POV Rindu ♤
Menatap layar laptop berdampingan dengan buku diary, dan earphone yang terpasang di kedua telinganya adalah hal yang sedang dilakukan gadis bernama Rindu saat ini. Entah, mungkin rasa kantuk di matanya saat ini belum terasa. Waktu menunjukkan pukul 22.48 dan Ia tak berkutik sedikit pun.
Gadis tersebut menggaruk rambut yang tidak gatal itu.
Kok gw belum ngantuk ya, batin-Nya.Rasa kantuk yang tak kunjung datang tersebut, meminta Rindu untuk kembali memutar musik disaluran earphonenya. Mendengarkan lagu 'Fools Garden-Lemon tree' dengan berucap mulutnya seraya mengikuti melodi lagu.
--------------------------------
I'm turnin' my head up and down
I'm turnin', turnin', turnin', turnin', turnin' around
And all that I can see is just another lemon treeI wonder how
I wonder why
Yesterday you told me 'bout the blue blue sky
And all that I can see is just a yellow lemon tree
I'm turnin' my head up and down
I'm turnin', turnin', turnin', turnin', turnin' around
And all that I can see is just another lemon tree
--------------------------------Begitulah aktivitasnya malam ini, mendengarkan lagu-lagu bergenre pilu dengan sesekali melirik kearah luar jendela kamar. Merasakan indah gelapnya malam dan merindukan seorang sahabat di masa lalunya. Tak saling berkabar, bertukar informasi, bahkan curhat layaknya sahabat pada umumnya. Mereka terhalang oleh waktu, jarak, bahkan situasi yang tak saling bersamaan.
Mode on (flashback)
_tepat 5 tahun silam ...
"Rin, ini aku ada hadiah buat kamu," ucap laki-laki itu.
"Apa ini? Hari ini kan bukan hari ulang tahunku," jawab Rindu polos.
Dengan mengusap kening-Nya, laki-laki tersebut membalas. "Hadiah ini bukan buat ulang tahun kamu kok, aku kasih ini ya cuma buat kenang-kenangan aja. Karena, bulan depan aku bakal pindah rumah, Rin," jelas laki-laki tersebut lirih.
"Apa?? Kamu bohong, kan? Kenapa, Jas?" nada suara meninggi Rindu tak percaya.
"Maaf karena ini terlalu spontan buat kamu, tapi ini udah keputusan orang tua aku buat pindah, Rin, dan aku nggak bisa jelasin alasannya sama kamu."
"Terus gimana sama sekolah kamu, Jas?"
"Aku bakal sekolah di tempat baruku di sana, Rin. Aku harap kamu ngertiin aku dan keluargaku. Untuk persahabatan kita, aku janji bakal tetep ingat kamu sebagai sahabat terbaikku."
"Ini masih rumit buat aku, Jas. Tapi aku juga nggak bisa egois, semoga kamu nyaman dan betah di tempat yang baru ya."
"Iya, Rin. Makasih buat pengertiannya dan kamu bisa buka hadiah itu sekarang," perintah laki-laki tersebut.
Mata Rindu teralih kepada sebuah kotak pemberian sahabatnya itu, dibuka dengan perlahan dan terlihat sebuah liontin dengan huruf RA.
"Ini liontin?" tanya Rindu.
"Iya, itu liontin huruf buat kamu. Aku juga ada nih, jadi kita sama-sama punya dan barang ini bisa buat kenangan kita yang berbeda jarak nanti."
Dengan menitikkan air mata, Rindu menggenggam erat liontin tersebut. Antara rasa sedih, marah, bimbang, semua tercampur aduk dihati Rindu saat ini.
Mode off (flashback)
Siapa sih laki-laki itu?? Penasaran, kan??🤭
Putra Anjasrawan dengan sapaan Anjas adalah sahabat kecil Azharia Rindu Prastya (Rindu). Keduanya bersahabat baik sedari kecil, tepat 5 tahun silam Anjas pindah beserta keluarganya. Persahabatan keduanya tampak baik dan humoris, yang membuat Rindu sendiri merasa keberatan atas kepindahan sahabatnya itu. Namun, apa dayanya untuk menolak apalagi melarang? Itu bukanlah suatu hal yang logis bukan?
___
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu Kala Senja ✔️ [Sudah Terbit]
Teen FictionMenaruh sejuta harapan dan impian setiap kata, membawamu seakan ingin menggapai segalanya. Azharia Rindu Prastya dan Alfaizh Senja Pratama, berada pada satu kekaguman yang sama, senja. Pertemuan awal di sebuah wisata Pantai Ancol kala sang senja dat...