Love 17

964 143 17
                                    

💞 Happy Reading 💞

🍂🍂🍂

Apartemen St. Regis.

Xiao Zhan baru saja selesai mengepack koper, menyiapkan semua berkas, lalu bersiap untuk pergi. Perlahan dia berjalan ke ruang depan dan membuka pintu apartemen.

Ketika dia melihat sosok yang berdiri di depannya, tubuhnya terdiam kaku. Sesaat mereka bertatapan, lalu Xiao Zhan melengos.

Dia menarik nafas panjang, lantas berbalik menjauhi orang yang berdiri di ambang pintunya.

Wang Yibo meraih pergelangan tangan Xiao Zhan.

“Zhan ge,” panggilnya lembut.

“Lepaskan,” desis Xiao Zhan. Dia menepis tangan Wang Yibo.

Wang Yibo tidak tinggal diam. Dia kembali memegang tangan pria itu.

“Jangan pergi…” ujarnya lirih.

Xiao Zhan berusaha melepaskan pegangan tangan Wang Yibo. Tapi pemuda itu cukup kuat mempertahankan pegangannya. Xiao Zhan pun menyerah.

“Aku harus pergi..”

“Kau menyerah, Zhan ge? Kau tidak mau bersamaku lagi?” Wang Yibo menatap nanar.

Xiao Zhan terhenyak. Dia juga tidak bisa menentukan keputusannya. Dia hanya perlu menenangkan diri. Jauh dilubuk hatinya dia tidak berniat untuk berpisah dari pemuda itu.

“Kau mau kita berpisah…?”

Wang Yibo bertanya lirih. Matanya merah menahan emosi.

Xiao Zhan menggeleng samar. Kepalanya rasanya hampir pecah. Dia tidak bisa membohongi diri sendiri, kalau diapun tidak bisa kehilangan pemuda di depannya.

“Sebenarnya apa yang kau cari, Xiao Zhan? Aku benar-benar tidak mengerti dirimu.”

Wang Yibo menyerah dengan sifat Xiao Zhan yang sedikit keras kepala. Dia tidak mengerti apa sebenarnya yang diinginkan kekasih manisnya.

Xiao Zhan beranjak duduk di sofa diikuti Wang Yibo yang masih tidak melepaskan tangannya.

“Aku perlu waktu…”

Wang Yibo menggeleng bingung dengan sikap Xiao Zhan.

“Sampai kapan?” tanyanya pelan.
“Aku tidak tahu…”
“Semua ada waktunya, Zhan ge!”
Wang Yibo sedikit menuntut.
“Kau pernah berjanji tidak akan meninggalkanku!” tuntut Wang Yibo.

Xiao Zhan kembali terhenyak. Dadanya merasa sesak. Dia menghela nafas.

“Tidak akan lama, aku hanya ingin menenangkan diri sesaat…” jelas itu bukan merupakan suatu janji.

Wang Yibo merasa sangat emosi, antara sedih, takut dan marah campur menjadi satu.

Beberapa saat dia memejamkan mata, setelah mengatur emosinya, perlahan Wang Yibo menatap Xiao Zhan. Jemarinya meraih dagu Xiao Zhan, menekan pelan dengan ibu jari.

Pandangannya teduh, penuh dengan binar cinta. Senyumnya terukir walaupun sangat tipis.

“Aku mencintaimu, Zhan ge…”

Pandangan Xiao Zhan mendadak berkabut. Matanya sedikit berkaca-kaca. Dia menggigit bibirnya berusaha menahan airmata itu tidak turun ke pipi.

Dan secara tidak terduga, dia mendekatkan wajah, mencium Wang Yibo sedikit tergesa. Airmata yang tadi ditahan akhirnya tumpah tidak terbendung.

𝑭𝒍𝒂𝒌𝒆𝒔 𝒐𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang