Jangan tanya siapa yang akan memerankan karakter utama dalam kisah ku. Walaupun ini kisah hidup ku, tapi bukan aku karakter utama didalamnya.
Mungkin karena aku bukan sepenuhnya aku, dan aku mengambil seluruh hal penting dalam hidupnya.
🌻🌻🌻🌻🌻
"Hai, adek kecil kok sendirian?"
"Ehmmm..., uh..., Seren udah gak punya Kakak yang main sama Seren lagi".
"Ohhh..., sama dong, aku juga udah gak ada temen. Main bareng mau?"
"Tapi kata Mama gak boleh deket sama orang gak dikenal"
"Kalo gitu..." Setelah berpikir sejenak... "Nama ku Regan, anak Bunda Arin, rumahnya di depan sana jauhhh banget."
"Ah nama ku Seren..., itu... , ah..., rumah Seren gak ada. Seren belum punya rumah."
"Ehhhh terus tinggal dimana?"
"Sama Mama"
"Ohhh..., Seren mau main Ksatria Penyelamat Tuan Putri gak?"
"Tuan Putri? Kalo Seren jadi Tuan Putri, Seren mau."
"Ya udah, mulai sekarang panggil aku Ksatria terus aku panggil kamu Tuan Putri."
Percakapan itu hanya dibalas senyum manis dari Serena, seorang anak kecil yang merindukan sang Kakak.
Pergi ke taman tempat Kakak nya biasa bermain dan bertemu dengan seorang Ksatria.
Keduanya bermain dalam dunia mereka, tak ada pertanyaan tentang keluarga ataupun kehidupan sehari-hari.
Hanya ada dua anak-anak yang merasa saling menemukan dikala teman bermainnya menghilang.
Teman bermain yang sama, hanya berbeda cara saat meninggalkan keduanya.
Regan tak pernah tau kemana Renza dan juga tak pernah tau bila Renza memiliki saudara, karena selama ini dia hanya mengatakan ada adik manis dirumahnya.
Sementara Serena, dia ditinggalkan dengan pasti dan nyata. Nyata sekali Renza pergi dari hadapannya, nyata sekali Renza tak lagi berada di dekatnya.
🌻🌻🌻🌻🌻
Di Penghujung Senja Adalah Pengingat Untuk Keduanya.
Saatnya Kembali Dan Mengucap Pamit Satu Sama Lain.Begitu Singkat, Tapi Kini Keduanya Tak Lagi Merasa Berat.
Dikala Taman Yang Luas Itu Menjadi Tempat Mengembangkan Senyum Yang Hangat.🌻🌻🌻🌻🌻
Bunda Arin kini sedang merasa pilu, sedih dan selalu bersalah. Ketika Ardhan kembali terbaring lemah dengan selang infus yang melekat ditangannya.
"Bunda tau ini bukan salah kalian anak-anak kesayangan bunda."
"Ini semua salah bunda, coba aja dulu bunda ngelarang kalian berdua pergi ke taman. Hu..., hu..., hu..., pasti kalian gak akan bertukar nyawa."
Setelah pengakuan kecil bunda di samping Ardhan yang sedang melemah tersampaikan.
Rasanya Ardhan samar-samar melihat ingatan masa kecilnya yang sebenarnya.Dimana dia melihat ada mobil yang sangat laju, teriakan seorang anak laki-laki dan ramainya orang mengerumuni seorang anak kecil ditengah jalan.
Tapi dia masih tidak mengerti dan tidak tau, sepenuhnya kenyataanya yang terjadi.
🌻🌻🌻🌻🌻
Setiap hari Serena kecil bermain ke taman bersama Regan.
Kisah Kesatria dan Tuan Putri masih terus berlanjut, hingga Serena harus pindah ke Australia bersama Mamanya. Dikarenakan Serena harus menjalani perawatan untuk kesehatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] You Are The Warm
Genç Kurgu"Tenang aja, masih ada Kakak yang bakal jagain kamu." Tragedi ini bukan lagi duka yang pertama kalinya bagi Serena. Kepergian orang tuanya bukan lah pengalaman pahit pertamanya. Anak bungsu dari 2 bersaudara, yang kini harus menetap di Indonesia sem...