5.

29 2 0
                                    

Jika ingin menghina, pastikan anda sudah sempurna.

°°°°°°°


Kringg... Kring...

"Eh udah istirahat, kantin yok?"

"Gue lagi mager." Wika berdecak"yaudah gue keluar dulu."

"Bacot."

Dira mulai menyandarkan tubuhnya pada kursi dengan membaca novel.

Braakk!!

"Woy, gada akhlak emang." Teriak Dani yang kaget karena pintu terbuka cukup keras pada saat ia tidur.

Dia menghiraukan teriakan itu lantas menuju bangku yang di duduki oleh Dira.

Sebenarnya Dira sudah tau tapi ia cuek saja.

Perempuan itu mengambil novel Dira lalu melemparnya ke lantai ditanggapi dengan muka datar Dira.

"Urusan kita belum selesai ya."

Perempuan itu mengkode temannya melakukan sesuatu.

Dengan cepat temannya mengeluarkan isi tas Dira dan merobek buku buku Dira. Padahal isinya semua tugas Dira.

Srekkk

Srekkk

Srekkk

"Upsss sobek deh."

Dengan tampang tidak berdosa nya mereka tertawa sembari menginjak nginjak tas Dira.

Dira menunjuk tepat di wajah perempuan yang berada tepat di depannya"Lo..hah"

Dira membuang nafas lelah

"Apa lo. Cuma segitu doang hah? Bilang aja ga berani!" Tantang Jessy.

Jessy dan teman temannya yang bernama Salsa dan Ica terkenal dengan gengnya yang suka membully murid cupu apalagi murid beasiswa salah satunya Dira.

Anak dari keluarga terpandang membuatnya sok berkuasa di sini jadi tidak ada yang berani melawan atau menegur.

"Lo jangan macem macem ya."

Jessy mengibas tangannya didepan mukanya.

"Halah, segitu doang. Selama ini gue liat lo sama kaya lainnya, Cupu."

"Jangan suka mancing ya Lo Jess. Gue udah muak dengan kelakuan busuk lo in-"

"Apa? Busuk yang ada itu lo Bitch." Sanggah Jessy.

"JAGA OMONGAN LO!!" Teriakan Dira memenuhi penjuru kelas bahkan Salsa dan Ica pun sampai terlonjak kaget kebelakang saking nyaring nya.

Dani? Dia masih tidur dengan nyenyak nya di kursi belakang.

Seketika murid yang berlalu lalang menonton didepan kelas.

"Apa emang bener kan lo?" Jessy membentak dan bersedakap dada.

Dira senyum meremehkan.

"Sekali lagi lo ngomong kaya gitu. Abis lo sama gue." Dira menekankan setiap katanya.

"Ga takut gue sama lo."

Jessy menepuk bahu Dira "Urusan kita belum selesai! Ingat Bitch."

"Gaada akhlak tu orang. Anak siapa sih?" Gerutu Dira seraya memunguti sobekan kertas lalu membuangnya di tempat sampah.

"Nad lo gak papa kan? Diapaain sama badut itu?" Wika berjalan ke arah Dira.

"Santuy."

"Ya ampun Nad buku lo semua ngapa jadi gini?"

Wika melihat ke arah lantai banyak sekali robekan kertas.

"Terus gimana Nad lo nanti? Kan bentar lagi jam pelajaran mau mulai?" Tanya Wika cemas.

"Dihukum lah, biarin gapapa kok."

✍✍✍✍

"Nadira karena kamu tidak mengerjakan tugas saya, silahkan keliling lapangan 10 kali. Paham??" Ucap Pak Supri, guru yang terkenal killer di SMA Taruna Bhakti.

Dira segera melaksanakan hukumannya.

Baru 3 kali putaran, samar samar Ia mendengar ribut ribut di bagian Gudang. Kebetulan jarak gudang dan lapangan tidak jauh.

Awalnya hanya baik baik saja, semakin lama suaranya semakin brutal seperti berkelahi.

Braakk!!

"Siapa lo berani banget kesini?"

Dira mendekati kumpulan pria tadi.

"Gentle gak lo? Mainnya keroyokan."

"Ban*sat, gausah sok jagoan lo."

Bugh

"Baru segini kemampuan lo? Pantes mainnya keroyokan." Dira terkekeh sinis.

"Sia*an lo." Desisnya lalu hampir memukul Dira tapi segera di tangkis oleh Dira.

Dalam hitungan menit Dira sudah berhasil menumbangkan sekumpulan pria tadi.

"Pergi lo, gak butuh cowok lembek kaya lo pada."

Dira menghampiri pria yang di bully dan membawa keluar meninggalkan sekumpulan pria tersebut.

"Thanks."

"Hm, santai."

Dira berjalan kembali ke lapangan, meneruskan hukumannya yang tertunda.

10 kali putaran sudah Dira kerjakan sekarang waktunya ke kantin. Persetan dengan guru yang sedang mengajar kelas Dira. Toh 2 menit lagi istirahat pikirnya.

"Bu air mineral satu berapa?"

"Lima ribu neng."

Dira mengulurkan uang pasnya kemudian duduk di bangku pojok.

Ting!

Dira membuka handphonenya ketika bergetar.

Satria

Gue butuh lo nanti
malem. Di kantor gue!
(Read)

Sipp
(Read)

Dira menutup aplikasi pesannya lalu memiringkan Handphone. Apalagi kalau bukan untuk nge games.

⚛⚛⚛⚛

To be continued.
D

on't forget to Vote and coment!!

Maaf jika typo!

11 November 2020

VALENCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang