cerita kehidupan [name] setelah menikah dengan seorang Akaashi Keiji.
(Time Skip 7 tahun)
[Sequel : Teman Tapi Mesra]
Warning : bahasa tidak baku, typo, gaje, garing, receh, OOC, dll.
KTT (Kehaluan Tingkat Tinggi)
Sekarang malam halloween. [y/bb] sedang dipakaikan kostum oleh Keiji. Jangan terkejut saat tau [y/bb] jadi apa.
Dia...
Jadi sel matrik rambut!
Hahaha, lucu memang. Dia ingin menjadi itu setelah menonton Hataraku Saibou. Bagaimanapun bentuknya, menurutku [y/bb] tetap imut. Aku juga tidak tau kenapa ia ingin menjadi sel itu.
Aku sudah selesai menyiapkan permen-permen untuk diberi kepada anak-anak yang mampir kerumah nanti.
"Mama! mama! Lihat!"
Aku menengok ke sumber suara di belakang ku. Terlihat [y/bb] yang sudah rapi memakai kostumnya. Pftt, ku ingin tertawa melihat kegemasan ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah, imut sekali anak mama." Ucapku sambil mencubit kedua pipinya. Ia hanya terkekeh geli.
Aku melirik ke arah Keiji yang sedang melihat kita. Aishh, tampan sekali suami ku saat mengunakan kemeja di lipat sesiku tambah sweaternya. Aduh malah salah fokus.
"Kamu beneran nggak ikut nemenin [y/bb]?" Tanyaku pada Keiji.
"Beneran. Lagi pula [y/bb] yang memaksaku untuk tidak menemaninya." Jawab Keiji.
Aku hanya mengangguk pasrah. Mungkin ini juga saatnya membuat [y/bb] lebih mandiri.
Aku mengambil tas berbentuk labu yang akan di isi permen kepada [y/bb], "Ini, hati-hati ya." Aku mengelus puncak kepalanya. [y/bb] hanyak mengangguk semangat.
Aku dan keiji mengantarnya sampai depan pintu, "Karena papa tidak ikut, kamu siap-siap bakal punya adek baru lagi ya."
Mendengar tuturan Keiji aku langsung menyubit pinggangnya sambil tersenyum horor, "Dua udah cukup."
Keiji mengaduh sambil terkekeh, "Bercanda."
Setelah menikah dan memiliki dua orang anak, Keiji sekarang lebih banyak tersenyum dan sedikit cerewet. Aku jadi senang.
"Haik, ittekimasu!" ucap [y/bb]. Aku salam balik dan melambai pada [y/bb].
Dari depan pintu bisa ku lihat anaknya Kuroo dan Bokuto yang sudah menunggu.
Ahh, iya. Setelah tau informasi Keluargaku dan Kuroo tetanggaan, 2 tahun kemuadian ia dan istrinya pindah ke depan rumah ku. Saat itu kebetulan sekali karena pemilik rumah yang dulu memang ingin pindah. Langsung saja Bokuto membelinya.
Mereka bertiga pun pergi sambil membawa tas untuk permen. Aku sudah memberi tahu [y/bb] untuk tidak pergi terlalu jauh.
"Nah, karena [y/bb] udah pergi-"
"Jangan ngadi-ngadi kamu Keiji." Segera ku potong ucapannya sebelum Keiji selesai berbicara.
Anak kedua ku sudah tidur. Maklum dia masih berumur 2 tahun, selisih 4 tahun dengan [y/bb]. Bokuto juga memiliki 2 anak, yang satu berumur 5 tahun dan adeknya baru berumur 1 tahun. Sedangkan Kuroo masih memiliki 2 anak, yang pertama 6 tahun, ke dua 3 tahun, dan sekarang istrinya tengah hamil anak ke 3.
Tak terasa waktu cepat sekali berlalu. Padahal rasanya baru kemarin lulus SMA.
Saat ingin menutup pintu tiba-tiba [y/bb] langsung berlari sambil memanggil ku.
"MAMA!!!"
Aku dan Keiji pun kaget karena teriakannya yang kencang. Ia berlari sambil menangis kearahku, langsung saja aku mensejajarkan tubuhku dan memeluknya.
Ku elus punggungnya pelan, "Ada apa? Kenapa kamu nangis?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sambil sesenggukkan dia menjawab, "O-Om Bokuto..."
"Kenapa Om Bokuto?" Tanya Keiji menyela ucapan [y/bb]. Ahh, ternyata mereka mengunjungi rumah Bokuto terlebih dulu.
Saat sudah sampai depan rumah Bokuto, disana sudah ada Kuroo dan istrinya, Hana, dari arah dalam rumah Bokuto. Sepertinya Kuroo dan Hana sedang main kerumah Bokuto.
Anak mereka yang tadi bersama [y/bb] sedang gemetaran digendongannya Kuroo.
Tiba-tiba muncul si biang masalah, Bokuto dengan kostum helloween-nya. Saat melihatnya, aku langsung tau alasan dibalik tangis [y/bb] pecah.
Bokuto berdandan seperti zombie dengan hiasan kapak di kepalanya dan juga efek darah dari make up sang istri. Keiji sweatdrop melihat mantan kakak kelasnya itu.
"Kenapa semuanya pada kumpul disini?" Tanya Bokuto tanpa rasa salah sedikitpun. Tapi ku lihat anak Bokuto terlihat biasa saja, mungkin ia sudah terbiasa melihat tingkah laku bapaknya yang absurd ini. Memang sih, walau yang paling muda di antara [y/b] dan anak pertama Kuroo, Anak bokuto lah yang paling hiperaktif dan mudah akrab (keturunan bapaknya).
Lalu muncul istri Bokuto yang menyuruhnya untuk menghapus make up nya karena sudah membuat anak tetangga pada takut. Dengan nurut Bokuto pergi ke dalam untuk menghapus make up nya.
"Mumpung pada disini, masuk dulu yuk." Ajak istri Bokuto. Mau gimana lagi, Aku dan Keiji pun menerima tawarannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)
Maaf nih upnya ngaret lagi :" Soalnya Lusi lagi ada ujian. Ah iya, [y/bb] pengertiannya di ganti jadi "your babyBoy" Soalnya anak keduanya cewek, jadi [y/bg], "your babyGirl"
Foto anaknya dari anime hataraku saibou s2. Pas liat itu Lusi kepikiran, kok mirip Keiji :"V ya udah Lusi jadiin contoh anaknya aja :v