11. Teka-teki from Arfi

34 30 6
                                    

|| Tiada yang lebih indah, memiliki kekuatan dan ketegaran dalam hidup seseorang. Bergulir arah seolah tak berkutik dibaliknya. Pilu berganti semu serta rindu berujung temu ||

_Just caption ;)


Kembali membuka kenangan 3 tahun silam, tampak kenang dan abadi. Gulir demi gulir, menampakkan setiap runtunan wajah lama menyisakan sebuah rintik semu menerpa. Entah sebuah rasa rindu atau sebuah ego yang menginginkan temu.
Terusik dengan album lama, membawa pilu kelam dan menyadari adanya mahluk datang menghampiri.

"Haii, Kak. Apa kabar?" lirih suara kerinduan yang berasal dari seorang putri kecil.

"A-adekkk!! Sini, Dek. Kakak kangen sama kamu," suara lirih Senja terdengar serak.

Menghampiri gadis tersebut dengan membawa sejuta keberanian yang ada dalam dirinya. Tak sampai disitu, mereka saling terlibat percakapan.

"Aku juga kangen, Jyaa. Arfi disana sendirian, nggk ada yang temenin Arfi disana," isak sang putri kecil sembari memeluk Senja.

Arfii?? Jyaa?? Siapa itu???
Ya, Arfi adalah adik Senja yang telah menjadi bintang di langit sana sejak 3 tahun silam. Dan, Jyaa?? Itu adalah panggilan sayang Arfi pada Senja, tatkala Ia merasa rindu, takut, dan kesepian menghampiri.

"Kamu nggak sendirian, Dek. Ada kakak disini," ucap Senja dengan membalas peluk adiknya itu.

"Jyaa, makasih ya Jyaa selalu sayang sama Arfi. Tapi Jya jangan sedih lagi, Arfi nggak suka liatnya."

"Iya, Dek. Kakak bakal selalu tersenyum bahagia kok."

"Oke, Jyaa. Arfi pamit dulu ya, Jyaa inget sesuatu nggk? Jyaa harus cari Ndun buat gantiin Arfi ya, biar Jyaa nggak sedih terus. Janji ya?" pinta Arfi dengan menjulurkan jari kelingkingnya.

"Ndun?? Siapa dia, Dek?"

"Ayo, Jyaa. Janji dulu," rengek Arfi yang kembali menjulurkan jari kelingkingnya.

"Iya, Kakak janji," ucap Senja sembari menautkan jari kelingking keduanya.

"Arfi nggk bisa lama-lama, Jyaa. Arfi pamit pulang ya dadahh, Jyaa," ucap Arfi dengan langkah mundur.

Tak percaya akan apa yang barusan terjadi, sontak membuat Senja berteriak memanggil nama adiknya itu.

"Arfiiiii!! Jangan tinggalin kakak sendiri."

"Arrfiii!!," teriak Senja kedua kali.

Tepat pada teriakan ketiga ...

"Arfiiii!!," Ketiga kalinya.

Dan ...
1...
2...
3...

"Senn, bangun, Sen. Bangun," teriak Dirga dengan menepuk-nepuk pipi milik Senja.

"Arrghhh ... Arfiii, dimana dia?" ucap Senja setengah sadar.

"Lo cuma mimpi, Sen. Sadar dong sadar,"

"Hahh??," Tak percaya akan hal tersebut, Ia memutar pandangan ke segala arah. Dan, Yaa!! Benar, itu adalah mimpi.

Ya Tuhan, setelah sekian lama Arfi masuk dalam mimpi gw, batin Senja.

"Iya, Sen. Lo cuma mimpi kok."

Dengan tatapan kosongnya, "Tadi gw mimpiin Arfi, Ga. Setelah sekian lama dia nggak muncul di mimpi gw, dan baru aja gw ketemu sama dia."

"Sen, tenang. Dengerin gw, Okee. Lo tadi cuma mimpi, jadi jangan jadi beban pikiran buat lo."

"Iya gw tau, Ga. Gw cuma kangen Arfi aja kok," nada suara Senja terdengar lesu.

"Yaudah, mending sekarang lo cuci muka dulu deh, baru habis itu sholat," saran Dirga.

"Iya, Ga. Kebetulan tadi gw jadi ketiduran.

"Yoiii."

