*Drss *Drss
Suara tetesan-tetesan air yang jatuh bersamaan membasahi bumi. Malam ini bumi sedang menangis. Tunggu, kenapa jadi puitis seperti ini?
Dari kasur aku mengamati Keiji yang sedang berkutat di meja kerja dengan laptopnya. Badan ku putar ke kanan dan ke kiri. Istilah lainnya aku gabut.
Malam-malam hujan seperti ini, hanya berdua dengan Keiji yang sibuk dengan pekerjaannya, rasanya sungguh membosankan, aku kesepian. Tapi enaknya aku bisa melihat wajah tampan suami ku yang sedang serius dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya tanpa sepengetahuannya hingga puas.
Biasanya keiji mengajakku berbicara atau menonton film bersama saat hujan-hujan seperti ini.
Aku masih goleran di kasur kita, berputar-putar, mencoba sikap lilin, lama-lama aku bisa yoga di kasur ini _-
Karena HP ku lagi dicas makanya aku bisa segabut ini. Aku sedang tidak mood melanjutkan cerita yang ku buat.
Saat sedang mencoba sikap lilin dengan kaki yang seperti mengayuh sepeda tiba-tiba muncul ide di otakku yang bisa menghilangkan kegabutanku ini.
Aku segera beranjak dari kasur dan menuju dapur apartemen kita. Iya, kita masih tinggal di apartemen untuk sementara, kata Keiji jika sudah punya anak, kita akan pindah membeli rumah.
Aku akan membuatkan Keiji coklat panas dengan toping marsmallow dan krim di atasnya. Sederhana memang tapi setidaknya bisa menghilangkan ke gabutanku.
Aku membuat dua cangkir coklat panas. Setelah selesai membuatnya aku membawa kedua mug tersebut ke kamar kita dimana Keiji berada.
Dengan perlahan aku menaruh salah satu mug di samping Keiji, "Ini."
"Terima kasih." Aku tersenyum mendengar responnya.
Keiji meminumnya dengan perlahan karena masih sedikit panas. Aku ikut menyeruput coklat panasku dengan perlahan. Aku masih berdiri di samping Keiji, menatap layar laptopnya.
Ku pikir Keiji tidak terganggu dengan kehadiranku di sebelahnya, buktinya dia masih fokus pada laptopnya. Sambil berdiri, ku seruput coklat panas yang ada di tangan ku.
"Tidak baik minum sambil berdiri." Ucap Keiji tiba-tiba tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop. Aku sedikit tersentak, untung tidak tersedak.
Lagi-lagi ide unik(?) muncul di otakku. Ku taruh mug yang berisi coklat panas di samping mug Keiji. Dengan langkah kaki yang sedikit terburu-buru, ku ambil selimut yang ada di kasur kita.
Mula-mula ku selimutkan Keiji dari belakang. Keiji sedikit terkejut karena tiba-tiba ada benda yang menyentuh punggungnya. Keiji mulai memperhatikan tingkahku.
Ku singkirkan tangan Keiji dari meja kerjanya agar aku dapat masuk kedalam pangkuannya. Aku benarkan letak selimut sehingga badanku dan Keiji tertutup sempurna.
Kehangatan mana lagi yang engkau dustakan –ω–
Keiji tersenyum tipis melihat tingkahku, "kenapa setelah nikah dia makin menggemaskan?" batin Keiji. Ia pun membalasnya dengan mendekapku erat. Rasanya sulit untuk didiskripsikan, begitu nyaman~
Aku mengambil mug ku dan meminumnya kembali, "Sudah tidak berdiri kan?"
Keiji mendengus pelan, "Dasar." Lalu mengusap kepalaku.
Aku menaruh kembali mug ku karena sudah puas meminumnya.
Aku mendengak, menatap wajah Keiji. Sambil tersenyum aku menyemangatinya, "Semangat sayang!"
Dapat ku lihat wajah Keiji merona. Keiji membalas tatapanku. Dengan cepat Keiji mencium bibirku sampai aku tidak bisa berkata-kata saking terkejutnya.
Oke, aku kalah. Aku kembali ke posisi semula, ikut menatap layar laptopnya. Beberapa kali aku malah terfokus pada tangan-tangan besar Keiji yang bergerak dengan lincah di atas keyboard. Akh, kenapa pikiranku jadi traveling?!
Aku bisa merasakan hembusan napas Keiji di atas kepalaku. Sesekali ia mencium kepalaku lembut sambil melanjutkan pekerjaannya.
Kehangatan ini membuatku mengantuk. Peganganku pada selimut semakin melemah beriringan dengan ngantuk yang menyerangku.
Akhirnya aku benar-benar tertidur. Keiji yang merasakan napas ku mulai teratur menatap wajahku. Wajahnya merona karena melihat diriku yang tertidur pulas dipangkuannya.
Untuk yang terakhir, Keiji memberikan kecupan pada pucuk kepalaku lumayan lama, setelah itu dia lanjut mengerjakan pekerjaannya.
"Selamat malam, sayang."
.
.
.
.
.
.
.
(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)
Icikiwirrrr 🏃🏃
![](https://img.wattpad.com/cover/243976875-288-k838614.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga [Akaashi Keiji]
Historical Fictioncerita kehidupan [name] setelah menikah dengan seorang Akaashi Keiji. (Time Skip 7 tahun) [Sequel : Teman Tapi Mesra] Warning : bahasa tidak baku, typo, gaje, garing, receh, OOC, dll. KTT (Kehaluan Tingkat Tinggi)