Rencana (Pt. 2)

708 53 0
                                    

Dddrrrttt... Ddddrrrrttttt...

Terdengar suara ponsel yang bergetar di atas meja, sang empu lantas mendekat ke arah ponsel itu kemudian melihat ID phone di layar ponselnya, dan menggeser ikon berwarna hijau disana, ia menempelkan ponsel pada telinga kanannya sembari melepas aprone dengan menggunakan tangan kiri.

"ya Taehyung, ada apa?" ia bersuara ketika si penelfon menyapanya, "hyung, hari ini kau akan kesana?" tanya Taehyung di sebrang sana.

"tidak," jawab Seokjin singkat, terdengar desahan dari ujung sana, "mengapa?" tanya nya.

Seokjin berdecak, "mengapa kau sangat bernafsu? Sabarlah, aku akan mengunjungi Yoongi dahulu," ucapnya, "untuk apa?"
"tentu untuk melihat apa kondisinya baik-baik saja atau..."
"atau mati?" sela Taehyung memotong ucapan Seokjin,

"tak baik mengucapkan hal itu Taehyung-ah, sudah aku akan menutup caffe ku dulu, lalu aku akan berkunjung ke tempat Yoongi, aku akan menjelaskan padanya lebih dahulu," jelasnya.

"mengapa? Biarkan saja,"
"hey Taehyung, ini kan masalah Yoongi dan Sera, tentu ia harus tahu,"
"hyung, jangan lupakan aku. Aku juga terlibat, si sialan itu juga menginginkan hartaku," ucap Taehyung kesal,

"kau memikirkan harta daripada kawanmu sendiri?" selidik Seokjin, "tidak juga. Aku menyayngi Yoongi seperti saudaraku, bukankah sudah lama kita berteman?"

Seokjin menerawang jauh, ia mengingat masa-masa mereka remaja dulu, ia tersenyum "kau benar, aku bahkan merindukan yang lain, terutama namjoon, bagaimana kabarnya di luar negeri sana ya,"

"tentu saja baik, disana kan banyak wanita seksi, hyung." Mendengar jawaban Taehyung membuat Seokjin sebal lantas ia mengatakan sesuatu sebelum menutup telfonnya secara sepihak.

"aku akan ke rumah Yoongi, nanti ku hubungi. Bye."

Ttttuutttt...

Seokjin melihat layar ponselnya yang menampilkan wallpaper 7 orang remaja yang sangat tampan, lalu mengetuk salah satu remaja yang berada layar,

"dasar, Taehyung menyebalkan, selalu saja." Ia lantas memasukan ponselnya ke saku dan melanjutkan beberes untuk menutup caffe nya.

Disaat yang bersamaan, Taehyung mendesah dan sedikit kesal dengan hyungnya yang secara sepihak memutus telfonnya. 'lihat saja, akan ku remukkan kau lalu ku buat menjadi odeng. Huh hidupku susah hanya karena kau, membuatku dan Yoongi renggang, membuat hubungan Yoongi dan juga Sera hampir hancur, tega sekali, seperti tak ada hati," gumamnya, lalu melempar ponsel dan berbaring di ranjang.

***

Malam itu, Seokjin melangkahkan kakinya menuju ke kediaman Yoongi, ia masuk ke dalam rumahnya yang tak terkunci, membuat Seokjin sedikit khawatir, 'mengapa ia tak pernah mengunci pintu, ceroboh sekali. Bagaimana jika ada penjahat, dasar." Lirihnya, lalu masuk menuju kamar.

Di dalam kamar, terlihat Yoongi berbaring memunggungi Seokjin, ia pula melihat putung rokok berserakan dimana-mana, juga abu yang berasal dari rokok itu, Seokjin juga melihat beberapa botol wine yang terpatri di meja di sudut kamar, Yoongi benar-benar kacau, Seokjin semakin sangat mengkhawatirkannya.

'sepertinya, ada sesuatu yang terjadi' batinnya, ia lantas turun ke dapur, melihat isi kulkas yang ternyata kosong, ia kemudian pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan masakan juga obat pereda mabuk untuk Yoongi.

