💞 Happy Reading 💞
🍂🍂🍂
Shanghai.
Waktu tidak terasa terus berjalan, musim pun berganti. Daun-daun mengering dan berguguran.
Wang Yifei tengah bersiap-siap di kamarnya, dia harus menjemput Yuchen dan istrinya di bandara.Setelah menghabiskan waktu hampir tiga puluh menit, dia pun bergegas keluar dan memanggil pegawai laki-laki di rumah itu.
Paman Yan, pengurus rumah merangkap sopir itu sudah stay di samping mobil tuannya.
Beberapa menit kemudian, paman Yan sudah menjalankan mobil menuju ke bandara.
"Kenapa sementara di sini kau tidak tinggal bersama kami saja, Yuchen, di rumah banyak kamar kosong."
Wang Yifei menawarkan sesaat setelah mereka kini berada di dalam mobil. Tidak lama tepat ketika Yifei sampai ke bandara, Yuchen dan istrinya, Xuan Lu, keluar dari pintu keluar kedatangan.
Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju kediaman Wang.
"Lagipula kau tidak lama di sini, buat apa menghabiskan uangmu hanya untuk menyewa kamar hotel," lanjut Yifei.
Yuchen yang duduk di depan samping paman Yan menjawab.
"Aku ikut Xuan Lu saja."Yifei menoleh pada Xuan Lu.
"Lebih baik di rumahku, Jie. Dan kau juga akan lebih mudah untuk bepergian karena ada paman Yan yang akan mengantar, betul kan, Paman?"
Paman Yan yang lagi menyetir mengangguk.
"Ikuti saja kemauannya, Nona. Kalau tidak nona Yifei tidak akan bisa makan selama seminggu. Lagipula kediaman Wang akan lebih ramai kalau kalian disana," katanya sedikit menggoda nona mudanya.
Yifei sedikit merengut.
Xuan Lu dan Yuchen hanya bisa tertawa.
"Baiklah, aku ikut denganmu," jawab Xuan Lu, "dan panggil aku Xuan Lu saja," lanjutnya.
Yifei tersenyum dan menyentuh tangan Xuan Lu.
"Tidak, aku lebih nyaman memanggilmu jie, bagaimanapun kau lebih diatas usiaku," elak Yifei.
"Kita hanya beda satu tahun, Yifei. Seakan-akan kau ini masih sangat muda dibanding kami."
Yuchen terdengar protes.
"Lagipula aku tidak akan pernah memanggilmu gege, Yuchen," sarkas Yifei.
Yuchen mendengus pelan. Tiga orang lainnya cuma tertawa.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam lebih, mereka tiba di kediaman Wang. Hari sudah menjelang sore. Udara di musim gugur sedikit lebih dingin. Yifei pun menunjukkan kamar yang akan ditempati Yuchen dan istrinya.
"Yuchen, sudah lama tidak bertemu," terdengar suara berat menyapa.
Tuan Wang baru saja melangkah ke dalam rumah, masih dalam balutan jas kantor walaupun dasinya sudah sedikit berantakan. Yuchen yang sedang duduk di kursi meja makan pun berjalan menghampiri.
"Paman," sapanya sambil membalas rangkulan tuan Wang.
"Istrimu cantik sekali, Yuchen," puji tuan Wang saat melihat Xuan Lu menghampiri mereka.
Mereka berdua tertawa, sedangkan Xuan Lu hanya tersenyum setelah menyapa tuan rumah. Kemudian kembali bergegas ke dapur untuk membantu bibi Shu yang sedang sibuk menyiapkan makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑭𝒍𝒂𝒌𝒆𝒔 𝒐𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆 [𝓔𝓷𝓭]
RomancePerjalanan dengan proses yang tak bisa dikatakan remeh. Awalan yang menjadi titik temu sebuah keklisean, dan akhiran yang menyatukan kesimpulan akurat sebagai penutup yang dinanti. Mendalami tentang definisi cinta, perasaan sesama jenis, dan segala...