Libur

5.5K 633 47
                                    


Hari ini Keiji libur, Begitu katanya. Pekerjaannya sebagai editor manga yang sibuk dan kadang tidak menentu itu terkadang membuatnya sulit berdiam diri di rumah. Sering sekali saat hari libur, minggu contohnya, Keiji masih sering dipanggil ke kantornya atau dipanggil sang mangaka-nya.

Aku sudah memastikannya dengan bertanya,"Hari ini kau benar-benar liburkan?"

Dengan yakin Keiji menjawab,"Iya."

Aku tidak ingin ter-PHP kan lagi. Pekerjaannya itu terkadang merusak waktu bersama kita. Namun aku harus menerimanya, bagaimanapun dia sudah bekerja sangat keras untuk keluarga kecil ini.

Aku juga berusaha membantunya dengan membuat novel yang nantinya akan ku publis dan dijadikan buku. Setidaknya dengan begitu Keiji tidak terlalu terbebani, bayarannya juga lumayan.

Karena hari ini Keiji libur, kita cukup menghabiskan waktu berdua di rumah saja. kita berdua sudah sarapan bersama, membersihkan rumah bersama, mandi bersama, ehh!

Sudah-sudah, sekarang waktu santainya kita berdua. Sebutan kerennya sih quality time. Aku dan Keiji berencana untuk nonton film bareng. Bahkan aku sudah menyetok cemilan untuk dinikmati waktu-waktu seperti ini jauh-jauh hari.

Aku mengambil popcorn, beberapa keripik kentang, dan cola, lalu kutaruh di depan meja TV. Keiji sudah siap dengan posisinya di sofa begitu pula dengan film-nya. Akupun mendudukan pantatku pada sofa empuk sebelah Keiji. Ada popcorn diantara kita.

Filmnya sangat seru sampai aku tak menyadari popcorn yang kita makan habis. Waktunya beralih pada keripik kentang!

Aku mengambil mangkok yang berisi keripik kentang. Dengan iseng aku meletakkan 2 keripik kentang pada bibirku dan ku tunjukan pada Keiji.

Aku menepuk-nepuk bahunya, ia melirikku sekilas lalu mendekatkan wajahnya padaku. Entah kenapa badanku tiba-tiba kaku saat Keiji mendekat.

Keripik kentang yang berada di bibirku patah karena Keiji menggigitnya. Kejadiannya begitu cepat, otakku yang slow respon ini masih mencernanya. Tanpa disengaja tadi bibir kita juga bersentuhan sedikit.

Wajahku memerah, aku tidak bermaksud akan terjadi seperti ini. Walaupun sudah sering melakukannya tapi kalau tiba-tiba begini aku belum terbiasa, "B-bakaashi!!"

Keiji menatapku dengan tajam.
Apa aku salah berucap?

"Apa kau lupa sekarang kau sudah menjadi Nyonya Akaashi?" ucap Keiji dengan datar. Ah iya, itu artinya aku mengatai diriku sendiri. Hemm.

"Hm, m-maaf." Keiji menghela napasnya dan melanjutkan nonton film yang sempat terabaikan tadi. Aku ikut memfokuskan diriku pada film.

Namun belum ada hitungan menit, tiba-tiba lampu padam disusul suara petir yang menggelegar.

"HUAAA! KEIJI MATI LAMPU!"
"Iya tahu."
"KAMU DIMANA?!"
"Ini di sebelah."
"Mana?!"

Tanpa babibu lagi Keiji langsung menarik tangaku dan membawaku kedalalam pelukannya yang hangat.

'Ahh, nyamannya~'

.

.

.

.

.

.

(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)

Hii~
Lusi klarifikasi disini aja ya~ :v
Pasal Akaashi & [name] yang setelah nikah jadi malu-malu gituuu hihihi

Jadiii, selama 7 tahun ini, terutama masa² Akaashi kerja dan [name] kuliah, mereka sama² sibuk jadi jarang ngehubungin satu sama lain. Dannn karena jarang berhubungan jadi pas ketemuan gitu jadi rada canggung & malu-malu dehh ( ̄∇ ̄)

Dan pas udah nikah rasa malu-malu nya malah kebawa.. *˙︶˙*)ノ selain itu juga, ada rasa jaim-jaimnya yee, kan pasutri baru ( ͡°³ ͡°)

Dah segitu aja klarifikasinya ヽ( 'ω' )ノ
Semoga puas (づ ̄ ³ ̄)づ

Keluarga [Akaashi Keiji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang