💞 Happy Reading 💞
🍂🍂🍂
Xiao Zhan berdiri bersandar ke badan mobil yang dia parkir di bawah pepohonan. Matanya memandang ke seberang jalan, pada satu rumah tingkat bergaya klasik, bangunan dominan warna coklat tua dan cat berwarna krem.
Rumah itu terlihat gelap. Dan sedikit tidak terawat menandakan sudah cukup lama rumah itu tidak pernah dihuni. Sekilas bayangan-bayangan masa lalu terlintas di pikirannya. Dadanya terasa sesak.
Sebentar lagi, batinnya.
Setelah hampir satu jam berdiri menerawang sendiri, Xiao Zhan berbalik dan masuk ke mobil lalu melaju kembali ke kediaman Wang.
Sore itu terasa sangat mencekik buat Xiao Zhan. Dia duduk di balkon kamarnya, menatap daun-daun kuning yang berguguran dan jatuh berserakan ke tanah. Angin yang berhembus mulai membawa aroma musim dingin yang menusuk.
Kepala Xiao Zhan dipenuhi dengan pikiran buruk setiap kali dia melamun. Dan bayangan wajah Wang Yibo tidak pernah hilang dari pikirannya, Xiao Zhan hampir gila karenanya.
Saat pikirannya masih melayang tak karuan, Xiao Zhan mendengar ketukan di pintu kamar. Dia pun beranjak hendak membuka pintu ketika mendengar suara orang yang memanggilnya menghentikan gerakannya.
"Zhan ge..." terdengar suara Wang Yibo memanggil ragu.
Xiao Zhan berdiri terpaku di depan pintu. Tangannya menyentuh daun pintu, menatap pintu itu dengan pandangan kosong. Lama menunggu tidak juga terdengar suara Wang Yibo. Tapi Xiao Zhan tahu pemuda itu ada di depan pintunya, terdengar dari suara nafasnya yang pelan.
Beberapa menit berlalu terasa sangat berjam-jam. Sampai akhirnya pemuda itu kembali bersuara.
"Aku pergi.." hanya dua kata yang terucap.
Xiao Zhan terkesiap. Sesaat tangannya bergerak hendak membuka pintu, tapi egonya menahannya. Beberapa detik berlalu, samar Xiao Zhan mendengar langkah kaki menjauh.
Xiao Zhan mengepalkan kedua tangan. Menggigit bibirnya sekeras yang dia bisa. Dalam hati dia khawatir bukan main pada pemuda itu. Dengan melakukan perjalanan jauh seorang diri dalam keadaan yang Xiao Zhan tahu kalau pemuda itu juga tidak lebih baik darinya.
Wang Yibo perlahan menuruni anak tangga dengan langkah gontai. Sejenak berhenti dan berpaling melihat ke arah pintu kamar Xiao Zhan. Dadanya terasa sesak. Dia pun kembali melangkah.
"Yibo, kau yakin mau pergi sekarang?" suara Yuchen menghentikan langkahnya saat melewati ruang keluarga.
"Hmm.." Wang Yibo bergumam pelan.
Kembali kepalanya mendongak ke lantai atas.
Yuchen melirik mengikuti pandangan Wang Yibo. Kemudian dia menepuk bahu pemuda itu.
"Bersabarlah," ucapnya meyakinkan.
Wang Yibo menoleh dan menatap seolah meminta penjelasan.
Yuchen tampak tersenyum penuh pengertian. Dia berjalan sambil merangkul bahu Wang Yibo.
"Xiao Zhan hanya butuh waktu, sudah terlalu lama dia menutup hatinya. Cintamu tidak bertepuk sebelah tangan, kau hanya perlu menunggu sebentar lagi."
Mereka berhenti di depan mobil Wang Yibo. Yuchen kembali menepuk bahunya.
"Hati-hati," ujarnya.
Wang Yibo mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑭𝒍𝒂𝒌𝒆𝒔 𝒐𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆 [𝓔𝓷𝓭]
RomancePerjalanan dengan proses yang tak bisa dikatakan remeh. Awalan yang menjadi titik temu sebuah keklisean, dan akhiran yang menyatukan kesimpulan akurat sebagai penutup yang dinanti. Mendalami tentang definisi cinta, perasaan sesama jenis, dan segala...