#21.Angan Diatas Angin

57 57 21
                                    

Memang tak mudah untuk memilih salah satu diantara dua pilihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Memang tak mudah untuk memilih salah satu diantara dua pilihan. Apalagi pilihan yang berkaitan dengan nyawa manusia.

🌻🌻🌻🌻🌻

H-59

Pagi ini adalah pagi yang tak seperti biasanya, Arin harus datang ke rumah sakit untuk menemani buah hatinya.

Ksatria terhebat dalam hidupnya, yang tengah berbaring lemas diatas kasur bernuansa serba putih.

Dengan senyum yang tak alami anak kecil dihadapan nya ini meminta maaf karena tak bisa menjadi Ksatria yang baik untuk adiknya.

"Bunda gak marah kok sayang, kamu malahan udah hebat banget kok," puji Arin pada anak sulung nya ini.

"Bunda tau nggak? Aku udah dorong Adek, biar dia gak ketabrak kayak aku." Senyum yang dipaksakan juga menghiasi bibir pucatnya.

"Kamu hebat, makasih ya, sayang." Arin mengecup kening anaknya.

Pemandangan yang indah bukan? Ketika istri dan anaknya saling melengkapi satu sama lain.

Haris baru saja memasuki ruangan VIP milik anaknya itu, membawa dua kantong keresek berisi buah dan roti.

"Ayah bawain buah, ada yang mau gak ya kira kira...?"

"Ayah niat gak sih bawain buahnya? Sini buat Om Farrel aja."

Farrel yang datang ntah darimana ini langsung membalas ucapan Haris yang tak seharusnya diucapkan dikala menjenguk orang yang sedang sakit.

"Dih! Mana sudi gue kasih ke elu!" Dengan nada meninggi Haris membalas ucapan Farrel.

"Ya jangan pakai nanya! Harusnya lu udah tau kalo anak lu mau itu buah! Pagi pagi udah bikin orang pingin ngehujat!" Tak kalah Farrel juga membalas.

"Apaan? Ngajak berantem lu? Hah? Sini lu!"

"Apaan!"

Arin dan anaknya yang sepenuhnya butuh ketenangan ini tak tahan dengan adu mulut kedua pria berakal ini.

"BERISIK!" bentak Arin yang membuat kedua sejoli itu tutup mulut rapat rapat, dan mulai berpelukan seakan tak terjadi apa apa.

"Ehehe, mana ada kita berantem." ucap keduanya sembari tersenyum bodoh.

"Bunda kupasin buahnya buat kamu ya sayang, biar cepet sembuh anak Bunda."

"Makasih Bunda, tapi aku gak mau buah. Aku mau ketemu adek aja." Wajah yang pucat dan memelas tapi tak bisa dikabulkan permintaannya itu.

Dr. Farrel langsung menyela dan menjawab permintaan anak kecil ini.

"Jangan ya, soalnya adek kamu perlu istirahat total~ biar bisa ketemu kamu lagi, jadi sabar ya," bujuk Farrel.

"Tapi aku kangen Adek."

"Ah, Ayah aja yang gantiin kamu liat kondisi adek, ya? Nanti Ayah sampaikan kalo kamu kangen adek."

[HIATUS] You Are The WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang