⊱•┈┈ Ada kalanya kesedihan membawamu seakan putus asa dan hilang arah. Melepaskan orang tersayang dan mengikhlaskan dengan lapang dada. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi hambanya, jadi ikhlaskan yang terjadi di masa lalu dan bukalah lembaran baru ┈┈•⊰
POV Rindu ♤
Terdengar bunyi ketukan pintu yang berasal dari ruang kamar gadis dengan sapaan Rindu.
Tok took tok ...
Tak ada jawaban dari pemilik kamar tersebut, melintas rasa khawatir Puri kepada putrinya itu, mengingat kemarin Rindu tampak kelelahan dan Ia merupakan anak tunggalnya."Sayang, buka pintunya. Apa kamu sudah siap berangkat sekolah, Nak?" tanya Puri.
Tok took tok ...
"Ayo buka pintunya sayang, kamu udah bangun, kan?" tanya Puri dengan nada bicara tinggi.
Ceklekk ..
Gadis tersebut membuka pintu dengan rasa malas dan terlihat tubuhnya terlihat lesu serta raut wajah pucat."Iya, Mah. Ini udah bangun kok, Rindu mau siap-siap dulu, Mah."
"Tunggu-tunggu, kok kamu pucat dan lesu begitu sayang? Kamu sakit?" tanya Puri dengan nada cemas.
"Enggak kok, Mah. Bentar, Rindu siap-siap dulu."
Rindu kembali menutup pintu. Tak bisa dibohongi, kini gadis tersebut benar kurang sehat terlihat dari raut wajah dan cara bicara yang tak bersemangat itu.
Duh gw pusing, sekolah apa enggk ya. Tp gw sekolah aja deh ntar juga pusingnya ilang, batin Rindu.
Begitulah sifat Rindu yang tak pernah mengeluh atas apa yang dirasakannya.
Kini gadis tersebut sudah siap berangkat sekolah dengan seragam khas SMA Pendagaran dan menggendong tas ranselnya itu. Tangga demi tangga telah Ia lewati dan kini sampai di lantai paling bawah. Berpamitan dengan kedua orang tua sudah menjadi aktivitas sehari-hari Rindu sebelum berangkat sekolah. Ya, mungkin dilakukan oleh kebanyakan pelajar lainnya.
"Pah, Mah, Rindu berangkat dulu ya," pamit Rindu.
Puri cemas dengan keadaan Rindu saat ini. "Kamu yakin mau berangkat sekolah sayang?"
"Iya, Mah. Rindu baik-baik aja kok."
"Apa nggak sebaiknya kamu izin absen hari ini, Nak?" tanya Roy saat membuka suara.
"Nggak deh, Pah. Rindu bisa kok, lagian cuma pusing sedikit aja."
"Yasudah kamu Papah antar aja ya, hari ini jangan naik angkutan umum dulu."
"Oke, Pah. Rindu pamit ya, Mah." ucap Rindu sembari mencium tangan Ibunda.
"Iya sayang hati-hati."
Kini Rindu bersama sang Ayah sedang menuju sekolah, tak ada percakapan selama perjalanan. Roy fakus pada perjalanan dan Rindu disibukkan dengan ponselnya dan tibalah mereka di depan sekolah berpalang SMA N 1 Pendagaran.
"Papah langsung pulang ya. Jaga diri kamu sayang, kalo kurang enak badan kamu izin pulang aja," ucap Roy.
"Iya, Pah, hati-hati."
Roy kembali mengemudikan mobil dengan kecepatan standar menuju rumah, karena hari ini Ia absen untuk tidak berangkat kantor. Gadis itu langsung pergi menuju kelasnya, dengan langkah gontai Ia tiba di kelas XII MIPA 1.
"Pagi, Rin," sapa Vilo saat Rindu masih berada diambang pintu.
"Pagi, Vil," ucap Rindu tak bergairah.
"E—em tunggu-tunggu, lo lagi kurang sehat ya, Rin?" tebak Bella.
"Enggk juga si, gw cuma ngerasa pusing sedikit hehe," ucap Rindu bohong.
Bohong? Iya!! Gadis tersebut kini sedang tidak baik-baik saja. Ia tak pernah menampakkan rasa sakit di depan teman-teman bahkan orang terdekatnya.
"Ah yang bener lo, Rin? Jelas-jelas lo pucet gitu kok," sahut Vilo.
"Yaudah lah, ntar juga itu semua ilang kok."
