"De, minta tolong dong ambilin Kaka gunting gerigi" ucap Febri,senior Rara di sekolah dan menjabat sebagai sekretaris klub mading.
Tanpa berkata Rara beranjak dari duduknya,menuju tempat peralatan mading.
"Ini ya ka" Rara menyerahkan gunting gerigi pada cewek berambut sebahu itu.
"Thanks ya de" Febri tersenyum.
Rara bergabung di klub mading, karena dia merasa senang dengan seni membuat mading.
Saat istirahat Rara berkesempatan di ruang mading, untuk sekedar hadir aja atau membantu pembuatan mading mingguan di sekolah, atau ada event lomba.
Saat ini sekolahnya mengikuti lomba mading antar sekolah di daerahnya.
"Mana de ,temanmu yang sering sama kamu itu, sapa namanya?" celetuk Dio cowok kurus dengan potongan rambut cepak, ketua klub mading sambil menyusun potongan gambar yang baru saja di guntingnya.
"Oh si Ana, ka. Dia asyik pacaran" jawab Rara nyengir.
Rara mendekati Dio memperhatikan potongan gambar yang berserakan di lantai ruangan.
"Ufhhh, kamu ngga usah dekat-dekat kakak ,De" Dio mengelus dadanya dan menghembuskan napasnya berat.
"Kenapa ka, aku bau ya?" ucap Rara polos menciumi baju dan hijabnya merasa tak enak hati.
"Bukan de, aduhh gimana ngomongnya ya" sahut Dio merasa bersalah, melirik ke arah kak Febri yang hanya tersenyum menyengir, merasa geli melihat sikap teman sekelasnya itu.
Rara menjauh perlahan dengan wajah jengkel, dia berdiri di samping pintu ruangan.
Suasana menjadi canggung. Hening sesaat.
"Oh iya ka, aku ke kelas dulu ya, tadi lupa, ada peer yang belum dikerjakan" Rara memecah hening dengan senyum sedikit dipaksakan.
"Oh gitu ya de. Gapapa,nanti kalo kita perlu bantuan,kita panggil ya" sahut Febri canggung.
Rara menunduk dan segera berlalu dari ruang mading.
Sepeninggal Rara.
"Ishh loe sih, Dio. Ngapain coba ngomong gitu.kasian kan dia" Wulan cewek tinggi putih tiba-tiba ngomong yang dari tadi hanya diam di pojokan ruangan sibuk menempel gambar-gambar di sebuah kertas berwarna.
"Bukan gitu maksud gue. Loe tau kan, dia itu mirip banget sama seseorang di sana. Gue rasanya gimana gitu" Dio merasa risih dan merasa bersalah.
"Hmm, paham gue.tapi kan dia-dia, Rara ya Rara. Beda orang kan" Febri menimpali.
"Atau jangan-jangan loe ada rasa ya sama dia. Karena dia mirip" selidik Febri
Dio diam mendelikkan matanya. Mukanya memerah entah menahan marah atau ada sesuatu.
___"Loe ngga ke ruangan mading Ra?" tanya Ana sebelum beranjak keluar kelas.
"Ngga, malas gue" Rara menyandarkan badannya ke bangku dengan wajah tak biasanya.
"Tumben,biasanya loe semangat banget mau ke sono" selidik Ana masih berdiri di depan Rara.
"Udah enak nih duduk, cape gue" Rara melengos
"Hmm, ada apa loe?" tanya Ana yabg rupanya tau kalo sohibnya itu ada masalah.
"Kagak Na. Loe sana aja, ntar di tunggu Andi" Rara mengusir Ana secara halus.
"Ntar loe cerita ya" Ana masih menatap muka Rara yang lagi bete kayaknya.
Rara mengangguk.
Sementara di ruang mading.
"Tuh kan, ngga mau lagi dia kesini,gegara loe sih" Febri melempar gulungan kertas berwarna ke arah Dio yang lagi asyik memilih gambar-gambar yang berhamburan di depannya."Gue lagi. Iya gue yang salah" Dio mengakui kesalahannya tempo hari.
"Gue samperin aja ya ke kelas?" ucap kak Dio lagi dengan mata membulat.
"Ngga usah ntar malah berabe urusannya. Biar Dicky aja" Febri memberi arahan.
"Ahh gue, kan belum lama kenal sama dia" sahut Dicky cowok berkacamata yang juga pengurus klub mading.
"Gapapa,sekalian loe kenalan sama dia" Wulan ikut menimpali.
Dio diam dan menekukkan mukanya jengkel.
"Oke, dia kelas sebelah kan, X-6" Dicky berlalu menuju kelas Rara.
---
"Jadi Ra, selain ikut mading, juga pengurus OSIS ya" Dicky tersenyum pada Rara yang nampak canggung duduk bersebelahan dengan seniornya itu, gimana ngga, Dimata Rara, Dicky adalah sosok cowok yang perfect.
Pinter ,tutur kata nya terarah ,sopan. Itulah sosok Dicky dimata Rara.
Memang perawakannya ngga seperti cowok beken di sekolahnya. Tapi ada suatu karisma tersendiri yang terpancar dari diri Dicky."Ra, kenapa? Sakit ya de?" Dicky membuyarkan lamunan Rara.
"Ahh, ngga ka, kenapa tadi. Oh, aku pengurus OSIS iya. Nanti mau bergabung di Paskibraka lagi" cerocos Rara tersipu malu.
"Paskibraka ya. Nanti bakal ketemu dong sama Eka, pengurus mading juga"
Bersambung...
🏫🏫🏫
Kisah akan berlanjut dong🤗🤗.
Akan gimana hubungan pertemanan Dio dkk dengan Rara??
Ada apa dengan Rara dan Dicky??Kirim komen ya, DM juga 😘😘.
RD251020 15.09 BPP

KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu
Novela JuvenilApa yang membuat masa putih abu adalah yang tergokil di antara masa sekolah lainnya?? tentu saja karena masa SMA,kita sudah bucin-bucin an(istilah sekarang gitu,😅), terus nih punya genk ala-ala an yang punya karakter masing-masing 😆😆. Pix zaman S...