18. Strategi.

208 19 0
                                    



Malamnya, Alex memikirkan cara untuk bisa keluar dari rumah. Alex mengajak Dara untuk menemaninya malam ini.

"Lex, lu ngapa dah, dari tadi kaya orang kebingungan, gue aja yang liat, jadi bego," ujar Dara kesal, melihat Alex tak jelas tingkahnya.

"Lo tau si Demelza, kan?"

"Iya."

"Lo tau ketiga cewe yang mati mengenaskan itu, kan?"

"Iya, terus?"

"Gue yakin, malem ini pasti ada korban lagi."

"Ah, seriusan lo?"

"Iya, makanya, sebelum kerjadian itu terjadi, kita harus menghentikannya."

"Masalahnya, siapa yang lakuin itu?" Dara kepo.

"Nanti lo tau."

"Bukannya lo gak bisa keluar malem ya?"

"Masalahnya itu, Dar. Gue gak bisa keluar malem. Gue dari tadi mikirin, gimana caranya supaya gue bisa keluar."

Lalu mereka menatap langit seperti berpikir.

Setelah lama berpikir, akhirnya mereka mendapatkan solusi.

"Haa! Gue ada ide," ucap Dara.

"Apa?"

"Lo bilang sama mama sekarang, kalo lo mau tidur cepet, dan jangan diganggu sampe pagi," usul Dara.

"Terus?"

"Terus-terus aja lo."

"Seriuan, Kadal, ah." Alex menoyor kepalanya Dara.

"Heheh. Terus, lo kunci nih kamar. Kita pergi lewat jendela." 

"Terus lo mau loncat?" tebak Alex.

"Nemplung. Bego lo ya? Rumah lo kan bisa dipanjat? Lo inget gak, pas pacar lo dulu naik lewat jendela?"

"Heheh, masih inget aja lo, udah kapan tau." Alex ngengeh.

"Makanya, nyoba cara itu. Kita pasti bisa, turun dari lantai ini."

"Okay, gue bilang mama dulu ya."

Alex keluar kamar dan mencari mamanya.

"Ma! Mama!"

"Iya Sayang, mama di sofa," sahut mama.

"Ma, malam ini aku mau belajar, jangan ganggu sampe pagi, karena besok ada ujian."

"Iya, Sayang. Mereka saling mencium kening satu sama lain, dan berpelukan, lalu Alex kembali ke kamarnya dan mengunci pintu.

"Beres?" tanya Dara.

"Beres bos."

Dara keluar jendela, lalu mulai menuruni dinding demi dinding rumahnya Alex.

"Woy!" teriak Dara dari bawah, setelah dia berhasil turun.

Alex pun mengikuti langkah Dara dengan perlahan.

Di sudut lain, terlihat Demelza dan Arvid sedang makan di kafe yang biasa Arvid nongkrong.

Di samping itu, Demelza chatingan dengan Tira. Ia membujuk Tira untuk nginap di rumahnya, malam ini.

Setelah lama nongkrong di kafe. Arvid mengantar Demelza pulang.

Alex dan Dara yang sudah menunggu sejak lama, keduanya bersembunyi di atas pohon besar di dekat rumah Demelza.

Setelah Arvid pulang. Terlihat Demelza membuka garasi mobilnya, dan menyalakannya.

Benci Dan Cinta (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang