Walaupun Anisa melarang Lena ikut, Lena tetap mengikuti Deran berjalan dikoridor yang sepi.
"Ada apa?" tanya Deran malas.
"Ada kunjungan pemilik yayasan, wakasek bilang ketos harus nyambut, tapi Rasya kan lagi rapat gabungan sama SMK dirgahayu. Makanya gue manggil lo" jawab Anisa yang udah mulai tenang "Gue denger sih ada dokter terkenal juga, kayaknya dia mau sosialisasi gitu"
"Mampus gue!" Lena menggerutu dalam hati. "Nanti gue harus ngikutin nyokap bokap keliling sekolah gitu? Eugh males banget"
"Buruan ke kantor kepsek! Karena lo kekeh ikut, mau gak mau lo harus ikut nyambut dan nemenin mereka keliking sekolah" Anisa berujar sambil menatap Lena.
Lena menghela nafas pasrah ketika Deran sudah berlari menuju ruang kepala sekolah, dengan berat hati Lena pun ikut berlari.
"Mana tamunya? Katanya disuruh buru-buru tapi belum ada siapa-siapa" Lena menggerutu karena hanya ada mereka berdua di ruang kepsek.
"Namanya juga nyambut, ya harus dateng duluan lah" Deran menyahut pelan, tak lama kemudian datang beberapa guru, stap TU dan wakepsek.
"Rasya nggak hadir ya?" tanya pak wakepsek sambil menepuk pundak Deran.
"Iya, pak" jawab Deran sopan, ia menoleh ketika mendengar derap kaki yang memasuki ruangan.
Lena menggigit bibir bawahnya ketika mereka sudah datang. Leon, Nata, Ghana dan Pak Kepsek berdiri didepan semuanya.
Lena mendengarkan dengan malas ketika mereka saling memperkenalkan diri, sampai tiba saatnya Deran memperkenalkan diri.
"Nama saya Deran, wakil ketua osis. Selamat datang, pak" ucap Deran sambil menjabat tangan Leon.
"Saya kira kamu ketos" Nata berucap pelan ketika ia menjabat tangan Deran.
"Bukan Bu, ketosnya lagi ada urusan di luar sekolah" sahut Deran disertai senyuman tipisnya.
Ghana menahan tawa ketika melihat Lena memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Leon.
"Nama saya Lena, selamat datang, Pak, Bu" ucap Lena sangat sopan, seperti baru pertama kali bertemu dengan Leon, Nata dan Ghana.
"Mereka berdua ikut keliling kan?" tanya Leon sambil menatap Lena dan Deran.
"Eh? Iya boleh" jawab Pak Kepsek yang terkejut mendengar pertanyaan Leon.
Leon mengangguk-angguk "Saya minta maaf kedatangan saya kesini sangat mendadak. Tujuan kedatangan saya ini hanya kunjungan biasa, sekedar keliling-keliling melihat keadaan sekolah dan lain-lainnya." ucapnya menjelaskan. "Kali ini, saya mengajak Dokter Nata yang kebetulan akan sosialisasi dan membantu membimbing anak PMR."
"Bapak dan Ibu sekalian terimakasih atas sambutannya, padahal nggak disambut juga nggak papa kok" lanjut Leon disertai tawa kecil
"Ngapain lo ikut kesini? Bukannya tadi masih tidur pules di kelas?" bisik Ghana yang sudah berdiri disebelah Lena. "Setau gue lo nggak ikutan organisasi ataupun eskul deh, jadi ngapain disini? Bukannya lo paling nggak suka kalo orang-orang tau latar belakang lo?"
"Suka-suka gue dong!" Lena balas berbisik sambil memutar bola matanya kesal.
"Kayaknya gue tau kenapa lo disini" bisik Ghana sambil menatap Deran yang berdiri disebelah Lena. "Selera lo bagus juga" ia mengangguk-angguk sambil tersenyum jahil. "Lo kayak kak Ava tau nggak? Ngejar-ngejar cowok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lena The Troublemaker
Teen Fiction"LENAAAAA! Berani-beraninya kamu taburin minyak di ruangan saya!" bentak Bu Atik "Hwehehehe maaf bu, Lena sengaja" Lena mengacungkan dua jarinya disertai senyuman manisnya. "Udah bu, usir aja tuh ratu lele dari sekolah" Lena mendelik tajam pada Der...