Waktu

11.7K 809 45
                                    



Setelah membereskan semua tugas-tugas rumah, aku beristirahat sejenak di sofa depan tv. Sesekali menghembuskan nafas kasar karena kelelahan. Sedang asiknya merebahkan diri di sofa, mataku malah terfokus pada salah satu buku yang berada di rak-rak samping tv.

Akupun mengambilnya. Ah, itu bukan buku, melainkan album foto yang berisi hari-hari yang membahagiakan. Aku membukanya sambil mendudukan diri di sofa.

Halaman pertama ku buka. Terdapat beberapa foto seorang wanita dan pria yang sedang berpose dengan background laut, dan di bawahnya terdapat note, "Kita berada di Okinawa!"

Foto lainnya memotret seorang wanita dan pria tersebut sedang bergenggaman tangan dengan latar belakang sunset. Terdapat pula note disampingnya, "Hari yang indah!"

Foto ke-tiga memotret wanita dan pria tadi sedang dinner, "Makan malam yang sangat romantis!"

Senyum tak dapat ku tahan saat melihat beberapa foto tadi. Halaman selanjutnya ku balik. Masih dengan foto-foto wanita dan pria tadi, baik yang sedang berlibur maupun saat di rumah.

Tiga halaman sudah ku buka. Begitu ke halaman selanjutnya, wajahku langsung merona dengan senyum yang terus menghiasi wajahku dari awal ku buka album ini.

Potret seorang pria yang sedang berlutut dengan kotak kecil di tangannya dan seorang wanita yang menutupi separuh wajahnya akibat terkejut.

Aku membaca note yang berada di bawahnya, "Hari yang sangat membahagiakan sekaligus mengharukan TwT"

Selanjutnya terdapat foto sepasang tangan yang saling memperlihatkan cincin yang terpasang di jari manis mereka. Reflek, aku jadi memperhatikan tanganku juga yang terdapat cincin.

Halaman berikutnya ku buka, terdapat foto altar tempat pernikahan akan di lakukan. Di bawah foto tersebut, terdapat foto pengantin wanita dan pria yang sedang tersenyum di altar sambil menyapa para tamu.

Aku jadi teringat betapa hebohnya Bokuto dan sahabat karibnya, Kuroo, saat di pernikahan itu.

Foto selanjutnya memotret sang pengantin yang sedang mengucapkan janji suci, tatapan keduanya tak pernah luput dari satu sama lain. "Dadaku berdegup sangat kencang saat itu ><"

Selanjutnya terdapat foto sang mempelai yang sedang berciuman. Wajahku tambah merona, aku membaca note yang terdapat di bawahnya, "Aku tak pernah menyangka hari ini benar-benar akan tiba! Aku sangat malu dan gugup ><"

Seperti itulah foto 2 lembar halaman selanjutnya, didominasi oleh foto-foto saat pernikahan kita.

Foto terakhir menampilkan foto sang mempelai dengan teman-teman semasa SMA mereka.

"Sangat senang kalian semua datang! Aku tidak akan melupakan ini!
-Bahagia"

Aku menatap foto itu cukup lama, memperhatikan setiap orang yang berada di dalam foto tersebut. Lagi-lagi senyum tak dapat ku tahan.

Ku tolehkan kepalaku untuk melihat halaman sebelahnya yang masih kosong. Aku mulai berpikir, apa yang akan terpajang disana selanjutnya. Apa masih foto kita berdua? atau sudah bertiga? Atau berempat? Aku ingin anak kembar, hihi.

Kututup album tersebut dan ku tatap covernya sejenak. Ku usap tulisan yang terdapat pada covernya, 'Felicity'

Sedang hanyut dengan pikiranku sendiri, tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari pintu depan. Dengan segera aku meletakkan kembali album tersebut pada tempatnya.

Aku berlari kecil menghampiri sumber suara, "Okaeri, Keiji!"

Keiji tersenyum sambil mengelus pucuk kepalaku, "Tadaima, [name]."

.

.

.

.

.

.

.

Yeayyy, akhirnya Lusi publish! :3
Ini sequelnya dari book yang "Teman Tapi Mesra" Ya~ jadi bagi yang belum baca book yang pertama, bisa dong dibaca dulu biar tahu se-UwU apa mereka berdua sebelum nikah~ xixixi

And... Happy new year! 🎉✨
Ini cerita pertama yang Lusi publish di tahun 2021 ini~ :'3

Huhu terharu, cepet banget waktu berlalu (っω;。)
semoga pandemi cepat berlalu,
Stay safe reader ku~ :'3

00:31
01/01/2021

Keluarga [Akaashi Keiji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang