong sumbangannya,biar 500 rupiah, makasih banget" begitu ucap Rara setiap kali ada ade kelas atau teman seangkatannya lewat depannya.
😆😆😆.
***RD191020 15.55 BPP
*Nantikan kelanjutan kisah seru Rara dkk🤗🤗. Karena bakal lebih rame dan gokil lagi deh. Dijamin kalian guling-guling gembira kalo dikasih duit segepok😅😅.
Terimakasih sudah membaca😊😊. Dan ditunggu komen dan DM nya...
Oh iya, maafkan kalo masih ada typo ya, maklum masih belajar😊😊.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu
Novela JuvenilApa yang membuat masa putih abu adalah yang tergokil di antara masa sekolah lainnya?? tentu saja karena masa SMA,kita sudah bucin-bucin an(istilah sekarang gitu,😅), terus nih punya genk ala-ala an yang punya karakter masing-masing 😆😆. Pix zaman S...