Guru les pun pulang meninggalkan Alex, yang masih berada di kolam. Alex melanjutkan latihannya lagi, sesaat gurunya pergi.
4.00.
"Ya ampun, Lex, udah jam segini lo belum makan. Udah, naik! Kaya duyung aja lo, di aer mulu." titah Arvid, yang sudah kembali.
"Ganggu aja lo. " Melanjutkan renangnya.
"Udah, ayo sini." Arvid menarik tangan Alex dari dalam kolam.
Tentu saja Alex berontak. Ia yang senang renang memang suka lupa waktu.
Arvid terus menariknya, sampai ia terpeleset ke kolam.
Jeburrrr!
Arvid memeluknya di dalam air dan Alex yang refleks menyelamatkannya.
Sejenak kedunya saling menatap dan hampir saja bersentuhan bibir.
Saat keduanya hendak akan mempertemukan bibirnya.
"Non, makan dulu," ajak asisten rumah tangganya, menghentikan keduanya.
"Eh, iya Mba." Alex beranjak dari kolam, dengan wajah malu.
"Yah, baju gue basah," rengek Arvid, saat sudah di atas.
"Bego sih lo," timpal Alex, sambil menghanduki Arvid, dan mengajaknya ke dalam.
"Lo mandi di sini, Gue di kamar mama aja." Berjalan menuju kamar mamanya.
Balik lagi.
"Eh, gue lupa, lo pilih aja baju di lemari gue," katanya.
"Ah, paling baju cewe," cerca Arvid.
"Liat dulu, Oneng!" Pergi meninggalnya.
Setelah mandi, Arvid membuka lemarinya.
"Waaaw! Nih cewe rapi banget. Eh, apaan nih? Emh, kalung dari Vidar," batinnya, sambil melihat seisi lemari.
"Loh, bajunya pada baju cowo semua, baju cewenya dikit. Apa dia tomboy juga? Tapi dia mending sih dari pada si Damai," batinnya, sambil memakan kaos.
"Udah selesai, mandinya lo?" tanya Alex, yang tiba-tiba masuk kamar dengan keadaan masih berhanduk.
"Gila ni cewe bersih banget," batinnya melongo.
"Woy! Ngapa lo liatin gue kaya gitu?" tanyanya, membuyarkan Arvid.
"Ah, enggak."
Alex mengambil baju. Saat hendak akan melepas handuknya.
"E-eh, yang bener aja lo? Masih ada gue di sini. Nanti gue nafsu lagi sama lo," sungutnya, sambil menutup mata.
"Ya lo pergi, Bego."
Arvid pun pergi ke dapur, lalu makan.
Alex tak kunjung datang ke dapur, sampai Arvid selesai makan. Ia kembali menghampiri Alex ke kamarnya.
"Kemana nih bocah, lama amat?" batinnya lalu menghampirinya.
"Buset dah! Rupanya dia tidur! Gue balik dulu deh, ngambil perlengkapan gue. Kan gue mau nginep di sini!" gumamnya lalu pergi.
"Mbak, nanti malem aku ke sini lagi ya. Di suruh jagain Alex sama mamanya," ungkap Arvid.
"Oh, iya, Den."
Sesampainya di rumah. Arvid langsung menyiapkan peralatannya, tak lupa juga, ia membawa komik yang ia beli waktu itu.
"Pa, Arvid nginep di rumah temen ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Dan Cinta (✔)
Teen FictionSiswa kece di sekolah ternama ini, bernama Arvid. Dia memang tampan dan gagah. makanya, selalu bersikap seenaknya, kepada siapapun yang ingin ia jailli. Siswi yang suka bergaul dengan siapapun, menjadi bahan jailan dia. Siswi ini bernama Alexandra...