Follow, Vote sebelum membaca dan mengkritik dengan sopan, salah satu cara menghargai karya dari penulis:)
🌻🌻🌻🌻🌻"Padahal tak biasanya begini hum pasti sudah waktunya," begitu pikir Renza, sudah waktunya datang moon maksudnya.
Memang kakak yang pengertian seperti Renza ini cukup langka karena walaupun laki-laki tetap bisa mengerti masalah perempuan.
Tapi hanya Gilang dan Leo yang sanggup menghadapi kenarsisan dan kegilaan Renza.
🌻🌻🌻🌻🌻
Renza yang beberapa minggu ini kembali ke Australia, hanya untuk mencari tau asal usul Ardhan diawal memang sangat sepele bagi Renza.
Akan tetapi info yang Leo berikan telah merubah anggapan sepelenya menjadi sangat was was dan ingin tau lebih akan faktanya.
Ya, terlalu penuh teka teki dan Renza telah mengetahui sebagian dari teka teki misteri itu.
Tak lama setelah itu, Renza kembali ke Tanah Air. Tanpa Gilang dan Leo, Renza kembali sendiri dan lebih cepat dari tanggal yang telah ia tentukan.
Tentu saja dia berencana memberikan kejutan untuk adik kesayangannya, Serena.
Beberapa jam duduk di pesawat sungguh hal yang biasa bagi Renza, rasa lelah dan letihnya akan segera menghilang.
"Baru kali ini pulang dari perusahaan pusat seringan ini rasanya..." ucap Renza.
Turunlah Renza dari pesawat dan sudah ada mobil Pak Amir yang menjemputnya, secara diam-diam.
🌻🌻🌻🌻🌻
Di dalam mobil.
"Pak Amir, kita mampir ke toko boneka sama buku dulu, ya." pinta Renza.
Tanpa bertanya Pak Amir hanya menjawab. "Siap Tuan." dan segera menuju ke tempat yang di pinta Renza.
Sudah kebiasaan Renza untuk membeli boneka dan buku setelah kembali dari luar negeri untuk Serena.
15 menit diperjalanan akhirnya Renza memasuki toko pertama, dia membeli satu keluarga boneka beruang, ada 2 beruang besar dan 2 beruang kecil sama saja seperti Ayah Ibu dan dua anak beruang.
Yang ada dibenak Renza saat melihat boneka keluarga beruang itu adalah Adiknya. Selanjutnya toko kedua dia membeli beberapa buku dan segera pulang.
🌻🌻🌻🌻🌻
Di tengah perjalanan Renza melihat Ardhan dan Serena ada didepan mobilnya, tentu saja Renza tak hanya diam melihat pemandangan itu didepannya.
"Dasar mereka berdua ini..., hufhh." hembusan berat telah Renza keluarkan.
Pasalnya Serena tidak mengabari nya bila akan pergi bersama Ardhan, bukan marah, hanya saja sedikit kecewa. Apa susahnya mengabarinya dulu?
"Ya udah, kayaknya mereka juga mau pulang, yah setidaknya dia bisa menjaga Serena selama aku pergi."
Sementara itu Serena tidak menyadari bila Renza ada di mobil belakangnya.
"Ardhan, bisa rencana buat minggu depan jangan lupa ya!" Entah apa yang dimaksud rencana oleh Seren.
"Iya tenang aja, gue pasti inget yang penting gak bocor aja"
"Hummm, iya kayaknya semua udah lengkap..."
Pembicaraan singkat itu terhenti saat motor sport Ardhan sampai didepan rumah besar Serena.
Keduanya masuk untuk memindahkan barang-barang yang mereka beli di toko tadi. Barang-barang yang akan digunakan untuk rencana mereka.
Lalu dimana Renza?...
(Beberapa menit sebelum memasuki komplek perumahan...)
"Pak Amir, kita putar balik mampir ke toko depan buat beli camilan."
"Baik Tuan."
Niatnya agar tidak pulang diwaktu yang sama dengan Serena dan Ardhan.
🌻🌻🌻🌻🌻Setelah 5 menit Serena dan Ardhan selesai memindahkan barang-barangnya, lalu Ardhan segera pulang karena sudah sore.
"Gue pulang ya, jangan lupa langsung istirahat." Pamit Ardhan sembari mengenakan helm nya.
"Iya hari ini makasih ya udah bantuin Seren," senyuman manis Serena tak lupa ia suguhkan.
Baru saja Serena memasuki rumah dan hendak duduk di ruang tengah karena lelah, akan tetapi Kakak tercintanya datang dengan membawa boneka beruang dan bunga untuknya.
"Kakak pulang~"
Betapa bahagianya Serena mendengar suara Renza, semua penat dan lelahnya langsung menghilang begitu juga dengan Renza.
"Loh Kakak, kebiasaan deh bikin kejutan. Harusnya bilang dulu biar Seren ikut nyusul di bandara." Sembari memeluk Kakak nya yang sangat dirindukan.
Setelah beres-beres keduanya makan bersama, tak lupa dengan Bi Rusmi dan Pak Amir juga.
Lelah dan segala penat keduanya hari ini terbayarkan dengan kebahagiaan, Renza memilih untuk tidak menanyakan kepada Serena tentang darimana dia dan Ardhan.
Menurut Renza itu bukan hal yang perlu dia curigai ataupun khawatir kan.
Iya, tanpa sadar rasa was-wasnya pada Ardhan sedikit berkurang, bukan berarti Renza membuka pintu kesempatan untuk Ardhan.
🌻🌻🌻🌻🌻
"Membuka kepercayaan itu tidak mudah..., bukan berarti tidak mungkin."
-Renza
Rencana apa yang Serena dan Ardhan rencanakan?
🌻🌻🌻🌻🌻
Uhummm, Holla Hai.
This is me FireY.Setelah "slow update" berkepanjangan akhirnya up.
See you next part~
![](https://img.wattpad.com/cover/222303290-288-k785420.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] You Are The Warm
Teen Fiction"Tenang aja, masih ada Kakak yang bakal jagain kamu." Tragedi ini bukan lagi duka yang pertama kalinya bagi Serena. Kepergian orang tuanya bukan lah pengalaman pahit pertamanya. Anak bungsu dari 2 bersaudara, yang kini harus menetap di Indonesia sem...