Love 13

997 143 3
                                    

💞 Happy Reading 💞

🍂🍂🍂

Apartemen St. Regis

Xiao Zhan baru saja selesai mandi dan berpakaian saat bel apartemennya berbunyi. Dia melirik jam dinding sebelum melangkah keluar dari kamar, jam tujuh malam. Xiao Zhan berjalan ke ruang depan dan membuka pintu.

Terlihat Wang Yibo berdiri menyembunyikan dua tangan di belakang punggung, wajahnya tersenyum begitu ceria.
Penampilannya sangat fresh.

Memakai celana jeans dan kaos putih dengan blazer tebal Haider Ackermann warna navy. Matanya berbinar begitu melihat Xiao Zhan yang baru selesai mandi dengan rambut yang masih setengah basah.

Xiao Zhan tersenyum dikulum melihat pemuda itu.

Dia benar-benar tampan, batinnya memuji.

“Yibo, kenapa berdiri terus? Masuklah,” ujar Xiao Zhan.

Wang Yibo maju selangkah berdiri tepat di ambang pintu. Aroma parfumnya menyeruak memenuhi hidung Xiao Zhan. Tangan kanannya yang tadi tersembunyi terulur memberikan satu buket bunga mawar merah yang masih segar.

“Untukmu,” ujarnya.

Xiao Zhan menyipitkan mata, kemudian tersenyum sangat manis. Tangannya menyambut buket mawar tersebut.

“Kau sangat romantis, Lao Wang. Aku jadi sedikit curiga padamu,” ujarnya sambil menatap Wang Yibo penuh selidik.

Tiba-tiba Wang Yibo menarik pinggangnya dan memeluknya erat dengan sebelah tangan.

“Itu karena Zhan ge terlalu menggoda, aku harus sedikit bekerja keras untukmu,” bisiknya di depan wajah Xiao Zhan.

Xiao Zhan merona. Bunganya dia pakai untuk mengeplak dada pemuda itu.

“Ini masih di pintu, orang akan melihat kita,” ujarnya seraya melepaskan diri dari rengkuhan pemuda itu.

Sesaat kemudian setelah mereka masuk, Xiao Zhan melihat bungkusan yang ada di tangan kiri Wang Yibo.

“Apa yang kau bawa?” tanyanya setelah menyimpan buket bunga di atas meja panjang bawah televisi.

Wang Yibo meletakkan bungkusan di meja makan.

“Makan malam untuk Zhan ge,” jawab Yibo sambil membuka kulkas dan mengambil satu kotak jus jeruk. Lalu membuka blazer dan menyampirkannya di kursi meja makan.

Xiao Zhan tersenyum dan membuka bungkusan dengan semangat. Senyumnya makin lebar saat melihat makanan yang dibawa Wang Yibo.

“Kau sangat mengenalku, Yibo. Darimana kau tahu aku suka hotpot?” suaranya terdengar ceria.

Dia langsung menyiapkan hidangan untuknya dan pemuda itu. Saat melihat Wang Yibo sedang meneguk jus jeruk, ia pun kembali bersuara.

“Yibo, kau suka sekali minum air jeruk. Kau akan sakit perut kalau meminumnya sebelum makan. Simpan jusnya, kita makan dulu,” tegas Xiao Zhan.

Wang Yibo hanya menurut dan mereka pun makan dengan lahap. Setelah selesai, Wang Yibo beranjak ke sofa. Menyandarkan tubuh dan menyalakan televisi.

Sementara Xiao Zhan masuk ke kamar, menuju kamar mandi untuk cuci muka dan membersihkan sisa makanan di mulutnya. Lalu dia menutup jendela kamar yang belum sempat ditutup.

Disaat tangannya bergerak untuk menutup gorden, tiba-tiba pinggangnya dipeluk dengan erat dari belakang. Satu nafas hangat menyentuh lehernya.

“Aku merindukanmu, Zhan ge,” bisik Wang Yibo lirih. Dia mengendus leher Xiao Zhan dan menggesekkan hidungnya.

𝑭𝒍𝒂𝒌𝒆𝒔 𝒐𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang