Feelings that come back are feelings that never left —Frank Ocean
🌱🌱🌱🌱🌱
Makin sini, ingatan gue makin membaik. Udah lumayan banyak nama dan orang yang gue ingat, walau kadang masih bingung tapi setidaknya gue perlahan ingat lagi.
Hari ini gue baru selesai menjalani pemeriksaan sama dokter saraf ditemenin Dejun. Walaupun gue masih agak meraba-raba tentang cara berkomunikasi sama orang ini, tapi dia beneran orang baik. Dia selalu menjenguk gue walaupun dia dokter yang cukup sibuk.
Sekarang gue lagi sarapan ditemenin dia, lagi. Kemarin sore dia banyak cerita tentang kondisi gue selama ini. Walaupun rasanya semua ini baru terjadi kemarin, tapi nyatanya gue udah koma selama satu bulan.
"Udah cukup tuh, mataharinya. Ke balkon sebentar yuk?" Dejun ngajak gue berjemur tapi pas mau bangun, kaki gue masih kaku.
Setelah kurang lebih seminggu gue sadar, gue baru bisa duduk aja, itu pun masih harus disangga.
Kemarin nyokap bilang katanya setelah kondisi gue memungkinkan, gue harus ketemu dokter spesialis rehabilitasi fisik untuk melatih otot-otot yang kaku. Entah kapan jadwalnya, tapi katanya gak lama lagi.
"Jun kaki gue gak bisa digerakin." Dejun langsung berdiri dan nyentil telapak kaki gue. "Sakit gak?"
"Sakit lah, gue gak mati rasa! Lo tabok juga gue masih kerasa sakit kok."
"Idih, galak. Coba lemesin dulu kakinya!" Dejun nyengir terus nyentuh kaki gue dan dia putar pergelangan kakinya. Refleks gue langsung teriak karena sakit banget.
"Sakit ih!"
"Apaan? Orang gue gak megang lagi tuh lihat!"
Sadar kalau gue butuh cahaya matahari, akhirnya gue minta bantuan Dejun buat pindah tempat ke kursi roda dan berjemur di luar.
Sesampainya di balkon, gue ngerasain hangatnya cahaya matahari nusuk ke badan. Belum pernah gue ngerasa sehidup ini lagi.
Gue lihat pemandangan dari atas balkon dan ketika mata gue menangkap pemandangan beberapa mobil yang ada di sana, telinga gue berdengung dan langsung bikin gue tutup mata dan telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA
RomanceE.nig.ma [a person or thing that pazzling and difficult to understand] Susah, ini emang susah. Susah untuk di mengerti, susah untuk di jelaskan. Semuanya selalu berawal dari kebetulan. Kebetulan kenal, kebetulan bersahabat, kebetulan terpisah, eh se...