Keesokan harinya Alex tak masuk sekolah, karena dia sedang malas. Dia pergi ke sebuah kafe dan ngopi di sana.
Tak terasa malam pun tiba. Alex menjalankan mobilnya ke sebuah taman dekat danau. Dia kembali nongkrong di sana dengan gitarnya.
Karena keasikan bernyanyi, waktu pun sudah malam. Alex terlihat masih asik dengan gitarnya.
"Weh-weh, mangsa no."
Segerombolan pria itu mendekati Alex.
Para pria itu menggoda Alex. Karena Alex bisa taekwondo, dia menghajar mereka.
Namun karena jumlah mereka banyak, akhirnya Alex bisa mereka taklukan.
Mereka ingin menjamah Alex di taman yang sepiini, saat itu juga. Mereka berusaha membuka baju Alex.
Brak!
Bug!
Bug!
Bug!
Ada seseorang menyelamatkan Alex. Pria itu melumpuhkan mereka seketika dan mereka kabur.
"Lo gak apa-apa?" tanya pria itu.
"Gue gak apa-apa," sahut Alex pada Vidar sambil memeluk dadanya sendiri.
Oh, pria itu Vidar.
"Ya ampun Alex, baju lo robek." Vidar membuka jaketnya dan memberikannya pada Alex.
Alex memeluk Vidar dengan sangat erat karena ketakutan.
"Aku takut," lirihnya sambil menangis.
"Iya, udah kok, mereka udah pergi." Vidar memeluk Alex.
"Aku antar kamu pulang ya," tawar Vidar.
Alex mengangguk lalu berjalan ke mobilnya dan brem, mereka pergi.
Di rumah, Alex langsung membersihkan dirinya lalu kembali ke ruang tamu menemui Vidar.
"Makasih ya udah nolongin gue," ucap Alex sambil duduk di samping Vidar dan membawakannya jus alpukat.
Vidar hanya membalas dengan senyuman.
"Lo tadi gak sekolah ya?"
"Enggak."
"Kenapa?"
"Males debat."
"Debat? Sama siapa?"
"Si Kutu Kupret."
"Maksud lo si Arvid?"
"Iyalah siapa lagi. Oh iya, gue ambilin cemilan dulu ya." Alex berjalan hendak akan ke dapur.
Bruk!
Alex terpeleset permadani yang ada di bawah meja. Dia tak sengaja terjatuh ke dada bidang Vidar.
Sejenak mereka saling menatap.
Terdengar langlah kaki dari tangga, lalu mereka bergegas duduk.
"Eh, ada tamu?" tanya mama Alex.
"Iya Ma, temen Al," jawab Alex.
"Kasih makanam dong, kok diem aja," suruh mamanya, lalu Alex ke dapur mengambilkan kue terbaiknya.
"Mama mau ke mana?" tanya Alex pada mamanya yang hendak akan keluar.
"Ada urusan sebentar, Sayang. Jaga rumah baik-baik ya," pesan mamanya.
Tinggal Alex dan Vidarlah dirumah itu. Karena papa Alex pulangnya malam.
"Al," bisik Vidar yang menatap Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Dan Cinta (✔)
Teen FictionSiswa kece di sekolah ternama ini, bernama Arvid. Dia memang tampan dan gagah. makanya, selalu bersikap seenaknya, kepada siapapun yang ingin ia jailli. Siswi yang suka bergaul dengan siapapun, menjadi bahan jailan dia. Siswi ini bernama Alexandra...