Anak Manis

a. Selamat Datang

Memasuki usia sembilan bulan Jungwoo hamil,Lucas jadi panik. Jadi takut buat ninggalin Jungwoo walau cuma satu menit. Bahkan cuma satu detik.

Seperti sekarang ini. Jungwoo cuma mau ambil air minum tapi Lucas ngekorin dia sampe ke dapur.

"Aku cuma ambil minum,Lucaaass."kata Jungwoo pas liat suaminya udah nangkring di pintu dapur.

"Iya tau,dan aku cuma liatin kamu minum."jawab Lucas membela diri. Jungwoo cuma geleng-geleng kepala liat kebucinan suaminya ini.

Perkiraan dokter Jungwoo lahiran kurang satu minggu lagi. Karena perkiraan itu Lucas sampai ambil cuti satu bulan,lebay? Emang:)

Rutinitas Jungwoo di pagi hari adalah siapin sarapan. Tapi,semenjak dia hamil di bulan ke-7 Lucas udah larang Jungwoo buat masak. Katanya ntar Jungwoo kecapean,padahal masak juga cuma bentar.

Sekarang Jungwoo lagi nemenin suaminya sarapan. Dia juga sarapan sama roti dan buah,sama minum susu. Pas lagi enaknya makan sama ngobrol tiba-tiba Jungwoo meringis kesakitan.

"Aduh! Cass,ssshh..."ringis Jungwoo. Lucas panik. "Kenapa? Kenapa? Sakit? Kita ke rumah sakit sekarang,ya."Lucas ambil kunci mobil dan segera bawa Jungwoo ke rumah sakit. Untung aja dia punya kebiasaan panasin mobil setelah bangun tidur,jadi ga perlu panasin mobil dulu.

-~~~-

"Bayinya mau diberi nama siapa?"tanya seorang suster yang akan mengurus surat-surat penting si bayi.

Untung aja dari bulan ke-8 Jungwoo sama Lucas udah siapin nama buat si bayi.

"Huang Renjun,sus."jawab Lucas. Suster tersebut langsung menulis namanya dan bertanya beberapa data yang diperlukan.

"Gimana? Gimana keadaan Jungwoo?"tanya Ten yang baru aja dateng. Tadi sebelum ke rumah sakit Lucas minta tolong ke ART di rumahnya buat bilang ke Johnny kalau Jungwoo lahiran. Dan setelah dapet kabar itu Ten sama Johnny langsung cari tiket dari Thailand ke Indonesia. Untung aja mereka belom balik ke Amerika.

Lucas senyum ke arah saudara iparnya sekaligus sahabatnya. "Lancar,bayinya laki-laki."kata Lucas,matanya berkaca-kaca. Dia inget perjuangan Jungwoo buat lahirin anak mereka,dan dia liat pake mata kepalanya sendiri. Tangannya di genggam erat banget sama Jungwoo,huft syukurlah Jungwoo kuat dan bisa bertahan:)

-~~~-