"Ya gimana, Rin. Lo lagi sakit masa berangkat sekolah si!! Lo kan bisa chat gw buat izinin lo ke guru nanti!" bentak Vilo.
Ya, Vilo adalah salah satu sahabat Rindu yang memiliki sifat cerewet tetapi Ia perhatian kepada teman lainnya, termasuk sahabatnya sendiri.
"Sabar, Vil. Mungkin Rindu masih bisa tahan sakitnya itu. Iya kan, Rin?" tanya Bella.
"Iya bener tuh."
"Tapi lo kalo udh nggak kuat bilang gw aja, nanti gw izinin lo pulang atau ke UKS kek minimal," saran Vilo.
"Iya-iyaa .... Kalian emang paling bisa ngertiin gw."
"Harus dong, Rin. Kita kan sahabat lo, udah seharusnya kita saling bantu teman atau sahabat yang lagi membutuhkan," ucap Vilo dengan pedenya.
Ketiganya saling pandang dan tersenyum satu sama lain.
Kalian tahu fungsi sahabat atau teman bukan? Ya mereka merupakan orang terdekat kita baik di lingkungan sekolah atau lingkungan sekitar. Sudah sepantasnya saling menolong, mengingatkan, dan memberi support satu sama lain.--------------------------------
Teet teet ...
Bel tanda masuk telah dibunyikan, seluruh siswa/i kelas X-XII telah masuk kedalam kelas masing-masing.
--------------------------------Riko menghampiri Rindu dengan membawa secarik kertas. "Rin, ini list peserta lombanya. Nanti lo kasih ke ketua kelas XII MIPA 5 ya."
"Oke, Rik." jawab Rindu singkat, mengingat Ia sedang kurang sehat hari ini.
"Vil, Bell, nanti kalian temenin gw ke kelas XII MIPA 5 ya buat anter list peserta lomba," pinta Rindu pada kedua sahabatnya.
"Oke siap, Rin," jawab Vilo dan Bella bersamaan.
Tak ada percakapan setelahnya, Rindu kembali menidurkan kepalanya diatas tangan yang tertekuk di meja.
Bel istirahat telah berbunyi, gadis tersebut mengangkat kepalanya dengan berat. Nampaknya rasa pening dikepalanya semakin bertambah saat ini.
"Jadi anter list ke kelas XII MIPA 5, Rin?" tanya Vilo membuka percakapan.
"Eh iya nih," ucap Rindu lesu.
"Oh ya, Rin, gw nggk bisa ikut soalnya gw ada panggilan dari guru olahraga nih, maaf banget ya," ucap Bella tak enak hati.
"Iya nggk pph kok, Bell. Kan ada Vilo yang nemenin gw."
"Yaudah kita langsung kesana sekarang aja, Rin," pinta Vilo.
"Iya yuk."
Rindu dan Vilo berjalan berdampingan menuju kelas XII MIPA 5.
Entah kenapa saat ini Rindu merasa begitu lemas serta pandangannya remang-remang dan tepat di depan kelas XII MIPA 5, Rindu terjatuh karena sudah tak bisa menahan rasa lemas dan peningnya ini.Bruggh ...
Detik itu juga, Rindu terjatuh dan sudah tak sadarkan diri. Vilo yang menatap insiden tersebut merasa bingung karena Ia tak sanggup membawa Rindu menuju UKS sendirian.
Tak berhenti disitu, Vilo segera masuk kedalam kelas XII MIPA 5 untuk meminta bantuan siswa/i didalam kelas.
Di dalam kelas XII MIPA 5 hanya ada beberapa orang, alhasil mata Vilo tertuju pada seorang siswa dan segera meminta pertolongannya.
.
.
.
.
.
.
.
Holla 👐😊
Author up bagian 6 nih🥳🥰 semoga kalian suka bagian ini yak🤭😂✌
Jangan lupa tinggalkan vote & komen kalian biar aku makin semangat buat ceritanya🤗🙏
See you di bagian selanjutnya🖐🖐
Gimana?? Nextt??Selamat membaca readers🤗
Salam manis °Dzulfania ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu Kala Senja ✔️ [Sudah Terbit]
Novela JuvenilMenaruh sejuta harapan dan impian setiap kata, membawamu seakan ingin menggapai segalanya. Azharia Rindu Prastya dan Alfaizh Senja Pratama, berada pada satu kekaguman yang sama, senja. Pertemuan awal di sebuah wisata Pantai Ancol kala sang senja dat...