Chapter 04

4.4K 356 2
                                    

Berulang kali aku mencoba mempertahankan, tapi jika kamu kekeh untuk pergi, aku bisa apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berulang kali aku mencoba mempertahankan, tapi jika kamu kekeh untuk pergi, aku bisa apa?

Berjuang lagi? Mungkin iya.

Karena untuk saat ini, kehilanganmu adalah hal menakutkan bagiku.

~unknown people

Pada hari Senin ini, Laura masih terbaring di kasur. Badannya masih tidak enak setelah pergi ke dokter kemarin. Hingga tak lama pintu kamarnya dibuka oleh seorang laki-laki yang berumur dua tahun diatasnya.

Laki-laki itu tersenyum ke arah Laura, dia duduk di samping gadis yang tengah berbaring itu. "Udah baikan?" tanyanya.

Senyum Laura sunggingkan  sepupunya sudah kembali. "Lumayan Kak, masih sedikit pusing aja," jawab Laura. Ia mengubah posisi menjadi duduk, "Kak Restu kapan ke Jakarta?"

Laki-laki bernama Restu itu tersenyum, sebelum menjawab pertanyaan kakak sepupunya, tapi berhubung umurnya yang lebih tua jadi ia yang dipanggil kakak . tangannya terulur untuk mengecek suhu tubuh Laura... dan ternyata lumayan panas. "Kakak baru sampe," jawab Restu, "dan maaf karena Kakak terlalu lama di Jogja kamu harus seperti ini."

Laura menggeleng, ia menggenggam tangan Restu. "Laura yang harusnya minta maaf karena udah repotin kak Restu selama ini."

Tangan Restu mengacak rambut Laura. "Kamu gak ngerepotin kakak, lagian selama ini kakak kerja di gaji, bukan cuma-cuma," ujar Restu dengan candaan di akhir kalimatnya.

Laura terkekeh mendengarnya. "Ya udah, sekarang kakak bersih-bersih, kalau belum makan, makan dulu. Habis itu istirahat sebelum pergi ke restoran."

"Siap Bu dokter." Restu mencium pipi Laura, "kamu juga harus istirahat, pikirin kesehatan kamu jangan mikirin kesehatan orang lain mulu."

Setelah itu Restu pun pergi dari kamar Laura untuk pergi ke kamarnya.

Jari lentik Laura mengetik sebuah pesan di ponselnya, lalu ia kembali menutup matanya untuk beristirahat.

Jari lentik Laura mengetik sebuah pesan di ponselnya, lalu ia kembali menutup matanya untuk beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Titik Jenuh [S E L E S A I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang