8. Malu

274 29 0
                                    

Di toko langganan.

Alex duduk di bangku tempat dia duduk dan membaca.

Kejadian itu terulang kembali. Darissa kini semakin lengket dengan pria itu. Karena kesal Alex menghampirinya.

"Oh, jadi gini kelakuan lo di luar sekolah," cetus Alex tiba-tiba, membuat Darissa melepaskan pelukannya pada kekasihnya.

"Loh, kok lo ada disini?" Darissa berniat memalingkan perbicaraan.

"Gak usah nanya gue. Dia siapa? Pacar lo?" Pertanyaannya membuat Darissa terdiam sejenak.

"Dia siapa, Sayang?" tanya pria itu lagi.

"Eu-"

"Gak usah jawab, gue udah paham." Alex memotong Darissa yang hendak akan bicara.

"Alex, please jangan bilang sama Arvid," pinta Darissa dengan berbisik.

Alex pun pergi tanpa menjawab Darissa.

Di rumah Alex tak memperdulikan mereka. Namun rekaman Darissa waktu itu masih disimpan.

Pagi harinya Alex duduk di kelas seorang diri. Dia sedang melihat-lihat galery di ponselnya, sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Woy, ngapain lu senyam-senyum sendiri, stres lo!" ejek Arvid membuat Alex kaget dan memukulnya.

"Sembarangan lo ngomong," jawabnya datar.

Arvid kembali mem-bully Alex. Dia merampas ponsel Alex dan melempar-lempar ke atasnya seperti badut sirkus.

"Siniin ponsel gue gak?!" Alex berteriak. Namun Arvid malah tambah mem-bully-nya.

Alex pergi keluar tanpa memperdulikan ponselnya.

Arvid pun langsung mengecek ponsel Alex. Ternyata ponselnya tak menggunakan pin. Arvin melihat galerynya bersama siswa lain. Ada beberapa foto Alex yang membuat mereka jatuh hati padanya.

"Loh, kok ini kaya Darissa?" tanya Arvid lalu menekan play.

Mereka sejenak melongo melihat sesuatu di video itu. Arvid sejenak terdiam lalu pergi menghampiri Alex.

"Lo liat Alex gak?" tanyanya pada adik kelas.

Dia hanya menggeleng.

"Liat Alex gak?"

"Di kantin noh," sahut seorang kutu buku dan Arvid langsung berlari.

"Alex sini lo!" panggil Arvid sambil menarik tangan Alex yang hendak akan menyuap makanan.

Dia menyeret Alex ke tempat biasa dia mem-bully Alex, yakni koridor dekat toilet.

"Sejak kapan lo punya video ini?"

"Kenapa lo gak bilang sama gue kalo Darissa selingkuh?" sambungnya.

"Maksud lo apa, hah?!" pertanyaan Arvid datang bertubi-tubi.

"Bukan urusan gue," jawabnya datar.

"Terus kenapa lo naro video ini?"

"Koleksi aja."

"Lu pikir gue bakal sedih dengan video ini, heuh? Sorry."

Arvid melempar ponselnya ke wajah Alex dan mendorongnya sampai tergeletak di lantai.

Kebetulan ada yang datang ke sana. Dia adalah Vidar.

"Alex kamu kenapa?" tanya Vidar sambil membangunkan Alex.

"Siapa yang lakuin ini sama kamu?" sambungnya.

"Gak apa-apa, aku cuma kepeleset doang," sahutnya tenang.

Vidar membantu Alex berjalan. Ia mengaitkan tangan Alex ke lehernya.

Wajah mereka sangat dekat. Sejenak mereka saling memandang dan perlahan Vidar mendekatkan wajahnya ke Alex.

"Ekhem!" Dehem Alex yang sadar bahwa Vidar akan menciumnya.

Vidar pun langsung menunduk malu dan berjalan menuntun Alex.

"Aku mau ke loker," pinta Alex.

Kenapa Alex pincang? Karena sebelum Arvid pergi, dia menendang kaki Alex.

Sesampainya di loker, dia mengambil buku dan-

"Kamu mau kemana?" tanya Alex pada Vidar yang hendak akan pergi.

"Ke kelas."

"Sebentar." Alex menghentikan langkah Vidar.

Alex mendekati Vidar. Dia meninggikan kakinya (jingjit) karena Vidar lebih tinggi darinya. Alex mendekati wajahnya.

Vidar pun merespon dengan mendekatkan wajahnya bahkan sedikit menunduk. Namun, siapa sangkah bakwa Alex akan menciumnya.

Alex hanya merapikan rambutnya lalu menurunkan kakinya lagi.

Seketika Alex menjauh dan Vidar berdiri tegak lagi, dengan pipi yang memerah.

Usai menurundan kakinya, seketika Alex mencium bibir tipis Vidar dengan cepat. Alex pun berlari meninggalkan Vidar.

Dan pincangnya itu tidak terlalu sakit baginya.

Terlihat Vidar melamun dengan ciuman yang secepat kilat itu. Bahkan dia memegang bibirnya sendiri. Dia tersenyum senang karena pujaan hatinya menciumnya.

Iya. Vidar si cowo keren yang memiliki rambut hitam, sedikit ikal, kulit kuning, memiliki lesung pipi, dan tinggi, menyukai Alex, lalu dia pun kembali ke kelasnya.

Di kelas terlihat Arvid yang sedang menyanyikan lagu 'takut terulang dari sejedewe' kenapa itu? Bukannya Darissa yang selingkuh.

Siapa sangka, ternyata Arvid juga memiliki kekasih lain selain Darissa. Namun, Arvid lebih mencintai Darissa.

Dia menyanyikan lagu itu dengan sangat merdu, membuat seisi kelas terdiam hanya mendengarkan suara Arvid.

Arvid pun keluar guna ingin bertemu dengan Darissa.

Arvid memutuskan Darissa bahkan di depan semuanya. Mereka yang mendengar sangat senang karena bisa memiliki kesempatan untuk menjadi pacar Arvid.

Namun tidak dengan Darissa. Dia marah dan kecewa. Dalam benaknya "Pasti si Bau Kentut yang bocorin ini semua!" lalu dia menghampiri Alex.

Dia marah-marah pada Alex sampai dia tak sadar perselingkuhannya itu terbongkar oleh dirinya sendiri di depan semua orang.

Dia berniat ingin menjatuhkan Alex, namun malah dia yang terjatuh oleh ucapannya sendiri.

Dia malu, lalu pergi meninggalkan kelas 11 IPA 1.

***

Gas, gas, vote dung. Masa baca aja.
Aku sedih loh, kalo gak di vote, hiiii.
Mataku sakit tau, liat layar hp terus.
Makanya kasih aku kebahagiaan kecil, dengan kasih bintang.
Makasih yang udah kasih bintang,
Luv luv luv.

Benci Dan Cinta (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang