LTT - 37✨

3K 425 9
                                    

  Deran menutup mulutnya ketika menguap karena bosan mendengarkan Pak Edward yang asik menerangkan materi padahal murid-muridnya asik menguap. Deran menoleh ke arah meja Lena dan Fifi yang masih kosong, keduanya tak masuk kelas sejak istirahat.

    "Kangen Lena, lur?" Galih berbisik disertai cengirannya.

DUG! DUG! DUG!

  Deran mengernyit ketika samar-samar mendengar bunyi sesuatu yang dipukul.

    "Apaan tuh?" bisik Galih sambil memeriksa sekitar yang tenang.

BUK! BUK!

    "What is that?" tanya Pak Edward sambil menatap murid-murid yang sama bingungnya.

    "Dari luar, Pak, kayaknya dari depan" jawab Iyan sambil memejamkan matanya, berusaha menebak suara apa itu.

    "Gaya beut lo, kayak yang bisa denger dari jarak jauh aja" cibir Adam sambil menoyor Iyan. "Orang tiap gue panggil aja lo nggak denger" lanjutnya membuat beberapa murid terbahak.

    "Be quiet, students" tegur Pak Edward sambil mengecek keluar kelas.

BUK! BUK! BUK!
DUG! DUG!

    "Tambah kenceng anjir" gumam Galih sambil menatap keluar jendela. "Liat, kelas yang lain heboh keluar"

BRAK!

    "Ada yang jebol gerbang!" seru Deran yang refleks berdiri.

    "Gerbang mana?"

    "Gerbang depan, kalo mereka jebol gerbang belakang nggak akan kedenger sampe sini" jawab Deran sambil keluar kelas, menyusul Pak Edward dan murid-murid yang langsung berhamburan ke gerbang depan.

  Baru juga setengah jalan ke depan, Deran sudah dihadang Rasya yang terengah-engah.

    "Kenapa lo?" tanya Deran heran.

    "Huh, ada huh, anak Dirga"  jawab Rasya dengan nafas tersengal.

    "Hah?" Deran dan Galih kompak mengernyit heran.

    "Anak dirga jebol gerbang depan, sekarang masih adu mulut sama bang Kevin" jawab Rasya dengan nafas yang mulai teratur. "Pak Asepnya lagi cuti, penggantinya juga pulang duluan ada urusan mendadak, jadi gerbang gak ada yang jaga."

    "What the..?" Galih menghela nafas pelan.

    "Sekarang lo buru-buru gini mau kemana?"

    "Bu Gotik. Mereka udah jebol gerbang, seenggaknya guru BK harus tau"

    "Ada apa, Rasya?" tanya Bu Atik yang berjalan bersama beberapa guru lain.

    "Ada beberapa anak SMK Dirgahayu yang merusak gerbang."

    "Yaampun, anak-anak zaman sekarang bener-bener ya!" Bu Atik geleng-geleng kepala sambil jalan cepat ke gerbang depan yang sudah dipenuhi murid-murid SMA Dahlia yang penasaran.

    "Heh bangsat! Gue bener-bener nggak ngerti sama jalan pikir kalian!" Kevin mendorong bahu salah satu anak Dirga dengan seruan galaknya.

    "Ini masih jam pelajaran, anjing! Kalian bener-bener ya, nggak kapok sama sekali!" Feri yang berdiri disebelah Kevin geleng-geleng kepala nggak percaya.

    "Kalian dateng ke sini aja udah terang-terangan nantangin kita, dan sekarang apa? Kalian jebol gerbang kita? Kalian nyari mati hah!?"

  Lima murid SMK dirgahayu itu hanya menatap Kevin dan Feri dengan senyuman miringnya.

Lena The TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang