🌾Selamat membaca
Hari ini bintang memutuskan untuk bersekolah saja, walau badannya tak bisa dikatakan baik. Ia juga tak mau menyia-nyiakan pelajaran yang ia lewatkan begitu saja. Awalnya rafdan nenolak, takut anak itu tumbang disekolah nanti. Tapi sifat bintang yang memang keras kepala nembuatnya kalah.
"Awas kalo lo pingsan ntar di sekolah." Ancam rafdan saat bintang menaiki motornya.
"Ga akan." Jawab bintang dengan tegas.
Setelah berdebat rafdanpun mulai menyalakan motornya dan berangkat kesekolah. Rafdan termasuk siswa aktif disekolah, selalu mementingkan kedisiplinan. Sedangkan bintang, anak itu lebih introvert dibanding kakaknya. Bahkan ia tidak mempunyai teman dekat sama sekali.
//
📍International high schoool
Setelah sampai disekolah, bintang dan rafdan tentunya berpencar mencari kelas mereka masing masing. Tapi ntah mengapa saat bintang mulai berjalan ke lorong yang mengarah ke kelasnya, rafdan membuntutinya dari belakang. Ia mencoba berpikir logika, kakaknya pasti ingin ke kantin, karena lorong kelasnya memang sejalur ke arah kantin.
Tapi tidak mungkin kakaknya itu ke kantin. Mereka sudah sarapan, untuk apa ia ke kantin. Bintang yang bergelut dengan pikirannya itu menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah rafdan yang juga berhenti.
"Lo kenapa sih kak? Kelas lo-kan arah sana." Ujar bintang sambil menunjuk ke lorong di depannya.
"G-g-gua m-mau..." Jawab rafdan dengan gugup.
"Balik sana ke kelas lo. Aneh banget." Ujar bintang lalu meninggalkan rafdan sendiri dilorong tersebut.
"Udah untung gua antarin." Kesal rafdan dalam hati dan mulai beranjak juga dari sana. Jangan sampai bintang kembali memergokinya lagi.
Tanpa rafdan sadari, bintang menaruh harapan pada sang kakak. Berharap kakaknya tak sekeras kemarin. Bintang hanya bisa tersenyum lirih. Mengaminkan semua yang ia harapkan itu, dan akan terjadi besok.
Pelajaran pertamapun dimulai. Lorong dan taman kini tampak sepi. Hanya tersisa beberapa siswa yang masih diluar. Guru gurupun sudah banyak yang masuk ke kelas yang akan diajarnya. Sama halnya dengan kelas bintang. Kelas seketika senyap ketika guru kimia yang slalu di cap 'guru killer' masuk.
"Siapkan kertas satu lembar dan pena. Kita ulangan hari ini." Ujar guru itu saat masuk ke kelas. Serentak satu kelas ribut karena ulangan mendadak tersebut.
"Mendadak banget bu." Ujar salah satu murid disana.
"Baik, soal yang pertama." Semua siswa dikelas itupun lantas mengeluarkan apa yang dikatakan guru tersebut.
"Mampus, gua belum belajar lagi." Ujar bintang dalam hati dengan khawatir.
Ulangan berjalan hikmat sekitar 40 menit. Semuanya tampak berjalan lancar, hingga lonceng itu berbunyi pertanda jam pelajaran telah habis. Bintang yang panik lantas melirik ke belakang, tepatnya ke meja Sysil.
"Syl, kasih tau gua nomor satu dong." Pinta bintang pada teman sekelompoknya itu.
"Ihhh ogah banget. BU! BINTANG MAU NYONTEK!" Adunya yang langsung dihadiahi amarah dari sang guru. Bintangpun kelabakan mencari alasan tapi belum sempat ia berbicara, guru itu lantas menyuruhnya untuk mengumpulkan lembar jawaban yang belum terisi sama sekali itu.
"T-tapi bu.."
"Cepat! Jam pelajaran sudah habis!" Jawabnya dengan nada tegas.
Mau tak mau bintang harus memberi lembar jawabannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
B I N T A N G
Teen Fiction"Gua udah berusaha dekat sama lo, tapi kayaknya kehadiran gua dari awal ngga lo terima, kak?" ... 'JAUH' mungkin Kata itu yang dapat mendeskripsikan Bintang dan Rafdan saat ini. Memiliki Dua kepribadian yang berbeda membuat jalan mereka tak searah...