.
.
.🌹🌹🌹
Agnes membalut luka di keningnya dengan kasa dari kotak p3k yang ada di mobil Aris. Ketika tangannya bergerak mengambil plester, matanya mengarah ke depan sana. Dimana seorang laki-laki tengah berdiri diatas jembatan yang dibawahnya terdapat sungai yang mengalir deras.
Ia belum bertanya apapun. Kejadian saat Aris menampar Laura membuat Agnes tercengang, tidak menyangka masalah mereka parah sampai Aris bisa sekasar itu. Mungkin ini juga efek salah paham yang Aris alami tentang lukanya, Agnes ingin menyangkal tapi itu pasti merugikannya.
"Jangan sampe dia mau bunuh diri," ujar Agnes saat melihat Aris semakin merapatkan tubuhnya pada tiang besi jembatan.
Aris. Laki-laki itu benar-benar putus asa. Tidak ada sedikitpun dalam benaknya ia akan mendapat pengkhianatan seperti ini. Kepalanya menunduk dengan air mata perlahan mulai berjatuhan. Matanya menatap sebuah cincin ditangannya. Cincin yang saat ini harusnya sudah terpasang dijari manis Laura.
"Bulan depan Ra, setelah kamu terima lamaranku, aku akan dateng ke rumah kamu untuk menetapkan tanggal pernikahannya," ucap Aris begitu lirih, "seharusnya ... tapi kenapa kamu malah menghancurkan sederet rencana indah yang udah aku susun," lanjutnya.
Tangan itu mulai mencengkram cincin begitu erat, aura sedihnya langsung terganti dengan aura kesetanan. "Gue gak nyangka dibalik sikap bak malaikat lo itu tersembunyi sikap kayak iblis!"
"AAARRRGHHHH!!!" Aris melempar cincin yang digenggamnya ke sungai sana, membiarkan benda bulat yang ia pikir akan membawa kebahagiaan itu terbawa oleh derasnya air sungai.
"Kenapa lo tega kayak gini!" Aris menghantamkan kepalan tangannya pada tiang besi, kakinya pun tak diam, ikut menendang-nendang tanpa peduli ketika rasa sakit mulai melanda.
Yang ia pikirkan sekarang hanya satu, menyalurkan rasa sakit hati dan amarahnya pada besi tak berdosa ini. Bahkan saat cairan kental berwarna merah sudah keluar dari tangannya tak menghentikan sedikitpun kegiatannya.
Hingga sebuah tangan memegang bahunya lembut, sedikit remasan membuat Aris berhenti. Ia terdiam matanya menatap kosong kedepan sana.
"Sampai tangan putus pun, masalah yang bapak alami gak akan selesai," ujar Agnes yang memutuskan turun dari mobil ketika melihat perbuatan Aris sudah di luar batas. "Saya gak tahu kenapa semuanya bisa begini, tapi cara yang bapak lakukan gak akan menghilangkan rasa sakit tapi hanya akan menambah. Sekarang Pak Aris sudah selesai sama dia. Lupakan dia, cari orang lain yang lebih baik dan buka lembaran kisah yang baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Jenuh [S E L E S A I]
Romansa(cover baru) Tentang pasangan yang gagal mengatasi fase 'Titik Jenuh' dalam hubungannya. Happy reading .... Publish : 17/01/21 Finish :14/12/21