Setelahnya, ia memasak makanan untuk Yoongi di dapur, lalu kembali ke atas dengan nampan yang berisi makanan yang masih hangat juga obat pereda mabuk, Seokjin membangunkan Yoongi, mudah sekali membangunkan Yoongi daripada Jungkook - dulu, ketika mereka masih tinggal di asrama semasa SMA -

"Yoongi-aa, bangun. Kau pasti belum makan" Yonggi bergumam dengan suara yang tak jelas di pendengaran Seokjin, lalu dengan sabar Seokjin membangunkan dan mendudukan Yoongi.

"Hyung?" gumamnya dengan mata menyipit - yang memang sudah sipit -

"

ya, ini aku. Makanlah," titah Seokjin lalu memberi mangkuk yang berisi makanan pada Yoongi juga obat pereda mabuk,
"terimakasih, hyung," lirih Yoongi, yang dibalas anggukan oleh Seokjin.

Seteleah selesai makan, Seokjin kembali ke dapur lalu membersihkan alat makan yang di pakai Yoongi tadi, kemudian kembali ke kamar, Yoongi belum tertidur.

Ia lantas menghampiri dan mendudukan dirinya di ujung ranjangYoongi.
"ada apa? Sepertinya ada sesuatu hal yang terjadi. Mau berbagi bersamaku?" tanya Seokjin lembut,

awal mula Yoongi enggan menceritakannya pada Seokjin karena ia merasa sangat malu pada kejadian tempo dulu, mau tak mau ia menceritakannya, karena ia tak kuat menahan beban itu sendirian, tanpa di sadari ia meneteskan air mata, sungguh ia tak tahu harus bagaimana, ia hampir kehilangan pekerjaannya juga kehilangan sebagian dari dirinya, ia kehilangan Sera.

Lebih dari apapun, ia menginginkan Sera kembali pada pelukannya, Seokjin memahaminya, ia mengusap lembut bahu Yoongi yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu.

"istirahatlah, aku akan menemanimu disini. Aku akan menginap," ucap Seokjin, membuat Yoongi menoleh menatap Seokjin, ia terlihat berbinar senang, jujur saja Yoongi tak suka sendirian semenjak Sera tak lagi berada di rumah itu.

Ia kemudian tidur, di susul Seokjin di kamar tamu, ia begitu menjaga Yoongi dengan baik, karena memang semenjak SMA dulu, Seokjin lah yang merawat mereka, karena ia yang tertua.

Alasan Seokjin datang ke rumah Yoongi adalah, untuk memberitahu dan mengusut kasus ini bersama, namun ia mengurungkan niatnya melihat kondisi Yoongi yang berantakan, ia lantas mengirim pesan pada Taehyung untuk menunda kasus itu sampai Yoongi sembuh.
































Alasan Seokjin datang ke rumah Yoongi adalah, untuk memberitahu dan mengusut kasus ini bersama, namun ia mengurungkan niatnya melihat kondisi Yoongi yang berantakan, ia lantas mengirim pesan pada Taehyung untuk menunda kasus itu sampai Yoongi sembuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampakan caffe Seokjin pas awal dateng ke caffenya

Terus klo masuk lebih dalem lagi nemu ruangan kek gini, ceritanya ruangan ini buat org2 yg suka baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terus klo masuk lebih dalem lagi nemu ruangan kek gini, ceritanya ruangan ini buat org2 yg suka baca

Intinya, caffe doi luas, seluas cintaku pada BangtanSeonyeondan.

*Cerita dikit: aku nulis karena emang suka nulis dari dulu zaman SMP, tp aku ga pede sama tulisanku, sampe temenku ngepush aku buat upload, akhirnya ku upload, meskipun awalnya pen ku apus lagi sebenernya :"
*aku juga bikin cerita ini ya seketemunya aja, random gitu jadi maaf klo emang ceritanya jelek banget, aku juga tau wkwkwk... Seenggaknya, ini bisa sedikit ngehibur dan nemenin kalian yg lagi baca ini. Terimakasih^^

My Tsundere Husband Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang