Pagi pun tiba. Clara bangun kesiangan. Ia pun segera mandi.
"Ah sial. Dia gak bangunin gue," kesalnya, sambil mengeringkan rambut pendeknya dengan handuk.
Ia pergi ke kampus tanpa sarapan. Sampainya di kelas, terlihat sudah ada dosen. Ia menerima kelas dalam keadaan lapar.
Kriuuuuuuuk!
Perutnya menelpon berkali-kali. Namun, tak bisa diangkat, karena masih ada kelas.
"Ah damn, kelas masih lama, perut gue udah nelponin dari tadi," gumamnya, sambil memegang perut.
Akhirnya setelah sabar menunggu, kelas pun selesai. Clara berlari ke kantin tanpa merapikan peralatannya di kelas.
Ia langsung memesan makanan cepat saji. Ia makan dengan sangat lahap.
Tak di sadari gadis yang satu kamar dengannya, melihat Clara sambil tertawa.
"Hahahah, dasar tomboy."
Sorenya Clara pulang ke kamar. Ia mendapati gadis itu tengah mengerjakan tugas.
Ia tak memperdulikannya. Ia masak di kamar dan wanginya sangat enak.
Masakan pun sudah siap disantap. Dengan rasa respect pada seseorang, akhirnya sebuah kalimat pun keluar dari mulutnya.
"Woy, laper gak lo?" tanyanya, sambil menyuap makanan.
"Gakk," jawabnya singkat.
Padahal sebenarnya dia lapar. Namun, ia malu.
Setelah beberapa menit kemudian, gadis itu menghampirinya.
"Eh, kayanya enak tuh," cicitnya, sambil duduk di depan Clara.
"Emang enak. Lo mau?"
"Mau."
"Ya udah, nih sendoknya. Lo makan di sini aja. Gak apa-apa."
Keduanya pun makan bersama.
Selesai makan, gadis itu menyodorkan tangannya. "Gue Vivian."
Ia pun menerima jabatan tanganya Vivian."Gue Clara."
Wanita itu bernama Vivian, sebaya dengan Clara. Ia memiliki rambut lurus dan panjang. Badannya langsing dan tinggi.
Di sisi lain.
Kita diperlihatkan dengan Dara yang tengah duduk di kantin, sambil memakan ice cream.
"Eh, liat ada cewe noh," ucap seorang mahasiswa badung di kampus itu.
Tanpa pikir panjang, si badung menghampiri Dara.
"Heh, anak baru lo?" tanyanya.
Dara yang lagi badmood, mencuekan mereka.
"Woy! Gue ngomong ama lo. Gagu lo ya!" bentaknya, sambil menoyor bahu kanan Dara. Dara masih tak bereaksi.
Saat mereka tengah akan memalaknya,
"Woy!" teriak seseorang.
Sontak mereka terhenti dari tindakannya.
"Alison, Arley, Aland!" teriaknya lagi.
Namun mereka tetap saja berada di tempat yang ia pijak.
Pria yang meneriaki mereka pun mendekat.
"Lo mau ngapain? Lo mau bully anak baru?" tanyanya santay.
"Apaan sih lo, Hardwin!" bentak Alison.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Dan Cinta (✔)
Teen FictionSiswa kece di sekolah ternama ini, bernama Arvid. Dia memang tampan dan gagah. makanya, selalu bersikap seenaknya, kepada siapapun yang ingin ia jailli. Siswi yang suka bergaul dengan siapapun, menjadi bahan jailan dia. Siswi ini bernama Alexandra...