⊱•┈┈ Seperti halnya bintang dan bulan, mereka memiliki cara tersendiri untuk menerangi setiap penjuru dunia. Begitu pula manusia, memiliki banyak cara agar terlihat baik dan berprinsip. Dikaruniai akal untuk berpikir dan jiwa serta raga untuk berpendirian serta bertindak ┈┈•⊰
POV Rindu ♤
Rindu memasuki rumah dengan langkah gontai akibat terlalu lelah berjalan kaki. Tapi tak apa, pikirnya.
"Assalamu'alaikum," salam Rindu tepat saat memasuki rumah.
"Wa'alaikumsalam. Ya ampun, Rinduu!" bentak Roy.
"Hehehe. Ma—maaf, Pah... Rindu baru pulang," ucap Rindu gelagapan.
"Yasudah cepat kamu bersihkan diri dan makan. Pasti kamu laper, kan?"
"Papah tau aja xixixi," tawa renyah milik Rindu.
"Ah kamu ini, sudah sana berbenah diri!" tegas Roy.
"Iya-iya, Pah. Jangan marah-marah gitu, nanti cepet tua. Hahahahah," tawa Rindu pecah dan menghilang dari penglihatan sang Ayah.
"Dasar anak satu itu, huh. Sabar ... sabar," monolog Roy dengan mengelus dadanya.
Berbenah diri dan makan telah terlewati.
Santai.
Ya!! Kini gadis tersebut tengah berbaring di atas kasur menatap langit-langit atap kamar, tatapan kosong itu menerawang kejadian beberapa jam yang lalu tentang seorang pria bernama Senja. Rindu tak tahu pasti siapa dia yang pasti sudah membuatnya kepikiran seperti ini.Besok gw kesana lagi apa enggak ya? Siapa tau ada dia. Senja?? Iya Senja itu dia!! batin Rindu
Aahh apa ini?? Bisa-bisanya gw kepikiran dia. Alih-alih menghapus pikiran asalnya itu.Beralih menatap buku berharga miliknya, gores tinta bertuliskan diary menandakan itu merupakan suatu privasinya. Mengambil posisi duduk lalu memainkan bolpen dan menari diatasnya.
--------------------------------
Hari ini memang begitu mengesankan
Dalam arti memiliki banyak kesinambungan terhadap waktu
Sang waktu membawamu seakan berada pada langit ke tujuh
Setiap deru nafas berusaha kau netralkan.Sajak abstrak berganti warna
Melodi indah mengiringi setiap malamku
Dia yang kau agungkan bukan berarti yang terbaik
Dan sesuatu kan kau dapat bila kita melibatkan Tuhan
--------------------------------Begitulah kiranya gores tinta yang menari malam ini. Menemani tiap sunyi sepi malam. Membawa gadis tersebut berjalan menuju alam mimpi. Selamat Malam ;-)
POV Senja ♧
Entah apa yang dipikirkan oleh Senja saat ini, kini Ia telah sampai di rumah. Otaknya teralihkan tentang gadis bernama Rindu itu. Ya, mungkin dia tak mempermasalahkan kejadian tadi. Kini Ia diam termenung. Entahlah, mungkin sudah menjadi kebiasaan Senja saat malam menghampiri.
"Gw ini lagi kenapa sih? Pikiran gw entah kemana sekarang," monolog Senja, tangannya berhasil membuat rambut itu sedikit berantakan.
Ceklek..
Sumringah angin memasuki memasuki kamar milik Senja. Terselinap rasa sejuk malam, pikirnya saat ini.
Ya, dia membuka jendela kamar dan duduk di balkon kamar. Menatap langit malam yang menghadirkan para bintang bersama bintang lainnya. Mengingatkan Senja akan masa lalunya itu.
1 menit, 3 menit, 8 menit ...
Sunyi, sepi, hening. Hanya itulah yang dilakukan Senja.Mode on (flashback)
"Dek, nanti mau ikut kakak ke suatu tempat nggak?" ajak Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu Kala Senja ✔️ [Sudah Terbit]
Novela JuvenilMenaruh sejuta harapan dan impian setiap kata, membawamu seakan ingin menggapai segalanya. Azharia Rindu Prastya dan Alfaizh Senja Pratama, berada pada satu kekaguman yang sama, senja. Pertemuan awal di sebuah wisata Pantai Ancol kala sang senja dat...