Rencana (pt.3)

621 48 0
                                    

“Kau sudah lebih baik, Yoongi-aa?” tanya Seokjin ketika menyadari bahwa Yoongi duduk di bangku pantry rumahnya, Seokjin sedang membuatkan sarapan untuk mereka. “Yah, Terimakasih. Hyung,” ucap Yoongi tulus, “Berapa hari kau menginap? Maaf, aku tak ingat,” lanjutnya. “Seminggu.” Jawab Seokjin, Yoongi hanya mengangguk meski Seokjin tak melihatnya. “Ayo. Makanlah,” kata Seokjin pada Yoongi ketika makanan mereka telah siap untuk di santap.

Setelah selesai makan, Yoongi memilih untuk mencuci piring, seketika ingatannya berputar kembali pada Sera, Yoongi menggeleng, ia berfikir bahwa Sera kecewa padanya, dan ia tak pantas untuk mendapatkan Sera kembali. Setelah selesai, Yoongi menemui Seokjin di ruang tamu, lelaki itu sedang berbalas pesan dengan entah siapa Yoongi tak tahu, lagi pula itu privasi hyungnya jadi ia tak perlu kepo.

“Hyung, ada apa kau kemari. Tumben,” ucap Yoongi mendudukan dirinya di sofa yang berhadapat dengan Seokjin, lelaki itu memasukan ponselnya ke saku dan menatap Yoongi. Memang, semenjak Yoongi menikah dan membeli rumah ini, Seokjin dan yang lainnya tidak pernah berkunjung, karena mereka sangat sibuk dengan kegiatan masing-masing tetapi mereka sering berkabar melalui kakaotalk.

“Begini, aku ingin mengajakmu ke apartemen Taehyung, kau mau?” alis Yoongi bertaut, ia sedikit bingung, kemudian ia bertanya, “Untuk apa?” Seokjin menjawab, “Ada sesuatu hal yang perlu kau ketahui,” Yoongi mengangguk, “Baiklah.”

Mereka akhirnya pergi menemui Taehyung di kediamannya, terbesit sebuah kejadian yang membuat Yoongi geram, lantas ia menahannya karena ada Seokjin disana, ia menghargai hyungnya itu, jauh dari lubuk hatinya, ia masih geram pada Taehyung, geram yang tak beralasan, geram dengan kesalah pahaman yang Yoongi anut sendiri, geram dengan keegoisannya sendiri, Yoongi tak mengetahui hal yang sebnarnya terjadi. Hari itu ia kalut dan cemburu maka dari itu ia membuat kesalahan yang fatal. Cemburu dan rasa amarah membawanya pada jurang penyesalan.

Mereka duduk di sofa apartemen Taehyung, kemudian Yoongi meminta Taehyung untuk berbicara, Taehyung berdeham dan membasahi bibirnya terlebih dahulu kemudian ia menatap Yoongi sekilas, lalu mulai berbicara, “Yoongi-ya, pertama aku ingin meminta maaf padamu untuk beberapa alasan, kau tahu, apa yang kau lihat bukanlah hal yang sebenarnya, aku dan Sera. Kami di jebak, dan kau tahu siapa yang menjebaknya? Mungkin ini semua terdengar bodoh bagimu, tapi inilah yang sebenarnya, aku akan memberitahu siapa orang ini, aku yakin kau tak akan percaya, tapi aku punya beberapa buktinya, aku sudah memebritahu Jin Hyung terlebih dahulu, kami ingin memberitahumu pada saat itu, namun Hyung mengatakan bahwa kau sedang sakit, kami menunggumu sembuh terlebih dahulu. Ini, ini orang yang telah menjebakku,” ujar Taehyung diakhir percakapan ia memberi beberapa lembar foto pada Yoongi, pria dingin itu mengambil lembaran foto dan menatapnya, ia tertegun.

“Kau mendapatkan ini darimana?” tanyanya, “Bar langganan ku, aku biasa kesana lalu aku mendengar seseorang berbicara tentang aku, kau dan Sera. Ia menginginkan perusahaan kita hancur, terlebih ia menginginkanmu hancur. Aku meminta pelayan disana mengantarku ke ruang cctv dan meminta beberapa foto itu,” jawab Taehyung, Yoongi meremas foto itu dengan kasar.

“Hey bung. Kau merusak barang bukti,” sahut Seokjin, “Sorry,” jawab Yoongi enteng, kemudian merapikan kembali lembaran foto yang sudah mulai kusut, melihat itu Taehyung hanya memutar bola mata malas.

“Lalu, mau kau apakan manusia ini?” tanya Yoongi, “Belum ku apakan, lebih baik kau menemui Sera dulu. Aku khawatir pada istrimu,” titah Taehyung pada Yoongi, pria itu terdiam.

“Taehyung benar, Yoongi-aa, temui Sera, aku mendapat kabar dari Jiwoo bahwa Sera kembali ke rumah orangtuanya,” ujar Seokjin, Yoongi tetap terdiam tak bergeming, “Apa aku akan di terima kembali?” gumamnya, “tentu saja. Sera sangat mencintaimu,” kata Taehyung yang mendengar gumaman Yoongi.

“Kami akan mengantarmu,” usul Seokjin, Yoongi tersenyum tipis, “Terimakasih, dan maafkan aku Taehyung-aah, maaf aku sudah memukulmu,”

“Ya, tak apa. Meski rasanya sakit sekali dan membuatku sangat kesal, tak masalah. Aku menyayangimu, kau tetaplah sahabatku,” Yoongi memeluk Taehyung, membuat Taehyung terkejut, lalu ia melepaskan pelukannya.

“Tumben kau mau memeluk Taehyung, dulu kan kau selalu menolak jika Taehyung peluk,” cibir Seokjin membuat Yoongi salah tingkah karena malu, “Sudahlah hyung, aku ingin menemui Sera,”
“Besok saja, aku lapar. Hyung masaklah,” ucap Taehyung pada Seokjin, “Aku malas, pesan saja.” Putus Seokjin lalu merebahkan dirinya di sofa.

Mereka kemudian memakan makanan dan menginap di apartemen untuk besok pergi ke Busan, dimana kedua orangtua Sera tinggal.

My Tsundere Husband Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang