Pengakuan

757 59 0
                                    

Taehyung dan Sera pergi menemui Yoongi di rumah, tentu dengan di temani oleh Seokjin disana, bagaimanapun Seokjin sudah menganggap Sera adalah adiknya.

Tepat saat mereka tiba di kediaman Yoongi, langkah Sera terhenti, ia menatapp rumah megah itu dengan sedih, sejujurnya ia merindukan saat-saat bersama Yoongi di dalam rumah itu, ia sedikit khawatir akan keadaan Yoongi, apa ia makan dengan baik? Atau ia hidup dengan baik-baik saja setelah kejadian itu.

“Sera, ada apa?” tanya Seokjin, Sera menggeleng lalu melanjutkan langkahnya yang terhenti,

tepat di depan pintu rumahnya yang di dominasi warna putih mereka menekan bel, namun tak ada yang keluar menyambut mereka, membeuat mereka terlbih Sera semakin khawatir, lantas mereka membuka pintu itu dan tak terkunci, mereka saling tatap beberapa detik, kemudian melenggang masuk ke dalam rumah megah itu.

Merasa tak ada Yoongi di lantai satu, mereka bergegas menuju lantai dua, tepat kamar Sera dan Yoongi tempati, Seokjin membuka kamar itu dengan paksa, dan terlihat sosok Yoongi yang membelakangi mereka, Sera terkejut lalu melangkah dengan gemetar juga isak tangis, ia memanggil Yoongi dengan lirih, “Yoongi-yaa,” “apa kau baik-baik saja?” tak ada sahutan yang terlontar dari bibir Yoongi,

Seokjin menyuruh Taehyung dengan kode matanya untuk menceritakan permasalahan yang membuat kedua pasutri itu salah paham, Taehyung ragu, namun Seokjin tetap melotot ke arah Taehyung membuatnya mau tak mau menghampiri Yoongi, menyusul Sera disana.

Sesampainya kaki Taehyung sejajar dengan Sera, ia menyapa Yoongi, “Yoongi, apa kabar? Maaf jika aku lancang, aku hanya ingin meluruskan, jujur aku membutuhkan waktu dan ... mmm sedikit tak berani untuk mengucapkannya padamu,” ucapan Taehyung terhenti, ia menoleh ke arah Seokjin, lelaki itu memberi kode dengan matanya pada Taehyung untuk melanjutkan ceritanya, Taehyung kembali menatap punggung Yoong, “sekarang, kumohon dengarkan ceritaku, aku tak sedikitpun membohongimu, karena kau adalah kawanku sejak dulu,” Taehyung mulai menceritakan hal yang sesungguhnya begitu pula dengan Sera,

setelah mereka selesai bercerita, hening, tak ada satupun yang bicara, hingga membuat bibir Seokjin gatal, lalu ia berucap, “Yoongi-yaa, aku tak ingin ikut campur, namun ucapan mereka tak tercium bau kebohongan,” lalu hening kembali.

“pergi.” Titah Yoongi,

“*Ndee?” sahut mereka serempak,

“KU BILANG PERGI! APA DENGAN KAU BERCERITA BEGITU MEMBUAT LUKA YANG TELAH KAU UKIR DI DADAKU MEMBAIK? HA?” bentaknya pada Sera, membuat wanita itu ketakutan, refleks Taehyung yang berada di sebelah Sera merangkulnya

“Mengapa kau berbicara begitu padanya?” tanya Taehyung dengan geram, menurutnya Yoongi sudah kelewatan

Yoongi tersenyum sinis, “Cih, bilang saja kau menyukai Sera kan, Taehyung-ah?”

Taehyung geram, mengepalkan tangannya, Yoongi melihat itu, lantas Yoongi menampar Taehyung sebelum Taehyung memukulnya, namun Sera menghalanginya, alhasih Sera lah yang terkena tamparan Yoongi di pipinya, membuat Sera terpental dan merasakan pusing juga linglung, pandangannya kabur darah keluar dari hidungnya, lalu ia tak sadarkan diri.

Seokjin, Taehyung dan Yoongi terkejut, dengan kesal Taehyung membalas memukul Yoongi, Seokjin melerai perkelahian antar mereka, lalu bergegas menggendong Sera untuk di bawak ke rumah sakit, sebelum pergi ia berbicara pada Yoongi,

“Yoongi, Sera berusaha keras untuk mempertahankan pernikahan kalian, tapi kau malah bertindak kekanak-kanakan, jika kau tak menginginkan Sera lagi, lebih baik kau pulangkan ia ke ruamh orangtuanya. Bersikaplah seperti layaknya seorang lelaki, aku kecewa padamu,”

Seokjin menatap Taehyung, “Taehyung-ah, ayo kita bawa Sera ke rumah sakit, tak usah pedulikan lelaki itu” Taehyung mengangguk lalu mereka pergi meninggalkan Yoongi sendiri.

***

Saat Sera tersadar di rumah sakit, Seokjin dan Taehyung menghampirinya dengan perasaan khawatir, Sera tersenyum menandakan bahwa ia baik-baik saja, Seokjin menyuurh Taehyung untuk membelikan makanan lalu ia izin pada Sera untuk mengurus administrasi perawatan Rumah Sakit,

Sera sendiri di bangsal itu, ia menangis dengan perlahan ia memegang pipi juga hidungnya, ia terisak, ia tak menyangka bahwa Yoongi sekasar itu, lantas teringat bentakan Yoongi padanya beberapa saat lalu juga teringat masa-masa dimana ia menjalani hari sebagai istri dari Min Yoongi,

“Yoongi-yaa, aku akan berusaha mempertahankan rumah tangga kita, bersabarlah, aku akan menyelidiki siapa yang menaruh pil tidur pada minuman Taehyung juga siapa yang membiusku saat itu,” lirihnya.

-----

Disisi lain, Yoongi terduduk di pinggiran ranjang, menatap ke arah lantai dimana Sera terjatuh karena tak sengaja terkena tamparan Yoongi, lelaki itu merasa bersalah, ia mengkhawatirkan Sera, namun ia juga masih geram pada Taehyung, meski sulit mempercayai cerita Taehyung dan Sera, karena luka kekecewaan sudah terlanjut bersarang di hatinya.

Yoongi tertunduk, ia merasa benar-benar bodoh, dan kembali mengingat ucapan Seokjin padanya, membuatnya sedikit frustasi.

Ia merebahkan dirinya dengan kasar di ranjangnya, menghela nafas berkali-kali kemudian kembali duduk, mengambil sebatang rokok dan menyalakannya, akhir-akhir ini ia merokok hanya untuk menenangkan fikirannya, meski ia tahu bahwa Sera akan marah jika melihatnya merokok, Yoongi tersenyum miris, ia merindukan Sera, merindukan saat-saat bersama dengan wanita itu.

Yoongi berfikir bahwa Sera tak akan menerimanya lagi setelah kejadian beberapa saat yang lalu, Yoongi mengusap wajahnya dengan kasar, “Sera, maafkan aku.” Lirihnya.










*artinya, iya/ya

-bakal selow update,  maaf dengan sangat
-insyaAllah bakal diusahain buat update terus
-mohon vote n coment temen2
-bakalan terimakasih dengan sangat buat orang2 yg udag support

My Tsundere Husband Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang