Lena menguap lebar setelah keluar dari kantor polisi, ia langsung menaiki motornya kemudian melajukannya ke kafe rarabella.
Baru juga turun dari motornya, Lena sudah di sambut oleh Fifi yang langsung berlari dan memeluknya.
"Gimana rasanya nginep 24 jam di hotel bintang 10?" tanya Fifi disertai cengirannya.
"Beuh mantep, gue dapet makanan 3 kali" jawab Lena sambil merangkul Fifi menuju tempat kesukaannya.
"Bangsul! Lo belum mandi ya? Bau banget anjim!" seru Fifi sambil menjauh dari Lena.
Lena hanya tertawa sambil mengangkat bahunya, ia langsung mengeluarkan kertas dan pulpen, ia sangat ingin curhat pada sahabat penanya.
"Lo baru keluar dari penjara bukannya langsung pulang, malah main ke sini. Mandi dulu sana! Lo nggak kebauan apa? Gue aja yang duduk depan lo kebauan" omel Fifi sambil mengaduk es teh manisnya.
"Nanti kalo gue selesai curhat sama si A"
"Yeuu dasar" Fifi memutar bola matanya kemudian memilih memainkan handphonenya. Sementara Lena masih asik menuliskan curahan hatinya.
"Eh iya, si Putra gimana? Masih idup tuh anak?" tanya Fifi diakhiri kekehan kecil
"Paling patah tulang, terakhir gue liat tangannya kesakitan gitu" jawab Lena sambil mengangkat bahunya. "Kakak lo gimana? Lancar lahirannya?"
Fifi mengangguk sambil menyeruput es tehnya. "Ganteng banget anjir anaknya, gemes sendiri gue"
"Oh cowok" Lena mengangguk-angguk paham "Awas jangan lo embat"
"Yakali!" sungut Fifi sambil noyor Lena yang malah ketawa.
"Lena"
Lena refleks menoleh ketika mendengar suara mamahnya. "Mamah? Ngapain disini?" heran Lena karena walaupun ini kafe mamahnya, mamahnya sangat jarang kesini.
"Kamu sendiri ngapain?" tanya Nata tanpa senyumannya, terlihat galak dimata Fifi.
Lena terdiam, ia masih mencari jawaban yang tepat.
"Mamah kasih waktu 10 menit" ucap Nata sambil berjalan menjauh.
Fifi menelan ludahnya setelah melihat Nata keluar dari kafe. "Gue baru tau tante Nata bisa seserem ini" ucap Fifi sambil mempoutkan bibirnya.
"Ini belum seberapa, waktu muda dia lebih dari kata menyeramkan"
Lena dan Fifi menoleh terkejut pada tante Feli yang tiba-tiba berdiri disebelah Fifi.
"Mami ngapain disini?" tanya Fifi heran. "Sejak kapan? Bukannya mami lagi jagain kak Tesha?"
"Abis kumpul sama tante Nata, tante Abel, tante Tita" jawabnya disertai senyuman hangat. "Pulang nggak?"
"Nanti nungguin Lena selesai"
"Lena juga mau langsung pulang kan? Telat sedetik aja abis kamu, Len"
"I-iya, tan" jawab Lena dengan cengiran kikuknya.
"Yaudah deh" pasrah Fifi kemudian mengikuti maminya.
✨✨✨
Lena duduk di sofa sambil menundukkan kepalanya, ia sudah mandi dan ganti baju sebelum akhirnya duduk di hadapan kedua orang tuanya yang menatap tajam.
"Maafin Lena, mah, pah" cicit Lena yang memberanikan diri menatap kedua orang tuanya.
"Kamu tuh ya!" seru Nata penuh emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lena The Troublemaker
Fiksi Remaja"LENAAAAA! Berani-beraninya kamu taburin minyak di ruangan saya!" bentak Bu Atik "Hwehehehe maaf bu, Lena sengaja" Lena mengacungkan dua jarinya disertai senyuman manisnya. "Udah bu, usir aja tuh ratu lele dari sekolah" Lena mendelik tajam pada Der...