Senja segera bangkit menuju kamar mandi, mengambil air wudhu dan bergegas sholat. Membawakan rasa tenang dan damai dalam dirinya. Do'a serta harapan dipanjatkannya, berharap Ia mendapat ketenangan dan keikhlasan atas peristiwa kelamnya.
Kembali menuju ranjang kamarnya, terlihat Dirga sedang berbaring di atasnya. Tanpa syarat, Senja datang menghampiri dan bergabung disana.

"Ga, lo belum tidur?" tanya Senja membuka percakapan.

"Belum, Sen. Masih belum bisa merem nih mata gw, haha," jawab Dirga dengan tawa renyahnya itu.

"Emm, gw mau cerita nih, Ga. Lo mau dengerin nggak?"

"Tunggu, apa tadi?? Lo mau cerita, tumben amat?" ucap Dirga dengan nada mengejek.

Tatap sini Senja, "Yaelah, kalo nggak mau dengerin juga gpp, Ga, bilang aja."

"Ehh, bukan gitu bro. Cuma jarang-jarang banget lo kek gini, yaudah cepet cerita aja."

"Jadi di mimpi gw tadi Arfi bilang, gw harus cari Ndun buat gantiin dia, biar gw nggak sedih katanya. Menurut lo ini janggal dan masuk akal nggk sih?" tanya-Nya.

Berpikir, "Heemm, ini janggal tapi masuk akal sih kalo menurut gw, Sen."

"Masa sih, Ga? Gw juga masih bingung banget, kenapa Arfi kasih teka-teki itu buat gw," Senja tak percaya dan masih bertanya-tanya.

"Nah, makanya lo harus pecahin itu teka-tekinya, Sen, hahah," lagi-lagi Dirga menertawakan sahabatnya itu.

"Ah lo gw beneran, Ga. Bisa-bisanya lo pake ketawa-ketiwi gitu," arah pandangan Senja sinis.

"Habisnya, ini bisa dibilang teka-teki dan ya, lucu aja gitu. Mungkin almh. adek lo mau kasih petunjuk sejenis gitu kali, Sen."

"Ya gw juga nggak tau, Ga. Yaudah lah daripada lo ngetawain gw mulu, skip aja deh."

"Heem maap, Sen, gw nggak bisa kasih saran yang masuk akal."

"Udah stop, Ga. Yang ada ntar nggk berhenti lo ketawanya," alih-alih menghentikan aksi sahabatnya.

"Udah ceritanya belum, Sen? Gw mau tidur nih."

"Udah si, kalo lo mau tidur ya tidur aja."

"Okedeh byee, Sen."

Hanya terdengar bunyi binatang malam, menyelami larut malam. Dan Senja masih terdiam menatap langit-langit kamar yang terkadang menerawang luar jendela kamarnya. Jangan ditanya soal Dirga, benar saja kini Ia telah sampai di alam bawah sadar.

Ya Tuhan, ada apa dengan semua ini? Kenapa begitu banyak kisah dan segala teka-teki seperti ini, batin Senja.

Mungkin tak ada rasa yang mewakili dirinya saat ini, hanya sunyi dan ketenangan malam yang mulai membawanya menuju alam mimpi.

Ingat!!, tak ada awal tanpa terciptanya akhir begitu juga kehidupan, memiliki kesinambungan pada apa yang terjadi, entah kemarin, hari ini, atau esok hari. Jadi, jangan salahkan jika apa yang kita inginkan belum tercapai, mungkin Tuhan tahu yang terbaik bagi hambanya.
Kalian punya planning dan berbagai tujuan lain bukan?
Tetap berusaha dan pantang menyerah, Tuhan maha mengetahui.
_Keep spirit ;)
.
.
.
.
.
.
.
Sapa kalian dulu deh, terutama yang udah baca🥰🤭
Hai-hai semua🤗🙌
Apa kabar kalian yg lagi baca?? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya🤗😇
Up bagian 11 dari cerita SENDU nih, semoga kalian suka hehe🤭😁
Oh ya, maaf banget buat per/bagiannya masih sedikit xixixi, insyaallah di next cerita aku yg lain diusahain lebih banyak per bagiannya hehe😁😂
Dan juga, Thank buat yang udah baca secita ini dari pertama sampai bagian ini ya🤗 lope lope dah🥰✌
Okedeh, see you di bagian selanjutnya. 😊👐

Selamat membaca readers🤗
Salam manis °Dzulfania ❤

Bertemu Kala Senja ✔️ [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang