LTT - 19✨

3.5K 533 26
                                    

Assalamualaikum
Ada yng msih nungguin cerita ini gk?
Sorry baru update heheh



Happy reading babe

  Deran mendengus kesal karena ia terjebak di pinggir lapangan, mengawasi tim sepak bola yang sedang berlatih. Berbeda dengannya, Rasya terlihat sangat antusias menonton latihan tim sepak bola.

    "Wooooo!!! Feriiiiii gol-in lagi ayooo!" heboh Rasya ketika Feri berlari didepannya.

  Deran menatap sekiling yang cukup ramai karena ada banyak murid menonton di tribun. "Kenapa mereka malah nonton? Emang nggak belajar?" gumamnya heran.

    "Free kali, kayak kelas lo. Mereka pada ngumpul di sana" sahut Rasya.

  Deran menatap tribun yang ditunjuk Rasya, disana ada  banyak teman-temannya yang sedang menyemangati Feri. Feri itu memang sangat akrab dengan anak IPA 2 karena ia sering main di kelas IPA 2. Jadi nggak heran kalo mereka pada nyemangatin Feri.

  Deran teringat sesuatu ketika melihat Lena yang juga sedang menonton latihan tim sepak bola.

    "Sya, gue duluan ya" pamit Deran sambil menepuk pundak Rasya.

    "Heh kita kan lagi kerja! Woy jangan ninggalin gue dong!" seru Rasya mencoba menahan Deran, tapi wakilnya itu sudah berlari menuju tribun.

  Deran berhenti berjalan setelah ia sejajar dengan tempat duduk Lena.

    "Eh Deran, ngapain?" sapa Fifi yang duduk disebelah Lena.

    "Gue mau ngomong sama Lena" jawab Deran dengan sejutek mungkin.

    "Gue? Tumben?" Lena menunjuk dirinya dengan bingung.

    "Tugas Bahasa inggris gimana? Kapan kerkomnya?" tanya Deran sambil duduk satu meter dari Lena.

    "Ooh tugas" Lena mengangguk-angguk paham.

    "Oh doang?" Deran memutar bola matanya "Lo mau ngerjain nggak?" tanyanya agak nyolot.

    "Kalo ditanya mau apa nggak sih ya jelas nggak mau lah"

  Deran mendengus kesal mendengar jawaban santai Lena.

    "Lo bisanya kapan? Lo kan sibuk" tanya Lena sambil menatap lapangan.

    "Sok tau lo"

  Lena menoleh dengan tatapan datarnya, sudah hilang tatapan antusias dan senyuman manisnya yang biasa Deran lihat beberapa hari lalu.

    "Ya terus?" tanya Lena terdengar malas. "Terserah lo aja deh, gue ngikut aja"

    "Yaudah nanti sore aja" cetus Deran yang langsung di angguki Lena.

    "Dimana?" 

  Deran dan Lena sama-sama berfikir setelah mendengar pertanyaan Lena yang sangat simpel itu.

  Lena tiba-tiba teringat percakapan dengan orangtuanya beberapa hari lalu. Ia tersenyum miring sambil menatap Deran. "Di rumah gue aja gimana?"

  Deran berfikir sejenak, ia curiga Lena punya motif tersembunyi dibalik tawarannya ini. Tapi setelah mengingat bahwa di rumah Lena pasti ada Pak Leon dan Dokter Nata, Deran akhirnya mengangguk setuju.

    "Yaudah pulang sekolah langsung ke rumah gue ya?" tanya Lena memastikan. Ia pun tersenyum ketika Deran mengangguk.

    "Lah terus gue gimana?" tanya Fifi dengan wajah polosnya. "Gue kan mau main di rumah lo"

Lena The TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang