Chapter 1. Ilaura Andreena Detama

17.5K 569 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

Bagiku, kesehatan semua orang itu nomor satu. Termasuk, kamu ....

-Ilaura Andreena Detama-

{}{}{}

"Pagi, Ma," sapa Ilaura sembari mencium kedua pipi sang mama yang sedang duduk di kursi roda depan televisi.

Ani - Mama Ilaura, hanya tersenyum menjawab sapaan anaknya. Bukannya ia tidak ingin membalas, tapi sekarang Ani tidak bisa berbicara karena stroke yang di deritanya.

"Mama udah sarapan?" tanya Ilaura sambil duduk di samping mamanya.

Ani mengangguk.

"Bagus kalau gitu," ujar Ilaura tersenyum, "aku ke rumah Aris dulu, ya. Mama jangan lupa minum obat sama vitaminnya, dan jam setengah tujuh nanti Mama harus berjemur sama bibi di depan biar sehat. Oke?"

Ani kembali mengangguk. Baginya sangat beruntung ketika memiliki anak seperti Laura yang sangat memperhatikannya. Mungkin bukan hanya anaknya yang seperti ini, tapi ia benar-benar sangat berterimakasih pada Tuhan telah memberi Laura di hidupnya.

"Laura pergi, ya." Laura mencium tangan kanan mamanya, "hati-hati di rumah. Setelah dari rumah Aris, Laura langsung pergi ke restoran."

"assalamualaikum." Laura mencium pipi mamanya lantas beranjak pergi.

"Waalaikumsalam," jawab Ani dalam hatinya.

"Bibi," panggil Laura pada Bi Imah yanh sedang menyiram tanaman di halaman.

"Iya, Non. Ada yang bisa Bibi bantu?" jawab Bi Imah.

"Aku mau berangkat kerja, titip Mama, ya. Obat sama vitaminnya udah aku siapin," ujar Laura.

"Non Laura jangan khawatir, Bibi pasti jagain ibu dengan baik," ujar Bi Imah.

"Makasih ya, Bi," ucap Laura, ia mencium tangan Bi Imah, "aku berangkat sekarang. Bibi jangan capek-capek, kalau Mama tidur, bibi juga ikut tidur. Oke?"

"Siap, Non!"

"Sip. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Laura masuk ke mobil yang sudah di siapkan oleh supirnya. Ia menekan klakson satu kali, sebelum mobilnya keluar dari gerbang tinggi rumahnya.

Titik Jenuh [S E L E S A I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang